Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengingatkan generasi muda ketika menguasai teknologi informasi, jangan sampai melupakan adat, budaya dan agama untuk memenangkan persaingan global.

"Untuk memenangkan persaingan, melengkapi diri dengan penguasaan teknologi, pengetahuan dan keterampilan adalah hal yang utama. Namun menjaga dan melestarikan adat, budaya kita yang bernafaskan agama Hindu tak kalah pentingnya," kata Wagub Sudikerta saat memberikan kuliah umum di depan mahasiswa Universitas Hindu Indonesia, di Denpasar, Kamis.

Menurut dia, apabila kualitas diri sudah bagus maka kita akan terpacu untuk mandiri dan tidak tergantung kepada orang lain.

Selain menyoroti kualitas mahasiswa sebagai generasi muda, Sudikerta juga menyoroti tenaga pendidik yang sepatutnya memiliki pengetahuan yang lebih tinggi dan berkarakter, sehingga bisa menjadi panutan bagi para anak didik.

Dukungan Pemprov Bali terhadap dunia pendidikan terbukti dengan anggaran yang dialokasikan sudah melebihi amanat undang-undang yaitu sekitar 21 persen.

"Dalam alokasi anggaran tersebut berbagai program dukungan untuk pengembangan SDM telah dilaksanakan seperti diantaranya beasiswa miskin dan berprestasi bagi anak didik, maupun beasiswa bagi mahasiswa jurusan langka, hingga beasiswa dan pembangunan SMA dan SMK Bali Mandara," ujarnya.

Sudikerta juga mengatakan prestasi dunia pendidikan Bali saat ini menduduki posisi kelima tingkat nasional. Terhadap prestasi ini hendaknya tidak lantas membuat seluruh elemen yang terkait berpuas diri.

Ke depannya diharapkan Bali harus bisa meningkatkan posisi menjadi yang terbaik. Untuk bisa mencapai itu, maka seluruh elemen yang terkait harus bekerja sama terus memperbaiki dan meningkatkan sistem pendidikan di Bali baik dari segi manajemen pendidikan, keuangan, dan administrasi.

Terlepas dari manajemen internal civitas akademik, dukungan Pemprov Bali yang menyasar infrastruktur dan fasilitasnya pun menurut Sudikerta sudah terus dilaksanakan, seperti pembangunan gedung sekolah, maupun bantuan sarana prasarana, serta dukungan bantuan tunai. "Itu harus dilaksanakan, jika tidak kualitas pendidikan kita akan menurun," kata Sudikerta.

Sementara itu, Rektor Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Dr IB Darmika mengatakan pihaknya dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi selalu menggelar kegiatan yang diisi dengan kuliah umum maupun sarasehan-sarasehan yang mengundang narasumber yang dianggap berkompeten memberikan motivasi bagi anak didiknya.

Saat ini total anak didik yang mengikuti jenjang pendidikan di Unhi sebanyak 5.063 mahasiswa, yang tersebar di 16 program studi (prodi) yang saat ini dilaksanakan. Jenjang pendidikan meliputi S1, S2, dan S3.

Khusus untuk jenjang S3 terdapat dua prodi yang keduanya memiliki akreditasi B, dan jenjang S2 juga terdapat dua prodi dengan akreditasi A dan B.

Seluruh prodi tersebut didukung oleh sekitar 40 orang guru besar dan 200 orang dosen, serta profesi tersebut didukung dengan penerapan standar SPMI, SPME, dan PDDIKTI.

Unhi yang menjurus pada pendidikan agama menurutnya diharapkan dapat mendukung program Bali Mandara khususnya dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan yang ada di Bali. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016