Denpasar (Antara Bali) - Proyek reklamasi di Pelabuhan Benoa saat ini sedang dihentikan karena belum adanya kesepakatan lanjutan dengan instansi lain.
"Kawasan ini sangat luas, sehingga untuk melakukan reklamasi itu harus ada kesepakatan dengan instansi lainnya yang berwenang. Inilah yang belum disepakati," kata General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Benoa, Bali, Bambang Priyanto di Benoa, Jumat.
Di sela acara penghijauan di kawasan Pelabuhan Benoa itu, reklamasi yang dilakukan Pelindo III sebagai bagian perluasan pelabuhan Benoa hingga kini masih mangkrak. Namun beberapa proyek lainnya, seperti pengerukan di sekitar pelabuhan penumpang dan penghijauan kawasan pelabuhan Benoa terus dilakukan.
Rencana awal, reklamasi bagian utara pelabuhan tersebut dilakukan untuk penunjang kepentingan pelabuhan dan pariwisata.
"Kami merencanakan reklamasi ini untuk menjadikan kawasan marine yang bisa digunakan sebagai kawasan wisata. Lokasi ini dinilai sangat strategis untuk penunjang pariwisata Bali karena berdekatan dengan objek wisata Sanur, Kuta, dan Nusa Dua," katanya.
Ia mengatakan, mandeknya proyek itu tidak membuat Pelindo tinggal diam. Kini pihak Pelindo masih melakukan program lainnya, seperti pengerukan Pelabuhan Benoa.
"Saat ini kedalaman laut di sekitar pelabuhan penumpang delapan meter dan kami akan keruk lagi hingga mencapai kedalaman sembilan meter," jelas Bambang.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga sedang giatnya melakukan gerakan penghijauan dan kebersihan di semua kawasan Pelabuhan Benoa ini.
Dia menjelaskan bahwa penghijauan tersebut dilakukan dengan menggandeng Pemkot Denpasar dan beberapa lembaga swadaya masyarakat, seperti Yayasan Gerakan Kembali ke Desa.
"Kami menyiapkan sekitar 15 ribu pohon cemara laut yang akan di tanam di seluruh kawasan pelabuhan," katanya.
Bambang mengakui, saat ini pelabuhan Benoa merupakan pelabuhan paling bersih dan asri dibandingkan dengan pelabuhan lainnya di bawah Pelindo III, inilah yang yang akan dipertahankan.
"Kami akan melakukan pengembangan pelabuhan dengan mengedepankan konsep kebersihan dan keasrian kawasan pelabuhan," kata Bambang. (*)