Denpasar (Antara Bali) - Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengajak masyarakat di daerahnya untuk menyinergiskan antara konsep modernisasi dengan nilai-nilai tradisi budaya Bali.
"Intinya perlu pemahaman bersama dulu, kalau tidak paham maka akan sulit untuk melestarikan budaya," katanya di sela Rembug Budaya Kebudayaan Bali Dalam Globalisasi, di Denpasar, Jumat.
Ia tidak memungkiri bahwa modernisasi dan globalisasi juga membawa dampak negatif sehingga harus diupayakan menjalin interaksi antara tradisi dengan modernisasi.
"Modernisasi harusnya membuat tradisi makin kuat. Untuk memperkuat dan menonjolkan tradisi, mau tidak mau harus dipraktikkan," ujarnya.
Di Pemkot sendiri, lanjut dia, telah dilakukan program revitalisasi untuk membangkitkan apa yang sudah ada dan memperkuat serta mengembangkan aksara, seni, dan sastra Bali.
Sementara itu Ketua atau Kelihan Penggak Men Mersi Kadek Wahyudita selaku penyelenggara mengatakan sengaja menggelar acara rembug tersebut untuk mengajak masyarakat memperkuat nilai-nilai budaya.
"Khususnya pada generasi muda kami lihat telah mulai nampak luntur dan sibuk berkutat dengan modernisasi. Globalisasi hendaknya digunakan untuk memperkuat nilai-nilai budaya," ucapnya.
Menurut dia, segera diperlukan upaya penyelamatan dan pengembangan kebudayaan dari berbagai komponen.
"Gagasan-gagasan yang tercetus pada rembug ini, akan kami rangkum juga dan diserahkan pada pemerintah sebagai masukan dalam upaya pelestarian budaya," ujarnya.
Pada rembug budaya tersebut dibahas pula mengenai komputerisasi aksara, penanggalan atau kalender Bali hingga model arsitektur Bali. (LHS/T007)