Bangkok (Antara Bali) - Satu bulan setelah mangkatnya Raja Bhumibol
Adulyadej pada 18 Oktober, kabinet Thailand hari ini mengakui tengah
mengangkat raja baru.
Menurut tata cara yang ada, kabinet akan meminta ketua parlemen untuk mengundang Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn untuk menjadi raja. Sang pangeran kemudian menerima undangan untuk pengukuhannya sebagai raja.
"Setelah itu, kami masuk proses keparlemenan. Kami harapkan audiensi (dengan pangeran) dalam satu atau dua hari ke depan," kata Prawit.
Reuters telah melaporkan bahwa 31 Oktober lalu Thailand sudah membuat persiapan untuk penobatan sang pangeran pada 1 Desember nanti.
Raja Bhumibol yang merupakan kepala negara paling lama berkuasa di dunia yang meninggal dunia pada usia 88 tahun, memainkan peran besar dalam menstabilkan Thailand kendati berulang kali menghadapi konflik kekerasan.
Undangan sang putra mahkota untuk menjadi raja akan memupus kekhawatiran publik bahwa suksesi tidak akan berjalan sesuai rencana
Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha berkata bulan lalu bahwa sang pangeran telah meminta penangguhan penobatan dirinya demi memberi kesempatan kepada rakyat untuk berduka cita bagi mendiang raja.
Sejak kematian ayahandanya, sang pangeran tidak pernah berbicara ke publik, demikian Reuters. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Menurut tata cara yang ada, kabinet akan meminta ketua parlemen untuk mengundang Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn untuk menjadi raja. Sang pangeran kemudian menerima undangan untuk pengukuhannya sebagai raja.
"Setelah itu, kami masuk proses keparlemenan. Kami harapkan audiensi (dengan pangeran) dalam satu atau dua hari ke depan," kata Prawit.
Reuters telah melaporkan bahwa 31 Oktober lalu Thailand sudah membuat persiapan untuk penobatan sang pangeran pada 1 Desember nanti.
Raja Bhumibol yang merupakan kepala negara paling lama berkuasa di dunia yang meninggal dunia pada usia 88 tahun, memainkan peran besar dalam menstabilkan Thailand kendati berulang kali menghadapi konflik kekerasan.
Undangan sang putra mahkota untuk menjadi raja akan memupus kekhawatiran publik bahwa suksesi tidak akan berjalan sesuai rencana
Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha berkata bulan lalu bahwa sang pangeran telah meminta penangguhan penobatan dirinya demi memberi kesempatan kepada rakyat untuk berduka cita bagi mendiang raja.
Sejak kematian ayahandanya, sang pangeran tidak pernah berbicara ke publik, demikian Reuters. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016