Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan teknologi digital mempermudah akses pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Melalui credit scoring dan manajemen risikonya, penyaluran pinjaman melalui teknologi keuangan (fintech) saat ini telah mencapai Rp362 triliun kepada lebih dari 13,5 juta penerima,” ujar dia dalam acara Saprahan Khatulistiwa 2022secara virtual yang diikuti dari Jakarta, Senin.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa adopsi teknologi dan inovasi digital terbukti mampu memperkuat UMKM bertahan dan produktif selama pandemi COVID-19.
“Ekonomi digital Indonesia pada tahun 2020-2030 diperkirakan akan mencapai Rp5.400 triliun dan menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara. Saya meminta kemitraan dan sinergi lintas pemangku kepentingan harus diperkuat mulai dari hulu, yaitu penyiapan kapasitas UMKM dan kualitas produk melalui pendampingan dan perizinan, hingga hilir yaitu perluasan pasar UMKM,” ungkap Menkop.
Baca juga: KemenkopUKM optimis 30 juta UMKM bisa "go digital" di tahun 2024
Dalam kesempatan tersebut, Teten mengapresiasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dan Bank Indonesia (BI) yang telah menginisiasi acara Saprahan Khatulistiwa 2022 yang diharapkan mempercepat pemulihan ekonomi provinsi tersebut khususnya bagi UMKM, pariwisata, dan industri keuangan.
Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung, ada tiga hal yang perlu dijadikan perhatian guna memaksimalkan potensi sektor pariwisata dan UMKM terhadap perekonomian.
Pertama ialah urgensi afirmasi keberpihakan terhadap produk dalam negeri, termasuk UMKM serta wisata dalam negeri yang perlu dimaksimalkan.
"Penyediaan dan penggunaan e-katalog UMKM dalam mendukung proses pengadaan harus kita tingkatkan. Tentu saja kualitas dan kuantitas yang diperlukan harus menjadi perhatian kita bersama, secara sinergi harus kita lakukan," ucap Juda.