Denpasar (ANTARA) - Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah, meskipun tingkat kesembuhan pasien positif COVID-19 di Pulau Dewata semakin tinggi mencapai 65 persen.
"Jumlah pasien yang sembuh semakin tinggi, namun semua pihak jangan lengah karena peperangan melawan COVID-19 ini masih panjang dan belum diketahui sampai kapan akan berakhir," kata Dewa Indra saat penyerahan 50 ribu masker medis dan APD untuk 18 rumah sakit di berbagai kabupaten/kota di provinsi itu di halaman Kantor Gubernur Bali di Denpasar, Senin.
Dalam kesempatan tersebut, 50 ribu masker medis, APD (baju coverall) sumbangan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Nasional dan madu kele (sumbangan dari Ida Pandita Dukuh Acharya Dhaksa) sebagai salah satu penambah imun tubuh dan komponen penambah energi ini diserahkan kepada tenaga medis.
Baca juga: Gugus Tugas: 105 pasien positif COVID-19 di Bali masih dirawat
Penyerahan bantuan logistik berupa masker dari Pemerintah Provinsi Bali serta masker, baju coverall, madu kele dari Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar Gou Haodong yang diterima Gugus Tugas Nasional itu akan didistribusikan ke 18 Rumah Sakit Kabupaten/Kota se-Bali.
Rumah sakit yang menerima bantuan itu, di antaranya adalah RS Sanglah, RSPTN, RSBM, RS Jiwa, RS Tabanan, RS Sanjiwani, RS Buleleng, RS Negara, RS Mangusada, RS Wangaya, RS Bangli, RS Klungkung, RS Karangasem, RS Giri Mas, RS Tangguwisia, RS Gema Santhi, RSU Kubu, RSU Nyitdah.
Sebagian juga akan diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang nantinya akan didistribusikan juga ke 120 Puskesmas yang ada di seluruh wilayah Bali.
Menurut Dewa Made yang juga Sekda Provinsi Bali itu, upaya pencegahan COVID-19 saat ini harus mengalami pergeseran. Pihaknya menerapkan strategi perang awal di semua pintu masuk dengan menambah lapisan ketebalan karena kedatangan pekerja migran Indonesia (PMI) dan wisatawan.
Baca juga: Provinsi Hainan-Tiongkok donasikan 50.000 masker medis untuk Bali
Namun, saat ini Gugus Tugas bersama tenaga medis, Satgas Gotong Royong berbasis desa adat serta semua pihak ikut melawan penyebaran COVID-19 yang terjadi di tengah masyarakat, karena semakin banyaknya kasus transmisi lokal.
"Berbagai upaya dilakukan karena semakin banyaknya transmisi lokal, yakni menggencarkan edukasi untuk terus disiplin menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menyehatkan tubuh dan menjauhi kerumunan," ujarnya.
Selain itu, lanjut Dewa Indra, pemerintah juga menyoroti isolasi pada komunitas, terutama pada jumlah transmisi lokal yang cukup tinggi serta membatasi kegiatan atau aktivitas masyarakat.
Untuk tetap memberikan layanan dengan jumlah alat pelindung diri, masker dan ketersediaan obat yang cukup sekaligus melakukan penanganan maksimal kepada pasien terinfeksi, kata Dewa Indra, secara berkelanjutan selalu mengecek ketersediaan alat PCR agar tidak sampai kekurangan.
Baca juga: Gugus Tugas: Pasien positif COVID-19 di Bali 300 orang
Sementara itu, Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar Gou Haodong mengatakan sangat bangga terhadap penanganan pasien COVID-19 yang dilakukan oleh Provinsi Bali.
Menurut dia, hal ini terlihat jelas gotong royong dan solidaritas yang tinggi antartenaga kesehatan selaku tim medis, pasien yang memiliki kemauan tinggi untuk sembuh dan Tim Satgas Gotong Royong berbasis desa adat di seluruh desa.
Intinya, kata Gou Haodong, semua pihak saling bahu-membahu dengan menerapkan disiplin yang tinggi dan edukasi kuat di tengah masyarakat.
Sekda Bali: Jangan lengah walaupun kesembuhan pasien COVID-19 tinggi
Senin, 11 Mei 2020 18:28 WIB