Badung, Bali (ANTARA) -
Petinggi militer negara-negara yang tergabung dalam Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menyepakati latihan bersama angkatan bersenjata dilaksanakan di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau (Kepri).
"Dalam waktu dekat akan segera direalisasikan rencana latihan bersama gabungan yang akan dilaksanakan di wilayah laut Natuna Utara dengan nama ASEAN Solidity Exercise (ENatuna) atau Asec 01N," kata Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono usai menggelar pertemuan ASEAN Chief of Defence Forces Meeting (ACDFM) ke-20 di Apurva Kempinski, Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu.
Yudo Margono mengatakan rencana latihan bersama tersebut sudah disepakati secara bersama oleh 11 panglima militer ASEAN dalam forum ACDFM dan rencananya akan digelar pada bulan September 2023.
Menurut keterangan Yudo Margono, latihan bersama militer perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara tersebut merupakan pertama kalinya dalam sejarah pertemuan militer negara-negara anggota ASEAN.
"Inti dari pertemuan tadi karena sudah dibahas baik dari sisi operasional maupun intelijen khususnya dari ASEAN dan tentunya tentang sentralitas ASEAN. Ini menelurkan kesepakatan dimana kita akan melakukan latihan bersama khusus ASEAN, karena selama ini kita tidak pernah melaksanakan," kata dia.
Yudo Margono mengatakan latihan militer yang selama ini dilaksanakan hanya sebatas antarnegara satu dan lainnya saja, tetapi kali ini latihan tersebut diperluas dengan melibatkan semua anggota ASEAN termasuk Timor Leste yang baru bergabung secara penuh.
"Bulan September kita akan laksanakan latihan bersama khusus untuk ASEAN baik dari sisi latihan Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut seperti latihan gabungan. Namun, lebih pada kegiatan latihan nontempur," katanya di Candi Ballroom, Hotel Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali.
Sehingga dengan demikian, kata Yudo Margono ke depan ASEAN lebih terpusat dan lebih kuat untuk menjaga stabilitas kawasan khususnya kawasan ASEAN.
Yudo mengatakan dalam pertemuan tersebut semua panglima angkatan bersenjata, kecuali Myanmar yang diwakili oleh Atase Pertahanan, menjelaskan banyak hal mengenai situasi perbatasan termasuk adanya ancaman bencana gempa dan lainnya.
Pada forum ACDFM semua petinggi militer sepakat untuk menguatkan kerja sama yang lebih aktif dan kuat guna memperkuat ASEAN dan stabilitas kawasan khususnya di kawasan ASEAN.