New York (Antaranews Bali) - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena imbal hasil obligasi pemerintah AS mencapai tertinggi baru.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun mencapai rekor tertinggi baru di 3,1 persen pada Rabu (16/5).
Imbal hasil, sebuah barometer untuk suku bunga kredit pemilikan rumah dan instrumen keuangan lainnya, baru-baru ini melonjak didorong tanda-tanda meningkatnya inflasi, yang memicu spekulasi pasar untuk kenaikan suku bunga yang lebih banyak tahun ini.
Probabilitas bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga acuannya untuk keempat kalinya tahun ini meningkat di atas 50 persen untuk pertama kalinya, menurut alat pelacakan FedWatch CME.
Para analis mencatat bahwa meningkatnya kekhawatiran geopolitik ditambah jatuhnya pasar saham, juga membuat latar belakang yang baik untuk mata uang safe haven.
Di sisi ekonomi, produksi industri AS naik 0,7 persen pada April, mengalahkan ekspektasi sebesar 0,6 persen, menurut statistik yang dirilis oleh Federal Reserve pada Rabu (16/5).
Sementara itu, rumah yang baru dibangun, yang dimiliki secara pribadi pada April berada di tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 1,287 juta unit, lebih rendah dari ekspektasi pasar, seperti dilaporkan Departemen Perdagangan AS.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, meningkat 0,2 persen menjadi 93,407 di akhir perdagangan, demikian Xinhua. (WDY)
Kurs dolar AS menguat
Kamis, 17 Mei 2018 8:41 WIB