Denpasar (Antara Bali) - Anggota Komisi I DPRD Bali Wayan Gunawan menyoroti pengelola Tol Bali Mandara yang menyebabkan antrean panjang kendaraan akhir-akhir ini.
"Saya amati antrean kendaraan setiap hari terus meningkat di tiga pintu keluar-masuk tol di atas perairan yang menghubungkan Kota Denpasar, Bandara Ngurah Rai dan kawasan Wisata Nusa Dua itu," katanya di Denpasar, Rabu.
Ia memperkirakan setiap hari lebih dari 20.000 kendaraan melintas Tol Bali Mandara. Karena itu mengusulkan agar pengelola tol menyediakan pintu manual, selain pintul tol elektronik.
"Kami mengusulkan agar pintu tol elektronik cukup dua saja, sedangkan pintu tol manual ditambah menjadi tiga," ujar Gunawan yang juga Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali ini.
Ia mengatakan pintu tol elekronik melayani pembayaran non tunai dengan menggunakan E-Card. Adapun pintu tol manual yang dimaksud adalah pembayaran secara tunai.
"Dari yang kami alami, dan juga dialami oleh warga masyarakat yang lain memang terjadi antrean panjang di pintu tol. Jadi saat terjadinya kemacetan seharusnya dibuka pintu tol manual untuk melakukan pembayaran secara langsung (cash)," ucapnya.
Ia mengatakan tidak semua warga bisa melakukan pembayaran non tunai di semua pintu masuk tol itu. Ada banyak masyarakat yang tidak bisa membayar secara elektronik. Pengguna jalan tol itu semua lapisan masyarakat. Yang datang dari desa tentu sulit untuk membayar dengan cara non tunai.
Sementara PT Jasa Marga Bali Tol sebagai pengelola Tol Bali Mandara, yang menarget pada akhir tahun 2016 sistem pembayaran di tol pertama di Bali itu sudah tak lagi non tunai.
Pada akhir tahun lalu, Direktur PT Jasa Marga Bali Tol, Akhmad Tito Karim mengaku kebijakan tersebut sesuai dengan arahan Menteri Perhubungan.
Sistem pembayaran non tunai ini dinilai efektif dan mencegah kemacetan di gerbang tol. Sistem pembayaran non tunai, hanya membutuhkan waktu singkat. Caranya pun sangat mudah. PT Jasa Marga Bali Tol, telah menjalin kerja sama dengan Bank Mandiri BPD Bali, Bank Mandiri, BNI dan BRI untuk penggunaan pembayaran tarif tol non tunai tersebut.
"Transaksi non tunai hanya butuh waktu tiga detik saja. Mengurangi kemacetan dan lebih praktis dibandingkan kita harus membayar dengan uang tunai saat masuk tol," katanya.(I020)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Saya amati antrean kendaraan setiap hari terus meningkat di tiga pintu keluar-masuk tol di atas perairan yang menghubungkan Kota Denpasar, Bandara Ngurah Rai dan kawasan Wisata Nusa Dua itu," katanya di Denpasar, Rabu.
Ia memperkirakan setiap hari lebih dari 20.000 kendaraan melintas Tol Bali Mandara. Karena itu mengusulkan agar pengelola tol menyediakan pintu manual, selain pintul tol elektronik.
"Kami mengusulkan agar pintu tol elektronik cukup dua saja, sedangkan pintu tol manual ditambah menjadi tiga," ujar Gunawan yang juga Ketua Fraksi Golkar DPRD Bali ini.
Ia mengatakan pintu tol elekronik melayani pembayaran non tunai dengan menggunakan E-Card. Adapun pintu tol manual yang dimaksud adalah pembayaran secara tunai.
"Dari yang kami alami, dan juga dialami oleh warga masyarakat yang lain memang terjadi antrean panjang di pintu tol. Jadi saat terjadinya kemacetan seharusnya dibuka pintu tol manual untuk melakukan pembayaran secara langsung (cash)," ucapnya.
Ia mengatakan tidak semua warga bisa melakukan pembayaran non tunai di semua pintu masuk tol itu. Ada banyak masyarakat yang tidak bisa membayar secara elektronik. Pengguna jalan tol itu semua lapisan masyarakat. Yang datang dari desa tentu sulit untuk membayar dengan cara non tunai.
Sementara PT Jasa Marga Bali Tol sebagai pengelola Tol Bali Mandara, yang menarget pada akhir tahun 2016 sistem pembayaran di tol pertama di Bali itu sudah tak lagi non tunai.
Pada akhir tahun lalu, Direktur PT Jasa Marga Bali Tol, Akhmad Tito Karim mengaku kebijakan tersebut sesuai dengan arahan Menteri Perhubungan.
Sistem pembayaran non tunai ini dinilai efektif dan mencegah kemacetan di gerbang tol. Sistem pembayaran non tunai, hanya membutuhkan waktu singkat. Caranya pun sangat mudah. PT Jasa Marga Bali Tol, telah menjalin kerja sama dengan Bank Mandiri BPD Bali, Bank Mandiri, BNI dan BRI untuk penggunaan pembayaran tarif tol non tunai tersebut.
"Transaksi non tunai hanya butuh waktu tiga detik saja. Mengurangi kemacetan dan lebih praktis dibandingkan kita harus membayar dengan uang tunai saat masuk tol," katanya.(I020)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016