Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi VI DPR, Aria Bima menyampaikan bahwa LKBN ANTARA memiliki peran strategis dalam menangkal kabar bohong atau hoaks di tengah pandemi COVID-19, sedangkan Direktur Utama LKBN ANTARA, Meidyatama Suryodiningrat, menyatakan siap menjalankan tugas dan fungsinya untuk penyebarluasan informasi yang cepat, akurat, dan penting ke seluruh wilayah Indonesia dan dunia internasional dengan mengabarkan harapan/optimisme di tengah pandemi COVID-19.
"ANTARA sangat strategis, lembaga yang cukup mempunyai sejarah secara historis, ideologis, politis di negeri ini. Yang sangat kami inginkan terutama masyarakat, dengan berbagai informasi yang ada, bahkan berita yang jelek atau kadang hoaks itu kadang justru menjadi good news, ini yang kami harapkan ANTARA sebagai leader dalam keakuratan, kecepatan," ujar Aria Bima saat memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) virtual Komisi VI DPR di Jakarta, Selasa (12/5/2020).
Ia menilai keakuratan dan kecepatan berita yang disajikan sangat menentukan arah berbagai pemikiran dari para pengambilan keputusan dari pusat sampai daerah. "Jadi kita berharap, dengan kualitas dan data yang tervalidasi dari ANTARA maka kami percaya bahwa daerah maupun pusat itu akan mempunyai berbagai data yang benar dan nyata, atau data yang realistis," ucapnya.
Baca juga: Deputi: Kominfo-ANTARA jadi ujung tombak lawan hoaks dan satukan negeri
Aria Bima menambahkan ANTARA dapat memberikan informasi kepada masyarakat hingga ke daerah melalui PSO dari negara. "Masyarakat di daerah-daerah, wilayah yang terpinggirkan dan terluar itu harus dapat mengakses berita-berita yang ada," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama LKBN ANTARA, Meidyatama Suryodiningrat menyatakan optimistis dapat menjalankan tugas dan fungsinya untuk penyebarluasan informasi yang cepat, akurat, dan penting ke seluruh wilayah Indonesia dan dunia internasional, meski terdampak COVID-19.
"Melihat kondisi seperti ini, sebenarnya terdampak luar biasa terhadap 'cashflow' maupun laporan keuangan kami. Namun kami sudah memperhitungkan dan memperkirakan bahwa pada akhirnya kami masih bisa survive dengan cukup baik tanpa mengurangi program-program distribusi yang sangat dibutuhkan masyarakat," ujarnya.
Sejak Januari 2020, ANTARA telah memproduksi konten yang terkait dengan corona atau COVID-19 lebih dari 33.500 berita, tidak termasuk berita foto, video infografis maupun foto story lainnya. "Jadi kalau dilihat sangat-sangat produktif. Kami berada di garis depan setiap hari, harus menjalankan fungsi kami," katanya.
Dalam setahun, lanjut dia, ANTARA dapat memproduksi lebih dari 200.000 hardnews, ditambah dengan foto maupun video untuk ditampilkan di siaran berita. Dimas, demikian ia biasa disapa menambahkan, manajemen juga telah melakukan berbagai penyesuaian sehingga LKBN ANTARA tetap bisa menjalankan fungsi secara maksimal sampai akhir tahun dengan tetap tidak merugi.
Kendati demikian, ia mengatakan, arus kas perusahaan yang baik pada akhirnya menjadi kunci penting dalam operasional perusahaan. "Mohon maaf, keberlangsungan dan pencairan secara reguler dari PSO atau subsidi yang berjalan secara lancar, walaupun itu hanya sekitar 35 sampai 40 persen dari perkiraan pendapatan, tapi itu cukup untuk menjalankan operasional yang menurut kami sangat penting saat ini," katanya.Baca juga: Pakar: Informasi COVID-19 lebih menakutkan daripada penyakitnya
Keberadaan Pandemi COVID-19, Dimas mengakui, bakal mempengaruhi kinerja pendapatan dan laba bersih LKBN ANTARA yang diprediksi menurun. "Kami telah laporkan ke Kementerian BUMN, pendapatan kami dan laba bersih itu pasti menurun sangat drastis, namun skenario kami masih sangat yakin bahwa kami masih bisa laba di akhir tahun," katanya.
"Normal Baru" COVID-19
Pada Senin (11/5/2020), Direktur Utama Perum LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat memberikan pengarahan via zoom meeting yang diikuti 83 peserta dengan melibatkan Direktur Pemberitaan, Direktur SDM/Keuangan/Umum, Direktur Komersial, GM, Manajer, dan Kepala Biro ANTARA se-Indonesia.
"Penurunan COVID-19 di Indonesia diperkirakan mulai Juli, tapi ekonomi baru akan pulih mulai semester 1 tahun 2021. Dalam kondisi pandemi, ANTARA akan menjalankan tiga skenario kondisional yakni aman (Januari-Mei), waspada (Juni-Juli), dan rawan (Agustus-Desember), semoga COVID-19 tidak sampai akhir tahun, sehingga laba tidak akan terus menurun," katanya.
Dalam kondisi pandemi, ANTARA akan tetap menjalankan harapan Komisi VI DPR RI agar ANTARA membantu melawan hoaks informasi COVID-19, dan ANTARA membantu melawan COVID-19 dengan sosialisasi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) atau terkait COVID-19 yang menjangkau seluruh masyarakat Indonesia, seperti sosialisasi dengan infografis ber-Bahasa Daerah.
"Kondisi pandemi harus tetap mendorong ANTARA untuk merancang pondasi produk ANTARA 2021 dengan belajar dari COVID-19, diantaranya produk berpola digital dan produk yang menyasar non-media, nanti akan kami rumuskan dengan tim ANTARA," katanya.
Untuk kepentingan pewarta yang bertugas di lapangan, LKBN ANTARA hingga awal Mei 2020 juga telah memberikan alat pelindung diri (APD) ke daerah/biro, yakni 6.600 masker, 143 botol hand sanitizer (cairan penyanitasi tangan), dan 100 hazmat. "Seperti dikatakan Presiden bahwa kondisi pandemi yang panjang menuntut kita untuk berdamai dengan COVID-19, diantaranya melengkapi diri dengan APD selama bertugas di luar, serta selalu menjaga jarak," katanya.
Untuk kegiatan sosial, ANTARA menyiapkan "rapid test" untuk media massa (internal dan eksternal/mitra) dengan surat permintaan dari dokter. Kegiatan sosial lain adalah "placement media" yang merupakan penugasan Kominfo melalui PSO yang dikembangkan menuju "Newsroom Nasional".
Pada Jumat (9/10/2020), Konjen RRT di Denpasar menyerahkan bantuan seribuan masker untuk tim ANTARA Bali. "Matur suksma (terima kasih) support-nya," kata Kabiro LKBN ANTARA Bali, Edy M Ya'kub, lewat chat ke staf Konjen RRT di Denpasar sesaat setelah menerima bantuan itu yang dikirim lewat jasa kurir itu.
Baca juga: Jajaran Direksi ANTARA terima kunjungan Komisi IX DPR
Untuk kesekian kalinya pada Senin (18/5/2020), Direktur Utama Perum LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat memberikan pengarahan via zoom meeting dengan Kepala Biro ANTARA se-Indonesia dengan dua tema pokok yakni "New Normal (Normal Baru)" dan PSO.
"Normal Baru adalah adaptasi tata kerja baru, bukan sekadar penyesuaian kerja. Jadi, WFH (work from home) akan kita jalani sampai normal, kecuali staf administrasi, kabiro, dan non-redaksi lainnya. Kalau ada kegiatan keluar/lapangan harus ada logbook. Selain WFH adalah protokol kesehatan dengan memakai APD (masker, hand sanitizer, cuci tangan), penugasan digital, physical distancing di kantor (WFO), dan karantina (isolasi mandiri), serta menjaga imun. Intinya, New Normal adalah WFH, kinerja virtual, dan protokol kesehatan dalam kerja," katanya.
Menurut dia, masa Pandemi COVID-19 mendorong empat Cara Kerja Baru untuk SDM mulai 2020, yakni:
1. Bekerja bukan dibatasi definisi waktu/struktur, tapi fokus pada hasil/skill
2. Pekerja didominasi "gig economy" (kemitraan/kontrak/lifetime employment)
3. Sistem bekerja dengan "remote" IT (absensi, penugasan, evaluasi, rapat, dan gaji non-tunai)
4. Komunikasi baru untuk menjaga kebersamaan (menyapa dg video pendek, e-magazine, komunikasi virtual)
SOP "New Normal" Bali (Kabarkan optimisme)
Rakor daring tersebut berlangsung selama tiga hari pada Rabu 1 April 2020 untuk Grup I dan Grup II, lalu pada Kamis 2 April 2020 dijadwalkan untuk Grup III dan Grup IV, sedangkan untuk Grup V dan Grup VI pada Jumat 3 April 2020. Enam grup sebagai berikut :
Baca juga: Sejak Januari, ANTARA produksi 33.500 berita COVID-19
Oleh karena itu, pimpinan ANTARA di daerah hendaknya fokus pada tiga hal yakni pemberitaan yang mengedukasi/mencerahkan, misalnya ODP/PDP itu bukan vonis mati. Kedua, pola kerja baru yakni produktif dimana saja (WFH), WAG Biro, atau video conference. Ketiga, pimpinan perlu melakukan pendampingan SDM dengan memantau personel dan keluarganya melalui koordinasi dengan Pusat Informasi Corona (PIC) dibawah kendali Sekper, Budi Setiawanto.Selain itu, bagi karyawan yang harus tetap ke kantor harus bisa menjaga jarak, tidak bersentuhan langsung, tetap memakai masker, sesering mungkin mencuci tangan dengan hand sanitizer, kemudian juga melakukan pola kerja berkesinambungan dengan membagi tugas agar seluruh personel yang ada dapat melakukan penugasan secara baik.
Dalam rakor daring itu, Kepala Biro LKBN ANTARA Bali Edy M Ya'kub melaporkan LKBN ANTARA Biro Bali sebagai kantor berita nasional, tetap menyajikan informasi terkait perkembangan wabah dan tindakan yang dilakukan Satgas Penanggulangan COVID-19 Provinsi Bali, serta aktivitas pemerintahan dan masyarakat di rumah sakit, imigrasi, bandara, objek wisata, pasar, dan sebagainya.
"Namun, kami sudah mengurangi kehadiran redaksi di kantor sejak 16 Maret lalu, termasuk pertemuan atau rapat redaksi juga ditiadakan, namun mereka tetap bekerja dan berkomunikasi secara daring/online (luar kantor). Teman-teman redaksi ke kantor untuk keperluan mendesak saja, seperti mereka perlu surat penugasan atau alat pelindung diri (APD), seperti masker dan hand sanitizer. Untuk kantor, tetap buka seperti biasa dengan piket bergantian oleh jajaran non-redaksi, meski ada keterbatasan juga," katanya.
Selain itu, pihaknya juga sudah meminta jajaran redaksi dan non-redaksi untuk tetap menjaga kesehatan dengan menjaga kebersihan sesuai protokol kesehatan dari LKBN ANTARA Pusat. Kebersihan yang harus dijaga itu meliputi personal maupun sarana kerja yang dibawa ke TKP.
Baca juga: ANTARA jadi "corong" negara/publik pada era disrupsi
Baca juga: Video Tentang ANTARA Biro Bali
"Kami mengapresiasi langkah Satgas COVID-10 Provinsi Bali yang mengurangi pertemuan dengan melakukan live streaming setiap sore sejak Jumat (20/3/2020) lalu, sehingga dalam kondisi darurat seperti saat ini pun kami masih dapat menyajikan puluhan informasi regional untuk publik dalam setiap harinya. Dalam dua bulan pertama COVID-19 pada Februari-Maret, kami menyajikan 241 berita COVID-19 kepada publik. Kalau sejak Februari hingga 15 Mei 2020 tercatat 551 berita COVID-19" katanya.
Dalam konteks keredaksian itu, LKBN ANTARA Biro Bali pun membentuk Tim Peliputan COVID-19 (plus, Hari Suci NYEPI Tahun Saka 1942), yakni: Ni Luh Rhismawati (Satgas COVID-19 dan Pemprov), Naufal Fikri Yusuf (Bandara, Objek Pariwisata/Badung, dan NYEPI), Ayu Khania Pranisitha (RSUP Sanglah, Dinas Kesehatan, dan Polda Bali), Pande Yudha (videografer dan Objek Pariwisata/Tabanan), Nyoman Hendra (fotografer: Cover Satgas COVID-16 dan NYEPI), dan Tim Redaktur (Nyoman Budiana/foto, Adi Lazuardi/tulis). Mereka juga didukung jajaran non-redaksi, yakni: Nyoman Tapayasa dan Nyoman Aditya.
1. WFH (work from home) dan WFO (work from office)
-- WFH/WFO sejak 16 Maret 2020 sampai ANTARA Pusat memutuskan selesai
-- redaksi tidak wajib ke kantor atau WFH (sesuai kebutuhan)
-- non-redaksi wajib ke kantor atau WFO (bergiliran)
-- koordinasi harian tetap dilaksanakan melalui:
~ WAG Krama Bali (rapat), Newsroom Bali (news), dan virtual
2. Protokol Kesehatan
-- redaksi dan non-redaksi bila ke kantor pakai protokol kesehatan
-- utamakan pertemuan virtual (pertemuan fisik harus pakai protokol kesehatan -- pertemuan fisik jangan terlalu lama)
-- protokol kesehatan: masker, hand sanitizer, disinfektan, cuci tangan, APD, jaga jarak, jaga imun, jaga psikis/tidak panik
-- waspadai lokasi rawan, seperti rumah sakit, pasar, dan lokasi yang sudah dinyatakan ada korban terpapar
-- kurangi pertemuan dengan eksternal di kantor
3. "Normal Baru" (New Normal) untuk Redaksi:
-- Normal Baru = WFH, WFO/protokol kesehatan, dan komunikasi virtual (hindari kerumunan)
-- Pola kerja = fokus kualitas (pengurangan produksi menuju kualitas)
SOP PELIPUTAN COVID-19/New Normal yang dirumuskan 6/6/2020, yakni:
1. Hindari Kepanikan
-- jangan pakai istilah virus mematikan
-- hati-hati pasang foto
-- jelaskan tindakan preventif -- harapan/optimisme
-- hindari clickbait (mementingkan edukasi daripada viewer)
2. Pakai Protokol Kesehatan (keselamatan)
-- pakai APD dan cuci tangan -- bilang "tidak" ke redaktur bila tanpa APD
-- jangan sentuh hewan kalau ke swalayan/pasar (kalau sentuh, jgn usap pada wajah+makan/minum)
-- jangan letakkan alat kerja di lantai pasar/farmasi/puskesmas-RS
-- utamakan pertemuan virtual (pertemuan fisik harus pakai protokol kesehatan --masker, hand sanitizer, APD-- dan pertemuan fisik jangan terlalu lama)
-- waspadai lokasi rawan, seperti rumah sakit, pasar, dan lokasi yang sudah dinyatakan ada korban terpapar
3. Tentukan Agenda Peliputan
-- sesuaikan narasumber dengan kepakaran/tupoksi
-- bedakan spekulasi dan pendapat (fokus laporan, bukan analisis)
-- cek fakta dan hati-hati saat kutip temuan(teliti dg tulisan sains, cek akurasi data)
-- hindari rasisme dan hoaks (misal: MA izinkan pemerintah China bunuh 20.000 warga cegah COVID-19)
-- di lapangan tidak hanya ada pandemic tapi ada juga infodemic (hindari)
~ hindari berita terlalu lokal (desa-polsek)
~ hindari rilis/seremonial (ikuti agenda setting)
Baca juga: PWI: Media jangan ciptakan kepanikan Corona
Selain rakor daring, situasi pandemi COVID-19 juga mendorong LKBN ANTARA mengadakan serangkaian Web-Training. Pada 16 April 2020, LKBN ANTARA Biro Bali juga mengikuti training daring (web-training) tentang tatakelola perusahaan dengan Direktur Keuangan/Umum/SDM Nina KD yang melibatkan kepala biro LKBN ANTARA se-Indonesia.
"Wamen BUMN menyatakan ANTARA secara keuangan cukup aman dengan nilai AA dalam klaster media bersama BP dan PFN. Nilai GCG ANTARA juga bagus yakni 80, tapi perlu dioptimalkan, karena masih kelas 5 dalam kelas pendapatan BUMN. Dalam menghadapi COVID-19, ANTARA melakukan digitalisasi kerja dan optimalisasi SDM," katanya.
Ia menegaskan bahwa stakeholder ANTARA adalah Negara, Komisaris, Karyawan, dan Eksternal. Negara sebagai pemilik/owner adalah Kementerian BUMN sejak tahun 2007, lalu Komisaris adalah Dewas yang memberikan arahan/nasihat. Untuk jajaran Karyawan adalah Direksi atau Manajemen yang bertindak sebagai eksekutif atau agen, lalu jajaran Eksternal adalah konsumen, mitra, pemerintah, dan masyarakat.
"Untuk tatakelola diantara stakeholder perlu rumus TARIF. T adalah Transparan (keterbukaan informasi). A adalah Akuntabilitas (pertanggungjawaban: hak, kewajiban, wewenang, fungsi), R adalah Responsibility (pajak, hubungan kerja, lingkungan bisnis). I adalah Independen (mandiri dalam benturan kepentingan). F adalah Fairness (setara/adil)," katanya.
Berikutnya, tanggal 21 April 2020 juga ada web-training tentang Finance/Keuangan dengan narasumber GM Keuangan Perum LKBN ANTARA Aria BS Pramono. "ANTARA sehat secara finansial, tapi agar tetap sehat harus melakukan tiga 'olahraga' yakni menuntaskan penagihan, menggenjot komersial, dan berusaha 'smart cost' (pembiayaan yang bermanfaat)," katanya.
Pada Jumat (24/4) ada dua sesi web-training, jam 10.30 WIB dengan materi terkait penilaian prestasi bersama narasumber Yayan Hadiyat (Konsultan MSDM), lalu jam 14.00 WIB terkait materi pemasaran dengan narasumber Tito Edi Prabowo (Konsultan Bidang Pemasaran). Sesi pemasaran itu diikuti tenaga pemasaran dan staf IMQ Biro.
Pada Senin (27/4), ada web-training bersama GM SDM Inderahadi. "Untuk masa pandemi COVID-19 ini, kita akan mengurangi pelatihan, meniadakan renovasi aset, dan rekrutmen SDM, tapi kita akan memetakan sejumlah SDM redaksi dan non-redaksi yang sudah kita terima pada tahun lalu dalam keseimbangan sesuai dengan kebutuhan biro/daerah. InSya-Allah, Juni-Juli ini. Kalau masih ada yang kurang, akan kita dayagunakan SDM yang sudah ada," katanya.
Pada Selasa (28/4), ada web-training dengan GM Layanan Media dan Komunikasi Jaka Sugiyanta. "Secara komersial, ANTARA memiliki tiga potensi yakni penugasan negara (PSO), Layanan Data (non-PSO) dan Layanan Media-Komunikasi (non-PSO/inovasi). Inovasi yang sudah dikembangkan adalah Brand-A, placement media, kerja sama kantor berita (Xinhua/AFP), LPJA (pelatihan+sertifikasi), IMCS/media monitoring, dan portal. Di luar itu ada IMQ yang merupakan anak perusahaan di bidang digital media (videotron dan i-media)," katanya.
Pada Rabu (29/4), ada web-training dengan GM SDM Inderahadi dan sorenya dengan CEO PT IMQ Multimedia, Darmadi. "Pasca-pandemi akan ada Grade SDM dan Grade Biro sehingga tidak otomatis seperti selama ini, tapi berbasis kinerja/prestasi," kata Inderahadi. Sementara Darmadi merencanakan pemasangan ratusan videotron tapi sekarang masih terpasang di Jabar, Banten, dan Bogor, karena harus survei terkait potensi pembaca dan iklan. "Kalau TV in door ditargetkan ribuan i-media dan sudah ratusan terpasang," katanya.
Pada Senin (4/5), ada sharing session dengan Kepala Biro LKBN ANTARA Beijing M Irfan Ilmie tentang buku hasil reportasenya yang berjudul "Bertahan Di Wuhan (Kesaksian Wartawan Indonesia di tengah Pandemi Corona)". "Secara logika, laboratorium virus itu tidak mungkin dibangun sebuah negara di tengah, karena risikonya sangat berbahaya, sedangkan Wuhan itu berada di tengah Negara China, tapi wajar saja kalau ada yang marah, karena virus yang berawal dari Wuhan itu tidak disebut virus China," kata Irfan yang pernah menjadi Asmen Pemberitaan LKBN ANTARA Biro Bali itu.
Kualitas
Pada Jumat (8/5), ada zoom meeting untuk kedua kalinya dengan Konsultan SDM ANTARA Yayan Hidayat yang juga diikuti Dirkeu/SDM-Umum ANTARA Nina KD. Intinya, ANTARA mulai tahun ini (2020) tidak hanya memakai KPI untuk menilai kinerja karyawan yang sifatnya kuantitatif, tapi ANTARA akan memadukan KPI dengan PPK (penilaian prestasi karyawan) yang sifatnya kualitatif. Hal yang sama juga akan dgunakan untuk menilai kategori Biro/Daerah.
"Kalau KPI yang kuantitatif itu kurang adil, karena jika target kuota penugasan terpenuhi, maka realisasi tugas sudah dianggap 100 persen, sehingga mereka yang berkualitas dan tidak akan sama. Karena itu, PPK akan memungkinkan mereka yang berkualitas mendapatkan nilai lebih dan PPK memungkinkan untuk mendapat prioritas dalam rekrutmen," kata Yayan Hidayat.
Pada bulan Mei, Direktur Utama Perum LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat memberikan pengarahan tentang skenario ANTARA menghadapi pandemi COVID-19 via zoom meeting (11/5/2020) yang diikuti 83 peserta dengan melibatkan Direktur Pemberitaan, Direktur SDM/Keuangan/Umum, Direktur Komersial, GM, Manajer, dan Kepala Biro ANTARA se-Indonesia. Pada Senin (18/5/2020) pagi, Dirut juga siap melakukan rapat koordinasi lagi dengan Kabiro ANTARA se-Indonesia, yang membahas New Normal dan PSO secara umum.
Hal yang sama dilakukan lagi pada Senin (18/5/2020) siang dan juga Kamis (11/6/2020) dengan Kanit PSO Rini Utami yang membahas tema pokok PSO secara lebih teknis, sedangkan pembahasan New Normal secara teknis dilakukan pada Selasa (16/6/2020) melalui pembentukan COVID Ranger ANTARA (CRA) yang untuk Biro Bali diwakili Ayu Khania P. yang biasa meliput bidang kesehatan.
Sehari sebelumnya atau Senin (15/6/2020) ada "zoom meeting" dengan Ombudsman ANTARA Priyambodo RH terkait evaluasi Ombudsman dengan tema PSO dan Stylebook, yang untuk Biro Bali diwakili Edy M Yakub (Kabiro) dan Ni Luh Rhismawati (pewarta), lalu Ayu Khania P. mengikuti zoom meeting pembentukan COVID Ranger ANTARA (CRA) bersama CRA Pusat yang dikomandani Panca pada Selasa (16/6/2020). Intinya, berita yang tidak lolos PSO pada Januari-Juni 2020 itu rata-rata 20 persen per tema dalam setiap bulan. Penyebabnya, terlalu lokal, berita ganda, salah kamar/tema, dan sebagainya.
Pada Kamis (18/6/2020), Direksi Pemberitaan LKBN ANTARA Akhmad Munir menyelenggarakan zoom meeting tentang program tiketing pemberitaan berjenjang yakni agenda setting (agenda dari tim Jakarta), PSO, non-PSO yang dikomunikasikan dengan Kabiro, sehingga pemberitaan akan fokus pada agenda setting dan PSO yang hakekatnya adalah informasi yang semakin berkualitas.
Untuk non-PSO yang ditoleransi adalah berita yang layak kutip, berita yang menaikkan viewer portal, dan berita kerja sama. "Jadi, berita non-PSO itu bersifat selektif. Sistem berjenjang ini disosialisasikan mulai 22 Juni 2020 dan akan diberlakukan resmi mulai 1 Juli 2020," kata Munir yang didampingi para Redpel dan jajaran Sekred.
Pada hari yang sama (18/6/2020), Ummul Husna Mukadas dari Prodi Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Malang, menjadikan praktek nilai-nilai jurnalisme di LKBN ANTARA Biro Bali sebagai bahan "UAS Daring" melalui wawancara daring.
"Nilai-nilai jurnalisme di ANTARA itu bersifat konten dan etika. Kalau konten sudah ada dalam Stylebook Penulisan ANTARA dengan merujuk nilai-nilai dalam teori jurnalistik, seperti ketokohan, aktualitas, tingkat dampak, proximity, dan sebagainya, lalu nilai-nilai jurnalistik dalam konten itu di ANTARA selalu dipantau Ombudsman. Kalau etika juga merujuk Kode Etik Jurnalistik, tapi ANTARA juga memiliki peraturan tersendiri yang ditangani Departemen Hukum ANTARA," kata Kabiro ANTARA Bali, Edy M Ya'kub.
Baca juga: Wartawan ANTARA terbitkan buku "Bertahan di Wuhan"
Sebelumnya (9/6/2020), LKBN ANTARA Biro Bali juga menjadi ajang "pembelajaran daring" dari youtuber I Kadek Devan Mahatama (Dek Devan) yang baru lulus dari SMPN 7 Denpasar yang menanyakan peran dan fungsi kantor berita; lalu ada pula Nusaybah 'Afaf Ashilah dari UIN Sunan Ampel Surabaya (28/3) yang menanyakan praktek WFH (work from home) di kalangan media, lalu Ni Nyoman Diliyanti dari mahasiswa Pascasarjana Undiknas Denpasar yang menanyakan tentang peran industri media lokal serta kerja sama yang dilakukan ANTARA sebagai kantor dengan media lokal (Bali Post).
Terdampak COVID-19
Pada Jumat (7/8/2020), GM Manajemen Strategis dan Riset Perusahaan (Manstrat) LKBN ANTARA Iswahyuni menyelenggarakan zoom meeting tentang revisi RKAP terkait dampak COVID-19 pada tingkat biro, yang biro-biro umumnya mengalami penurunan, sehingga perlu revisi, namun secara nasional tidak berdampak signifikan. Zoom meeting secara lebih teknis dilakukan lagi oleh Tim Manstrat pada Senin (24/8/2020). Sesi teknis itu juga diikuti staf admin/keu Biro Bali, Nyoman Aditya.
Pada Senin (31/8/2020), Ombudsman mengadakan "Zoom Meeting" dengan Redpel, Kepala Biro, dan Redaktur untuk Wilayah Timur (Bali, NTT, Papua Barat) dengan topik "Verifikasi Kominfo (PSO)" yang dipandu Priyambodo RH (Ombudsman ANTARA).
Catatan/Evaluasi dalam acara daring itu, antara lain Pemberitaan DPR/DPD harus mengutamakan RDP legislator/senator-eksekutif (bukan sepihak), lalu penyebutan asal Fraksi atau Partai setelah alinea ke-5 (bukan sejak awal agar fokus pada lembaga DPR/DPD), pemberitaan jangan terlalu lokal (HUT Pemkab...., Open House...), informasi jangan promosi, anak perusahaan BUMN perlu sebut BUMN induk (misal: Telkomsel, anak perusahaan BUMN Telkom).
Catatan lain Berita Pilkada jangan calon tapi lembaga (KPU/Bawaslu), serapan Artikel Polhukam masih 18 persen, dan evaluasi istilah (kata "pasca" jangan diobral, cukup untuk pascasarjana atau pascapanen, jangan dipakai: "pascakebakaran" tapi "setelah kebakaran", lalu kata "melonjak" harus disertai perbandingan... melonjak dari...ke....).
Pada Rabu (2/9/2020), Divisi MSDM dan Umum LKBN ANTARA mengadakan zoom meeting tentang "Manajemen Aset" dengan narasumber dari Management Representative/Penilai KJPP Toto Suharto & Rekan, yakni Ir. Mochammad Joni. "Bagi ANTARA, aset itu ada tangible (berwujud) dan intangible (tak berwujud)," kata narasumber yang akrab disapa MJ (Mochammad Joni) itu.
Menurut konsultan manajemen aset itu, aset tangible ANTARA adalah inventaris seperti tanah, bangunan, kendaraan (mobil/motor) dan alat (kamera, drone, komputer/laptop), sedangkan aset intangible ANTARA adalah hak paten/HAKI, merek, copyright. "Menurut saya, aset ANTARA yang intangible itu justru besar dan berpotensi untuk menjadi harapan ANTARA kedepan," katanya.
Potensi kedepan itu, katanya, sesuai dengan kinerja aset yang sangat ditentukan oleh harga (faktual), nilai (faktual dan waktu), dan biaya (harga dan nilai) yang berkembang. "Secara umum, sisi komersial dalam kaitan pelayanan media dan penugasan negara yang diemban ANTARA memiliki peningkatan kinerja, kecuali kinerja digital (anak perusahaan) yang masih jauh dari target," katanya.
Pada Kamis (3/9/2020), Direktur Utama LKBN ANTARA, Meidyatama Suryodiningrat mengadakan zoom meeting terkait pelaksanaan kegiatan Penyaluran Beras Bantuan COVID-19 kepada Karyawan, Purnakarya dan Tenaga Alih Daya.
Pada Kamis (17/9/2020), Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Meidyatama Suryodiningrat memberikan pengarahan via zoom meeting dengan Kepala Biro dan jajaran manajemen LKBN ANTARA di Jakarta tentang kebijakan LKBN ANTARA melakukan rapid test secara nasional dalam tiga bertahap yakni 25 September-1 Oktober 2020, 2-7 Desember 2020, dan 3-9 Februari 2021 yang bekerja sama dengan PT Kimia Farma, guna menghambat laju paparan COVID-19 di kantor berita nasional itu akibat maraknya Klaster Perkantoran dalam penyebaran COVID-19.
Sehari sesudahnya (18/9/2020), Sekper LKBN ANTARA Budi Setiawanto bersama Tim IPC dan UPC melaksanakan zoom meeting untuk membahas teknis pelaksanaan rapid test secara nasional dan bantuan kewaspadaan COVID-19. Teknisnya, rapid test bisa dilaksanakan secara kolektif di kantor biro atau bertahap di laboratorium/klinik "Kimia Farma", lalu pelaporan hasilnya disampaikan ke ANTARA Pusat melalui tembusan ke ANTARA Biro.
Pada Senin (28/9/2020), Kepala Unit PSO LKBN ANTARA Rini Utami mengadakan zoom meeting dengan Kabiro se-Indonesia untuk melakukan evaluasi pelaksanaan "placement media" yang tahun kedua ini dikembangkan untuk media cetak, radio, dan televisi. Dalam evaluasi tiga bulan pertama menunjukkan perkembangan yang menarik dengan "lost" hanya 3,8 persen.
Pada 19 Oktober 2020, Ombudsman LKBN ANTARA mulai melakukan Pelatihan Jurnalistik Virtual selama kurun Oktober-Desember 2020, namun sebagian koresponden LKBN ANTARA Biro Bali (pewarta tulis, foto, video) mulai masuk sejak Kelompok V pada 16 November 2020.
SMAP dan AKHLAK
Pada 11 November 2020, GM Manajemen Strategis dan Riset Perusahaan (Manstrat) LKBN ANTARA, Iswahyuni, dalam "zoom meeting" antara jajaran Manstrat LKBN ANTARA dengan Kabiro ANTARA se-Indonesia, menyatakan, "ANTARA segera menerapkan SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) dengan merujuk sesuai UU 31/1999 tentang KPK, Kode Etik Jurnalistik, Peraturan Menteri BUMN, dan PP 2/2012 tentang hibah. SMAP akan berlaku sejak ada pengisian form Pakta Integritas oleh seluruh karyawan, tanpa kecuali, tapi semuanya akan berproses sebagai budaya baru".
GM Manstrat menyampaikan lima hal penting terkait SMAP yakni :.
1.. UU 31/1999 KPK
-- suap = memberi
-- gratifikasi = menerima
2. Suap merujuk UU KPK:
a. uang (pemberian) lebih dari Rp1 juta
b. bukan suap bila bukan uang = pelatihan, barang berharga (Rp1 juta), gathering+hadiah (Rp1 juta), karangan bunga, ucapan duka, dsb
c. bukan suap bila pemberian di luar kedinasan = hubungan kekeluargaan, alumni, koperasi, dsb
3. Panduan penerapan SMAP, bila menemukan indikasi Suap/Gratifikasi ada empat (4) langkah:
a. TOLAK (4 NO)
i. NO BRIBERY : suap/uang (beri Rp1 juta),
ii. NO KICKBACK (KB) : komisi (uang terima kasih),
iii. NO GIFT : hadiah/gratifikasi (terima Rp1 juta),
iv. NO LUXURIOUS HOSPITALITY : jamuan mewah
b. LAPORKAN sebagai "whistleblower" (pelapor pelanggaran) bila "susah" menolak -- lapor Manstrat
c. IKUT sosialisasi SMAP -- penyelenggara Manstrat untuk semua (tanpa kecuali)
d. KONSULTASI jika nggak yakin/ragu (konsultasi Manstrat)
4. BUMN : 80 persen terapkan SMAP -- ANTARA sbg BUMN menjadi bagian dari SMAP
-- rujukan ANTARA : UU 31/1999 tentang KPK, Kode Etik Jurnalistik, Peraturan Menteri BUMN, PP 2/2012 tentang hibah
-- semua karyawan (tanpa kecuali) mengisi form PAKTA INTEGRITAS (12-15 November 2020)
-- SMAP berlaku sejak ada pengisian form Pakta Integritas
5. Non-BUMN : belum semuanya sehingga instansi itu menjadi tantangan ANTARA dalam hal kerja sama
-- KICKBACK (KB) non-BUMN = dilematis : mau (beri KB) atau putus (kerja sama)
-- solusi = biaya monev, biaya narasumber, biaya rapat, komisi dengan logo/iklan, imbal siar (khusus), dsb
-- solusi regulasi = juknis ANTARA (misal: regulasi standar komisi/masih dalam pemikiran Manstrat)
-- ANTARA bersifat menunggu proses "budaya baru" berkembang di non-BUMN, khususnya Pemda
Selain SMAP, LKBN ANTARA juga meluncurkan nilai utama budaya perusahaan yakni AKHLAK yang merupakan kependekan dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Peluncuran dilakukan oleh Direktur Utama LKBN ANTARA Meidyatama Suryodiningrat di Jakarta, Senin (23/11/2020).
"Bagi BUMN Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif ini menjadi 'core values' atau nilai-nilai utama dalam pembentukan karakter, standar budaya etika kerja, yang akan kita wujudkan dalam semangat bahwa BUMN untuk Indonesia," kata Dirut ANTARA dalam sambutannya.
Ia mengatakan peluncuran nilai utama perusahaan itu memberikan komitmen ANTARA sebagaimana Badan Usaha Milik Negara lainnya terhadap nilai-nilai standar dalam kehidupan kantor berita. "Peluncuran itu menjadi penanda LKBN ANTARA ikut berkomitmen penuh untuk menjalankan standar-standar nilai yang telah digariskan pada setiap BUMN," katanya.
Acara peluncuran nilai utama AKHLAK Perum LKBN ANTARA tersebut dihadiri peserta secara luring dan daring. Peserta adalah para karyawan ANTARA dari seluruh Indonesia. Dalam peluncuran itu juga dilakukan sosialisasi AKHLAK yang disampaikan Deputi Bidang SDM, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN Alex Denni.
Jadi, contoh implementasi AKHLAK untuk ANTARA adalah Amanah (berita sesuai fakta, bukan hoaks), Kompeten (akurat/pakai narasumber yang ahli), Harmonis (jalin kemitraan dg media atau publik/negara sebaik mungkin), Loyal (loyal pada Negara), Adaptif (ikuti kekinian yang serba digital/jari), Kolaboratif (sinergi dengan BUMN lain, misal tempat pelatihan).
Rakernas Virtual
Pada medio Desember 2020, HUT Ke-83 LKBN ANTARA juga ditandai dengan "full zoom meeting" karena pada 14-18 Desember ada acara virtual dari Penandatanganan Berita Acara Verifikasi Produk PSO dari kerja sama ANTARA-Kominfo (14/12), lalu ada pula Rakernas Virtual (15-18/12) yang melibatkan para direksi dan dewas serta biro se-Indonesia untuk membahas evaluasi 2020 dan perencanaan 2021.
"Secara kinerja, ANTARA sudah berhasil lolos pada 2020. Tahun depan, ANTARA harus tetap punya kinerja excellent yang bukan superman tapi super team, karena kualitas ditentukan kinerja bersama," kata Ketua Dewas ANTARA Prof Dr Widodo Muktiyo (Kominfo) dalam pembukaan Rakernas Virtual (15/12).
Dalam pengarahan, Dirut ANTARA menyampaikan perubahan kerja pasca-COVID-19 yang mendorong 20-40 persen pekerja kantoran akan bekerja secara "gig economy" atau berorientasi hasil, bukan waktu/ruang. "ANTARA sudah melakukan hal itu, tapi kita akan kembangkan dengan AVOS (ANTARA Virtual Office Services) yang sudah dimulai dengan sp2mt, absensi online, AIS, dan nantinya aset online. Jadi, pekerjaan rutin akan diserahkan ke teknologi atau vendor (pihak ketiga) dan kita fokus pada inovasi/kreatif dan kompetensi dasar yakni redaksi, bisnis, IT," katanya.
Untuk produk, ANTARA akan "membeli masa depan dengan harga masa kini". "Artinya, ANTARA terdepan dengan target terukur, baik mitra, rangking Alexa, rangking portal global, maupun medsos. Selain itu, ANTARA juga mengembangkan BISNIS DEVELOPMENT atau membangun bisnis, seperti Data (Big Data) dan IMCS (jualan jalur distribusi, bukan hanya konten). "Tapi, fokus kita pada awal 2021 adalah kesehatan, seperti rapid rutin dan vaksin," katanya.
Tidak hanya itu, ANTARA perlu mimpi sebagai kantor berita masa depan melalui re-branding ANTARA 85 (2023). "Hal itu bisa dilakukan dengan beberapa perubahan, seperti kantor berita ASEAN, Smart Tech/Aplikasi (Kemenkeu+BI), Tadex (ANTARA-Telkom), Indo Chat (IMQ), dan sebagainya. Tapi, kita akan tetap menjaga marwah ANTARA bila ada benturan Redaksi-Komersial, PSO-nonPSO, Antara-IMQ, semisal benturan Redaksi-Komersial, karena pengiklan intervensi untuk arahkan redaksi, ya ditolak," katanya.
Di Bali, hasil Rakernas Virtual pada 15-18 Desember 2020 itu langsung disosialisasikan setelah penutupan rakernas yakni sosialisasi mulai Jumat (18/12) sore hingga petang, yang juga dapat diikuti secara virtual. "Biro Bali siap mendukung pogram 2021 dengan usulan perlunya support Pusat berupa tiga SDM (upploader, marketing, dan SDM redaksi berkualitas), karena berita dan bisnis itu juga sangat ditentukan SDM yang terlatih dan adaptif dengan era kekinian," kata Edy M Ya'kub.
Core Values BUMN
AKHLAK = Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
1. Amanah:
- Memegang teguh kepercayaan yang diberikan.
- Panduan perilakunya: Memenuhi janji dan komitmen Bertanggung jawab
atas tugas, keputusan, dan tindakan yang dilakukan
- Berpegang teguh kepada nilai moral dan etika
2. Kompeten:
- Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.
- Contoh perilakunya: Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab
tantangan yang selalu berubah
- Membantu orang lain belajar
- Menyelesaikan tugas dengan kualitas terbaik
3. Harmonis:
- Saling peduli dan menghargai perbedaan
- Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
- Suka menolong orang lain
- Membangun lingkungan kerja yang kondusif
4. Loyal:
- Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
- Contoh perilaku: Menjaga nama bauk sesama karyawan, pimpinan,
BUMN, dan negara
- Rela berkorban untuk mencapai tujuan yang lebih besar
- Patuh kepada pimpinan sepanjang tidak bertentangan dengan hukum
dan etika.
5. Adaptif:
- Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi
perubahan.
- Contoh perilaku: Cepat menyesuaikan diri untuk menjadi lebih baik
- Terus-menerus melakukan perbaikan mengikuti perkembangan teknologi
- Bertindak proaktif
6. Kolaboratif:
- Membangun kerjasama yang sinergis.
- Contoh perilaku: Memberikan kesempatan kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi
- Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah
- Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.