Denpasar (Antaranews Bali) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tinggi gelombang laut di Selat Bali dan Selat Lombok yang diperkirakan mencapai 2,5 hingga 4 meter hingga Sabtu (21/7).
"Masyarakat dan kapal-kapal terutama perahu nelayan dan kapal ukuran kecil agar tidak memaksakan diri melaut," kata Kepala BMKG Wilayah III Denpasar Taufik Gunawan di Denpasar, Jumat.
BMKG menyebutkan adanya peningkatan kecepatan angin timuran hingga 37 km per jam diperkirakan masih akan berlangsung hingga Sabtu (21/7) di beberapa wilayah perairan Indonesia.
Dalam laman peringatan gelombang tinggi yakni maritim.bmkg.go.id, BMKG juga mengimbau masyarakat dan pelaku usaha perairan untuk memperhatikan risiko tinggi keselamatan pelayaran.
Khusus perahu nelayan, BMKG mengimbau untuk mewaspadai angin dengan kecepatan di atas 15 knot dan ketinggian gelombang di atas 1,25 meter.
Untuk kapal tongkang, BMKG mengimbau untuk mewaspadai angin dengan kecepatan lebih dari 16 knot dan ketinggian gelombang lebih dari 1,5 meter.
Kapal ferry diimbau untuk mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan ketinggian gelombang lebih dari 2,5 meter sedangkan kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar untuk mewaspadai kecepatan angin lebih dari 27 knot serta ketinggian gelombang lebih dari 4 meter.
Nelayan di daerah barat Sumatera, selatan Jawa, Bali, NTB, NTT, serta daerah lainnya diharapkan untuk mempertimbangkan kondisi ketinggian gelombang sebelum melaut. (*)
BMKG: tinggi gelombang laut Selat Bali-Lombok 2,5-4 meter
Jumat, 20 Juli 2018 6:28 WIB

Ilustrasi - BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi mencapai hingga 4 meter di Selat Bali-Lombok. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/i018/2016.