Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak tiga stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Pulau Dewata dibatasi persediaan solarnya karena administrasinya bermasalah.
"Pembatasan BBM jenis solar itu sebagai salah satu bentuk bagian dari pembinaan terhadap mereka karena administrasinya belum tertata baik," kata Sales Area Manager Pertamina Bali-Nusa Tenggara Barat, Iin Febrian, di Denpasar, Senin.
Bentuk pembinaan administratif tersebut bertujuan membuat pemanfaatan BBM jenis itu tepat peruntukkan dan sasarannya. Akan tetapi Iin tidak memberikan secara pasti SPBU mana yang dibatasi persediaan solarnya.
"Hanya beberapa saja. Kami selektif melakukan hal itu. Datanya tentang SPBU tersebut tak saya pegang," ujarnya.
Menurut Iin, walaupun terjadi pembatasan tidak mengakibatkan dampak yang signifikan seperti terjadinya antrean kendaraan untuk mendapatkan solar sebab jumlah SPBU di Pulau Dewata ada banyak.
Sementara itu, Agung Dirgantara, salah seorang pengawas SPBU di Kediri, Kabupaten Tabanan, mengaku, kesulitan memperoleh bahan bakar itu karena adanya penjatahan sebanyak delapan ton per hari. "Kalau sebelumnya, berapapun kami order, pasti akan dikirim. Sebenarnya saya tak tahu pasti apa alasannya penjatahan tersebut," ujarnya.
Hal senada disampaikan I Wayan Mendra, pengawas SPBU lainnya di wilayah Ketewel. Penjatahan tersebut membuat kekurangan terus bahan bakar tersebut.(IGT/T007)