Tual (Antara Bali) - Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu menegaskan berbagai seni budaya bernuansa Islami yang berkembang di masyarakat harus dipertahankan dan dikembangkan sehingga tidak tergerus derasnya arus globalisasi.
"Seni budaya Islami harus dipertahankan dan dikembangkan terutama di kalangan generasi muda," katanya, dalam sambutan yang dibacakan Wakil Wali Kota Tual Adam Rahayaan saat pawai Taaruf peserta MTQ XXV tingkat provinsi di Tual, Sabtu.
Menurut gubernur, sebagian besar generasi muda saat ini tidak lagi mengetahui, bahkan tidak peduli pada perkembangan tradisi, seni dan budaya maupun adat-istiadat leluhur akibat derasnya arus globalisasi.
Perkembangan globalisasi juga berdampak terhadap berubahnya adat istiadat tradisional menjadi budaya moderen dan banyak dianut generasi muda saat ini.
Karena itu, semua komponen masyarakat perlu bekerja keras untuk melestarikan kekayaan seni budaya serta adat-istiadat sebagai bagian bagian dari jati diri masyarakat Maluku.
Seni budaya bernuansa Islami, kata gubernur, jika dikembangkan dan dilestarikan akan menjadi bagian dari pembangunan rohani umat beragama di daerah ini."Dibutuhkan kerja keras semua pihak untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk memperkaya khasanah budaya daerah dan nasional sebagai jati diri bangsa, sekaligus daya tarik pariwisata," tandasnya.
Pawai Taaruf menjelang pembukaan MTQ Tingkat Provinsi Maluku di Kota Tual diikuti 400-an kafilah dari sembilan kabupaten dan kota. (LHS)
Seni Budaya Jangan Tergerus Globalisasi
Minggu, 5 Mei 2013 8:40 WIB