New York (Antara Bali) - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah FBI membersihkan nama calon Presiden Amerika dari Demokrat, Hillary Clinton, dari dugaan pembocoran informasi rahasia pemerintah atas penggunaan server surat elektronik pribadinya.

Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) James Comey pada Minggu (6/11) memberitahu anggota-anggota parlemen AS bahwa FBI tidak merubah rekomendasinya pada Juli untuk tidak menyelidiki Clinton atas penggunaan server surat elektronik pribadinya selama ia menjabat menteri luar negeri.

Dalam sebuah surat kepada beberapa anggota Kongres, Comey mengatakan lembaga itu telah selesai melakukan kajian dan tidak menemukan apa-apa untuk mengubah posisinya.

Berita itu sangat mendorong kampanye Clinton sebelum pemilihan presiden AS pada Selasa (8/11), mengirimkan greenback naik hampir satu persen selama sesi Senin.

Para analis mengatakan investor dalam pandangan umum kemenangan Clinton sebagai hasil yang lebih baik, karena menyajikan lebih sedikit yang belum diketahui dan mungkin lebih stabil untuk pasar daripada kemenangan saingannya dari Partai Republik, Donald Trump.

Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,73 persen menjadi 97,778 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi 1,1040 dolar AS dari 1,1119 dolar AS, dan pound Inggris turun menjadi 1,2397 dolar AS dari 1,2505 dolar AS. Dolar Australia naik menjadi 0,7718 dolar AS dari 0,7677 dolar AS.

Dolar dibeli 104,52 yen Jepang, lebih tinggi dari 103,15 yen di sesi sebelumnya. Dolar naik tipis menjadi 0,9751 franc Swiss dari 0,9698 franc Swiss, dan merosot menjadi 1,3370 dolar Kanada dari 1,3410 dolar Kanada. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016