Jakarta (Antara Bali) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara
mengajak negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang tergabung dalam
ASEAN berkomitmen dan berkolaborasi mendorong inovasi dalam ekonomi
digital dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
"Inovasi tidak hanya untuk menghasilkan ide-ide baru, tetapi mengubahnya untuk kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi," kata Rudiantara dalam Pertemuan para Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi ASEAN ke-16 di Brunei Darussalam, Jumat, seperti dikutip dari laman Kementerian Kominfo.
Rudiantara dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa pemerintah Indonesia serius dalam mengembangkan ekonomi digital, di antaranya dengan meluncurkan Paket Kebijakan Ekonomi XIV yang berfokus pada peta jalan e-commerce Indonesia.
"Peta jalan e-commerce diharapkan dapat meningkatkan perluasan dan perbaikan ekonomi masyarakat digital dengan cara efisien dan terhubung secara global," katanya.
Melalui peta jalan e-commerce diharapkan menciptakan technopreneur digital. Untuk mendukung hal tersebut, Kementerian Kominfo mencanangkan program penciptaan 1.000 startup digital melalui Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital.
Gerakan ini sekaligus mendukung upaya menjadikan Indonesia sebagai "The Digital Energy of Asia".
Didampingi Sekretaris Jenderal Farida Dwi Cahyarini, Menkominfo menyampaikan bahwa ada dua hal yang menarik pada pertemuan tersebut. Para menteri negara ASEAN sepakat untuk merumuskan international roaming yang terjangkau dan kesepakatan untuk mengelola data demand study terkait peningkatan dan pemanfaatan broadband guna menciptakan ASEAN interconnected.
Pada pertemuan ini, para menteri akan menyampaikan pernyataan pers bersama yang berisikan beberapa hal di antaranya perkembangan ASEAN ICT Master Plan 2020 (AIM2020), perlindungan data pribadi, pengembangan kebijakan TIK, peningkatan kapasitas broadband di ASEAN, strategi Cybersecurity ASEAN dan lainnya.
Sementara itu, pertemuan para Menteri dan Pejabat Senior TIK se-ASEAN selanjutnya pada 2017 akan diadakan di Kamboja. Indonesia sendiri direncanakan akan menjadi tuan rumah pertemuan Menteri dan Pejabat Senior TIK se-ASEAN tersebut pada 2018 mendatang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Inovasi tidak hanya untuk menghasilkan ide-ide baru, tetapi mengubahnya untuk kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi," kata Rudiantara dalam Pertemuan para Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi ASEAN ke-16 di Brunei Darussalam, Jumat, seperti dikutip dari laman Kementerian Kominfo.
Rudiantara dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa pemerintah Indonesia serius dalam mengembangkan ekonomi digital, di antaranya dengan meluncurkan Paket Kebijakan Ekonomi XIV yang berfokus pada peta jalan e-commerce Indonesia.
"Peta jalan e-commerce diharapkan dapat meningkatkan perluasan dan perbaikan ekonomi masyarakat digital dengan cara efisien dan terhubung secara global," katanya.
Melalui peta jalan e-commerce diharapkan menciptakan technopreneur digital. Untuk mendukung hal tersebut, Kementerian Kominfo mencanangkan program penciptaan 1.000 startup digital melalui Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital.
Gerakan ini sekaligus mendukung upaya menjadikan Indonesia sebagai "The Digital Energy of Asia".
Didampingi Sekretaris Jenderal Farida Dwi Cahyarini, Menkominfo menyampaikan bahwa ada dua hal yang menarik pada pertemuan tersebut. Para menteri negara ASEAN sepakat untuk merumuskan international roaming yang terjangkau dan kesepakatan untuk mengelola data demand study terkait peningkatan dan pemanfaatan broadband guna menciptakan ASEAN interconnected.
Pada pertemuan ini, para menteri akan menyampaikan pernyataan pers bersama yang berisikan beberapa hal di antaranya perkembangan ASEAN ICT Master Plan 2020 (AIM2020), perlindungan data pribadi, pengembangan kebijakan TIK, peningkatan kapasitas broadband di ASEAN, strategi Cybersecurity ASEAN dan lainnya.
Sementara itu, pertemuan para Menteri dan Pejabat Senior TIK se-ASEAN selanjutnya pada 2017 akan diadakan di Kamboja. Indonesia sendiri direncanakan akan menjadi tuan rumah pertemuan Menteri dan Pejabat Senior TIK se-ASEAN tersebut pada 2018 mendatang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016