Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya pelibatan tokoh agama dan organisasi kemasyarakatan untuk memberikan edukasi mengenai protokol kesehatan menghadapi pandemi COVID-19 kepada masyarakat.
"Pelibatan tokoh-tokoh agama, tokoh ormas untuk mengedukasi masyarakat dalam mensosialisasikan kedisiplinan itu penting dan betul-betul bisa dilakukan," kata presiden dalam pengantar Rapat Terbatas Persiapan Menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 1441 H, melalui konferensi video, di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Presiden menekankan pentingnya edukasi mengenai protokol kesehatan kepada masyarakat, di antaranya pentingnya mencuci tangan, menjaga jarak aman, menggunakan masker, dan mengurangi mobilitas keluar rumah.
Selain itu, lanjutnya, penting juga disampaikan penerapan pembatasan sosial berskala besar.
"Ini perlu terus disampaikan dalam rangka kita menjalankan protokol kesehatan secara ketat, baik di rumah maupun di luar rumah secara disiplin," ujar Presiden.
Dalam Rapat Terbatas itu, presiden meminta persiapan Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini betul-betul mendapat perhatian.
Presiden menyampaikan meskipun persiapan Ramadhan dan Idul Fitri telah biasa dilakukan, tahun ini kondisinya berbeda karena Indonesia dan bangsa-bangsa di seluruh dunia tengah menghadapi tantangan wabah COVID-19.
Pada kesempatan itu, presiden meminta ketersediaan bahan pokok mendapat perhatian bersama. Sejauh ini Kepala Negara sudah melakukan pengecekan ke Bulog dan daerah, dimana ketersediaan bahan pokok masih dalam kondisi baik (aman) untuk beberapa bulan ke depan.
Beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan harga, seperti gula dan bawang putih diperkirakan akan kembali normal dalam beberapa pekan ke depan.
Presiden juga meminta agar distribusi logistik dapat berlangsung lancar, tidak terkendala adanya penutupan akses jalan yang mungkin terjadi di beberapa daerah.
Presiden: Libatkan tokoh agama-ormas guna edukasi protokol kesehatan
Kamis, 2 April 2020 13:10 WIB