Bangli (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan para pengusaha di daerah itu untuk memenuhi kewajiban menyalurkan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

"Jangan salah kaprah, CSR itu bukan donasi atau kemurahan hati pengusaha, tetapi itu kewajiban perusahaan yang harus dipenuhi dan diamanatkan perundang-undangan," kata Pastika saat menghadiri peringatan Bulan Bhakti Kesetiakawanan Sosial (BBKS), di Desa Kayubihi, Kabupaten Bangli, Sabtu.

Menurut dia, jika uang yang disumbangkan bersumber dari kantong pribadi para pengusaha barulah hal itu boleh disebut sebagai donasi atau kemurahan hati.

"Sayangnya, peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang CSR belum memuat sanksi yang dapat dikenakan bagi perusahan yang tak memenuhi kewajibannya menyalurkan dana CSR. Meski demikian, saya tetap berharap mereka yang berusaha di Bali punya tanggung jawab moral untuk turut membangun daerah ini melalui program CSR," ujarnya.

Penekanan itu disampaikan Pastika mengingat masih cukup tingginya tingkat kesenjangan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Bali.

"Ada yang sangat kaya dengan penghasilan sehari bisa mencapai Rp1 miliar, sebaliknya ada yang masih sangat miskin dengan penghasilan Rp20 ribu dan itu pun tidak tentu," ucapnya.

Dia berpandangan, perlu gerakan masif melalui berbagai program untuk mempersempit kesenjangan tersebut. "Lalu siapa yang punya tugas untuk itu, yang pertama tentu saja pemerintah. Selain itu, kita juga sangat membutuhkan peran aktif seluruh komponen khususnya kalangan pengusaha," katanya.

Oleh karena itu, Pastika berharap peringatan BBKS menjadi momentum bagi semua kalangan untuk meningkatkan semangat kesetiakawanan sosial. Melalui kesempatan itu, dia menggugah hati setiap orang untuk membantu mereka yang masih membutuhkan.

Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, mantan Kapolda Bali itu berkeyakinan berbagai persoalan sosial dapat segera dituntaskan.

Di sisi lain, dia juga menyoroti masih rendahnya PAD Kabupaten Bangli. Untuk menggerakan roda pembangunannya, selama ini Bangli masih sangat bergantung dari kucuran dana pemerintah pusat dan provinsi.

Padahal, dia melihat kabupaten ini punya banyak potensi seperti keberadaan Danau Batur, Kawasan Wisata Kintamani dan lahan pertanian yang subur.

Dia mengajak Pemkab Bangli dan masyarakatnya bekerja keras untuk mengoptimalkan potensi yang ada sehingga dapat mendongkrak PAD. "Sehingga tak perlu lagi terlalu bergantung dengan kucuran dana pusat atau provinsi," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Bangli dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wabup Sang Nyoman Sedana Arta menyampaikan terima kasih atas terpilihnya Desa Kayubihi sebagai tuan rumah peringatan BBKS Tahun 2016.

Pihaknya berharap kesetiakawanan jangan hanya menjadi sekadar wacana, melainkan harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semangat kesetikawanan sosial sangat dibutuhkan dalam era persaingan yang makin ketat.

"Dibutuhkan rekayasa sosial untuk memupuk semangat kesetiakawanan guna mencegah makin suburnya sikap egois dan individual di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat," ucapnya.

Sedangkan Ketua Panitia BBKS 2016 I Nyoman Wenten dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) yang puncaknya akan diperingati di Provinsi Kalimantan Tengah, 20 Desember mendatang.

"Serangkaian HKSN, seluruh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota diwajibkan mencanangkan BBKS," ucapnya.

Menurut pria yang juga menjabat sebagai Kadis Sosial Provinsi Bali ini, peringatan BBKS bertujuan membangkitkan partisipasi sosial baik individu, kelompok hingga dunia usaha.

Rangkaian BBKS Provinsi Bali 2016 diisi dengan sejumlah kegiatan antara lain pemberian pengobatan gratis dan operasi katarak bagi masyarakat serta penanaman pohon penghijauan dan penyerahan bentuan tiga unit bedah rumah dari Bank Pembangunan Daerah Bali dan Bank Permana.

Selain itu diserahkan pula 540 paket sembako yang merupakan bantuan dari Perum Angkasa Pura (PAP), Taspen dan Forum Kesejahteraan Masyarakat Sosial Provinsi Bali. BBKS 2016 juga diisi dengan penyerahan 630 bibit pohon albesia, mangga dan manggis dan dua buah kursi roda. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016