Mangupura (Antara Bali) - Dinas Bina Marga dan Pengairan (BMP) Badung, Bali, melakukan upaya pembangunan tanggul sepanjang 60 meter pascalongsornya badan jalan di Angantiga, Desa Petang, yang mengakibatkan jalan utama penghubung Denpasar menuju Desa Plaga terputus total.
"Kami akan membuat tanggul untuk memperkuat dinding yang longosor ini dengan `sheetpile atau borpile`, agar jalan dapat terhubung kembali dengan pengerjaan membutuhkan waktu empat hingga lima bulan," kata Kabid Pengairan Dinas BMP A,A Dalem saat dihubungi di Mangupura, Jumat.
Ia mengatakan, pihaknya memfokuskan pengerjaan perbaikan dan penguatan dinding tebing yang longsor dengan plat beton "precast" atau beton pracetak sehingga tidak lagi longsor kembali.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Pemprov Bali dan Kadis PU Bali yang menyatakan menunggu dari Pemkab Badung yang melakukan penanggulanan tebing yang longsor ini, sehingga jalan yang terputus itu akan diperbaiki Pemprov Bali," ujar Dalem.
Pihaknya mengakui, dalam pengerjaan tanggul nanti akan memperkuat dinding tebing yang kedalamannya saat ini sekitar 50 meter, sehingga tidak longsor kembali.
"Dalam pengerjaan tanggul nanti akan dimodifikasi seperti terasering dengan membentuk lima susun terasering," katanya lagi.
Ia menuturkan, sebelum terputusnya jalan di Banjar Angantiga, Desa Petang ini, pada 8 November dan 18 Noveber 2016 sudah terjadi longsor pada dinding tebing.
Kemudian, pada Rabu (30/11) malam pipa PDAM diruas tebing yang longsor itu terputus, sehingga air yang keluar mengikis jalan tersebut.
"Sehingga Kamis (1/12) pada sore harinya jalan penghubung Denpasar menuju Desa Plaga itu terputus total. Padahal kami sudah mempersiapkan alat berat untuk mulai pengerjaaan pipa itu agar aliran air tidak mengguyur tanah," katanya.
Untuk itu, A.A Dalem menegaskan pada hari ini juga akan melakukan perbaikan dan penyambungan pipa air yang mengalir dari hulu menuju hilir yang sempat terputus itu.
"Apabila aliran air sudah tidak keluar menuju lokasi kerja pembangunan tanggul nanti, kami akan lakukan pembuatan jalan dengan alat berat dan pembuatan lantai kerja dengan sistem cut and fill," katanya.
Hal ini dilakukan terlebih dahulu, sembari menunggu hasil penyelidikan tanah dan kajian teknis yang dimohonkan ke Universitas Udayana.
"Bupati sudah perintahkan untuk mengambil langkah penanggulangan dan perbaikan tebing yang longsor itu beberapa waktu lalu dan kami sudah mengukur topogragi dan survei dan penyelidikan mekanika tanah yang longsor ini," ujar A.A Dalem. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami akan membuat tanggul untuk memperkuat dinding yang longosor ini dengan `sheetpile atau borpile`, agar jalan dapat terhubung kembali dengan pengerjaan membutuhkan waktu empat hingga lima bulan," kata Kabid Pengairan Dinas BMP A,A Dalem saat dihubungi di Mangupura, Jumat.
Ia mengatakan, pihaknya memfokuskan pengerjaan perbaikan dan penguatan dinding tebing yang longsor dengan plat beton "precast" atau beton pracetak sehingga tidak lagi longsor kembali.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Pemprov Bali dan Kadis PU Bali yang menyatakan menunggu dari Pemkab Badung yang melakukan penanggulanan tebing yang longsor ini, sehingga jalan yang terputus itu akan diperbaiki Pemprov Bali," ujar Dalem.
Pihaknya mengakui, dalam pengerjaan tanggul nanti akan memperkuat dinding tebing yang kedalamannya saat ini sekitar 50 meter, sehingga tidak longsor kembali.
"Dalam pengerjaan tanggul nanti akan dimodifikasi seperti terasering dengan membentuk lima susun terasering," katanya lagi.
Ia menuturkan, sebelum terputusnya jalan di Banjar Angantiga, Desa Petang ini, pada 8 November dan 18 Noveber 2016 sudah terjadi longsor pada dinding tebing.
Kemudian, pada Rabu (30/11) malam pipa PDAM diruas tebing yang longsor itu terputus, sehingga air yang keluar mengikis jalan tersebut.
"Sehingga Kamis (1/12) pada sore harinya jalan penghubung Denpasar menuju Desa Plaga itu terputus total. Padahal kami sudah mempersiapkan alat berat untuk mulai pengerjaaan pipa itu agar aliran air tidak mengguyur tanah," katanya.
Untuk itu, A.A Dalem menegaskan pada hari ini juga akan melakukan perbaikan dan penyambungan pipa air yang mengalir dari hulu menuju hilir yang sempat terputus itu.
"Apabila aliran air sudah tidak keluar menuju lokasi kerja pembangunan tanggul nanti, kami akan lakukan pembuatan jalan dengan alat berat dan pembuatan lantai kerja dengan sistem cut and fill," katanya.
Hal ini dilakukan terlebih dahulu, sembari menunggu hasil penyelidikan tanah dan kajian teknis yang dimohonkan ke Universitas Udayana.
"Bupati sudah perintahkan untuk mengambil langkah penanggulangan dan perbaikan tebing yang longsor itu beberapa waktu lalu dan kami sudah mengukur topogragi dan survei dan penyelidikan mekanika tanah yang longsor ini," ujar A.A Dalem. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016