Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali mendorong supaya pemerintah pusat dapat merealisasikan dana program percepatan pengembangan Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung dan sekitarnya melalui APBN 2017.
"Secara garis besarnya, usulan program ke kementerian yang diprioritaskan mencakup kebutuhan listrik, air, jalan dan akses pelabuhan," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Bali, I Putu Astawa, di Denpasar, Minggu.
Menurut dia, usulan sejumlah program pengembangan gugusan Pulau Nusa Penida tersebut sudah secara khusus disampaikan Pemerintah Provinsi Bali melalui rapat koordinasi dengan mengundang perwakilan 12 kementerian pada Sabtu (26/11). Setelah rapat dilangsungkan di atas kapal pesiar di Perairan Nusa Penida, perwakilan kementerian juga telah diajak langsung melihat potensi Nusa Penida.
"Untuk usulan program yang nilainya tidak terlalu besar, akan didorong bisa terealisasi lewat APBN Perubahan 2017 seperti pengadaan lab komputer dan MCK, sedangkan yang membutuhkan dana agak besar melalui APBN Induk 2018," ujar Astawa.
Adapun sejumlah usulan progam yang diusulkan Pemprov Bali dengan prediksi pembiayaan ke Kementerian PUPR diantaranya pembangunan jalan lingkar Nusa Penida (Rp497 miliar lebih), pembangunan baru Jembatan Nusa Lembongan-Nusa Ceningan (Rp65 miliar), optimalisasi pemanfaatan mata air Guyangan dan mata air Penida (Rp28 miliar), pembangunan jalan akses Dermaga Gunaksa (Rp80 miliar), pengamanan Pantai Ceningan terintegrasi dengan perintisan daya tarik wisata (Rp8 miliar), pengamanan Pantai Pegadungan terintegrasi (Rp4 miliar), pengamanan Pantai Selogimpak dan pedestrian tepi pantai (Rp37,5 miliar), pengamanan Pantai Jungutbatu dan pedestrian tepi pantai (Rp37,5 miliar) dan sebagainya.
Sebelumya Gubernur Made Mangku Pastika mengharapkan gugusan Pulau Nusa Penida di sebelah tenggara Pulau Dewata benar-benar menjadi "telur emasnya" Bali lewat kerja sama dengan sejumlah kementerian dalam pengembangan daerah tersebut.
"Intinya (program yang diusulkan-red) harus segera kita kawal, kalau tidak dikawal bisa berhenti sampai di sini," kata Pastika di sela-sela menggelar rapat koordinasi dengan perwakilan sejumlah kementerian tersebut.
Dalam rapat itu, Pastika menyampaikan sejumlah usulan program untuk pengembangan Nusa Penida yang prediksi pembiayaannya mendekati angka Rp1 triliun.
"Mudah-mudahan dengan beberapa Kementerian itu bisa terpenuhi sehingga ke depan Nusa Penida, Nusa Lembongan dan juga Nusa Ceningan benar-benar menjadi telur emas, dalam rangka kesejahteraan semuanya di Bali," ucapnya.
Pihaknya berkeyakinan sejumlah program pembangunan yang diusulkan tersebut tidak sampai mangkrak seperti halnya sejumlah program pusat yang sebelumnya telah ditujukan untuk Nusa Penida.
"Sekarang `kan sifatnya bottom up (dari bawah ke atas), kita memang perlu itu, kita yang usulkan, itu bedanya daripada proyek top down (dari atas ke bawah) yang sebenarnya rakyat belum siap," katanya.
Terkait dengan sejumlah proyek mangkrak di Nusa Penida, Pastika berpandangan karena seringkali "top down" sehingga setelah dianggap selesai oleh pemerintah pusat lalu tidak diserahkan dan juga tidak ada pemeliharaan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Secara garis besarnya, usulan program ke kementerian yang diprioritaskan mencakup kebutuhan listrik, air, jalan dan akses pelabuhan," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Bali, I Putu Astawa, di Denpasar, Minggu.
Menurut dia, usulan sejumlah program pengembangan gugusan Pulau Nusa Penida tersebut sudah secara khusus disampaikan Pemerintah Provinsi Bali melalui rapat koordinasi dengan mengundang perwakilan 12 kementerian pada Sabtu (26/11). Setelah rapat dilangsungkan di atas kapal pesiar di Perairan Nusa Penida, perwakilan kementerian juga telah diajak langsung melihat potensi Nusa Penida.
"Untuk usulan program yang nilainya tidak terlalu besar, akan didorong bisa terealisasi lewat APBN Perubahan 2017 seperti pengadaan lab komputer dan MCK, sedangkan yang membutuhkan dana agak besar melalui APBN Induk 2018," ujar Astawa.
Adapun sejumlah usulan progam yang diusulkan Pemprov Bali dengan prediksi pembiayaan ke Kementerian PUPR diantaranya pembangunan jalan lingkar Nusa Penida (Rp497 miliar lebih), pembangunan baru Jembatan Nusa Lembongan-Nusa Ceningan (Rp65 miliar), optimalisasi pemanfaatan mata air Guyangan dan mata air Penida (Rp28 miliar), pembangunan jalan akses Dermaga Gunaksa (Rp80 miliar), pengamanan Pantai Ceningan terintegrasi dengan perintisan daya tarik wisata (Rp8 miliar), pengamanan Pantai Pegadungan terintegrasi (Rp4 miliar), pengamanan Pantai Selogimpak dan pedestrian tepi pantai (Rp37,5 miliar), pengamanan Pantai Jungutbatu dan pedestrian tepi pantai (Rp37,5 miliar) dan sebagainya.
Sebelumya Gubernur Made Mangku Pastika mengharapkan gugusan Pulau Nusa Penida di sebelah tenggara Pulau Dewata benar-benar menjadi "telur emasnya" Bali lewat kerja sama dengan sejumlah kementerian dalam pengembangan daerah tersebut.
"Intinya (program yang diusulkan-red) harus segera kita kawal, kalau tidak dikawal bisa berhenti sampai di sini," kata Pastika di sela-sela menggelar rapat koordinasi dengan perwakilan sejumlah kementerian tersebut.
Dalam rapat itu, Pastika menyampaikan sejumlah usulan program untuk pengembangan Nusa Penida yang prediksi pembiayaannya mendekati angka Rp1 triliun.
"Mudah-mudahan dengan beberapa Kementerian itu bisa terpenuhi sehingga ke depan Nusa Penida, Nusa Lembongan dan juga Nusa Ceningan benar-benar menjadi telur emas, dalam rangka kesejahteraan semuanya di Bali," ucapnya.
Pihaknya berkeyakinan sejumlah program pembangunan yang diusulkan tersebut tidak sampai mangkrak seperti halnya sejumlah program pusat yang sebelumnya telah ditujukan untuk Nusa Penida.
"Sekarang `kan sifatnya bottom up (dari bawah ke atas), kita memang perlu itu, kita yang usulkan, itu bedanya daripada proyek top down (dari atas ke bawah) yang sebenarnya rakyat belum siap," katanya.
Terkait dengan sejumlah proyek mangkrak di Nusa Penida, Pastika berpandangan karena seringkali "top down" sehingga setelah dianggap selesai oleh pemerintah pusat lalu tidak diserahkan dan juga tidak ada pemeliharaan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016