Bekasi (Antara Bali) - Pengamat Kesehatan dari Lembaga Kasih Indonesia, Basuki
Setiawan, menilai kasus penularan HIV/AIDS di tengah masyarakat semakin
beragam.
"Sebelum tahun 2008, jumlah penderita HIV/AIDS lebih didominasi
oleh para pengguna narkoba jarum suntik, tetapi belakangan ini kembali
ke era 90-an, yaitu penularan melalui perilaku seks berisiko," katanya
di Bekasi, Minggu.
Menurutnya, kasus tersebut salah satunya terjadi di Kota Bekasi,
Jawa Barat, di mana 33 ibu rumah tangga menjadi korban penularan AIDS
dari perilaku seks berisiko.
Data melalui Dinas Kesehatan setempat menyebutkan 2004 hingga 2014
ini tercatat ada 2.767 kasus HIV, dan 902 kasus di antaranya sudah
positif terjangkit AIDS.
Sebanyak 33 pasien di antaranya adalah ibu rumah tangga yang
ditularkan suami yang gemar seks berisiko ketika berada di luar
pengawasan istri.
Menurutnya, penularan tersebut juga mengancam janin pasien bila yang bersangkutan tengah hamil.
Janin yang tengah dikandung bisa tertular virus mematikan itu melalui aliran darah atau pemberian air susu ibu (ASI).
"Akan tetapi, dengan banyaknya temuan kasus tersebut bukan berarti
mengungkap kebobrokan masyarakat, tetapi justru menunjukkan kesadaran
masyarakat yang mau melaporkan untuk diperiksa.
"Dengan begitu, kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan
cukup meningkat. Sekarang bagaimana kita bersama-sama melakukan
penanggulangan itu," ujarnya.(WDY)
Penularan HIV/AIDS Semakin Beragam
Senin, 24 Maret 2014 6:49 WIB