Denpasar (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar meminta nelayan dan pelaku wisata bahari agar mewaspadai potensi tinggi gelombang laut hingga 4 meter di Selat Badung, Bali, pada 16-18 Mei 2023.
“Waspada potensi peningkatan kecepatan angin serta tinggi gelombang laut yang dapat mencapai empat meter,” kata Kepala BMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho di Denpasar, Bali, Senin.
Menurut dia, kecepatan angin di Selat Badung diperkirakan hingga 15 knot atau sekitar 27 kilometer per jam yang bergerak dari arah tenggara-selatan.
BMKG mengkategorikan ketinggian gelombang laut di Selat Badung itu dengan kategori tinggi.
Ia menyebutkan kondisi cuaca tersebut disebabkan oleh suhu muka laut berkisar 28-31 derajat Celcius yang hangat dapat meningkatkan potensi penguapan atau penambahan massa uap air.
Selain itu, massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 850 milibar atau 1.500 meter.
Selat Badung terletak di tenggara Bali yang merupakan jalur penyeberangan Sanur-Pulau Nusa Penida, Bali-Lombok, dan aktivitas wisata bahari di antaranya Nusa Dua, Tanjung Benoa, hingga gugusan Pulau Nusa Penida, Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan.
Selain Selat Badung, potensi gelombang laut tinggi juga diperkirakan terjadi di Selat Bali bagian selatan, Selat Lombok bagian selatan, dan Samudera Hindia selatan Bali.
Berdasarkan data Pusat Meteorologi Maritim BMKG, kondisi angin dan gelombang laut yang berisiko tinggi terhadap keselamatan berlayar yakni perahu nelayan apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Kapal tongkang apabila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal feri apabila kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.