Mangupura (Antara Bali) - Bupati Badung, Bali, I Nyoman Giri Prasta mengharapkan acara Festival Seni Budaya ke-10 Tahun 2016 yang berlangsung di Pura Taman Ayun, Mengwi, Selasa, dapat mengangkat kreativitas para seniman.
Giri Prasta dalam sambutannya, di Mangupura, mengatakan kegiatan ini diikuti sebanyak 1.000 seniman dari Kabupaten Badung, Kabupaten Tabanan dan Kediri, Jawa Timur.
"Saya menginginkan pelaksanaan festival ini harus terus ditingkatkan, sehingga dapat menjadi wadah untuk seniman untuk menunjukkan kreasinya dan masyarakat yang hadir dapat menikmati suguhan yang ditampilkan dalam festival ini," ujar mantan Ketua DPRD Badung ini.
Ia mengemukakan, kesenian dan budaya merupakan bagian dari ikon pembangunan di Kabupaten Badung sebagaiman ajaran Tri Sakti Bung Karno, Yaitu berdaulut dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi, berkepribadian dalam bidang budaya.
"Budaya merupakan kepribadian bangsa, sehingga Badung ingin menonjolkan potensi yang dimiliki para seniman, dan kami akan menghidupkan Listibya dan akan dikukuhkan bertepatan puncak HUT Mangupura," ujar pria asal Plaga itu.
Dalam upaya melestariakn seni dan budaya ini, Giri Prasta telah merancang anggaran dalam RPJMD semesta berencana yang juga menjadi salah satu program prioritas pemerintah Kabupaten Badung.
Tahun 2017, kata Giri Prtas, Pemkab Badung akan membangun panggung pemuda budaya untuk memberikan wadah para seniman untuk bekreasi.
"Termasuk sanggar-sanggar seni yang ada di Badung, kita akan bantu pendanaannya untuk membeli peralatan gamelan, karena semua akan ditanggung pemerintah," ujarnya lagi.
Dalam acara itu, menganggat tema "Sarwatra, Sanni Buddhaya Uttama Jayamahe" yang artinya dimana pun seni budaya merupakan kejayaan utama.
Bupati Badung Nyoman Giri Prasta membuka secara resmi festival tersebut dengan ditandai pelepasan panah yang berkalaborasi dengan sanggar pancer langit.
Dalam pembukaan itu, Giri Prasta didampingi Wakil Bupati Ketut Suiasa, Ketua DPRD Badung I Putu Parwata, anggota DPRD Badung, Pimpinan SKPD, Pimpinan Forum Komunikasi Badung, Camat se-Badung, pelaku pariwisata. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Giri Prasta dalam sambutannya, di Mangupura, mengatakan kegiatan ini diikuti sebanyak 1.000 seniman dari Kabupaten Badung, Kabupaten Tabanan dan Kediri, Jawa Timur.
"Saya menginginkan pelaksanaan festival ini harus terus ditingkatkan, sehingga dapat menjadi wadah untuk seniman untuk menunjukkan kreasinya dan masyarakat yang hadir dapat menikmati suguhan yang ditampilkan dalam festival ini," ujar mantan Ketua DPRD Badung ini.
Ia mengemukakan, kesenian dan budaya merupakan bagian dari ikon pembangunan di Kabupaten Badung sebagaiman ajaran Tri Sakti Bung Karno, Yaitu berdaulut dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi, berkepribadian dalam bidang budaya.
"Budaya merupakan kepribadian bangsa, sehingga Badung ingin menonjolkan potensi yang dimiliki para seniman, dan kami akan menghidupkan Listibya dan akan dikukuhkan bertepatan puncak HUT Mangupura," ujar pria asal Plaga itu.
Dalam upaya melestariakn seni dan budaya ini, Giri Prasta telah merancang anggaran dalam RPJMD semesta berencana yang juga menjadi salah satu program prioritas pemerintah Kabupaten Badung.
Tahun 2017, kata Giri Prtas, Pemkab Badung akan membangun panggung pemuda budaya untuk memberikan wadah para seniman untuk bekreasi.
"Termasuk sanggar-sanggar seni yang ada di Badung, kita akan bantu pendanaannya untuk membeli peralatan gamelan, karena semua akan ditanggung pemerintah," ujarnya lagi.
Dalam acara itu, menganggat tema "Sarwatra, Sanni Buddhaya Uttama Jayamahe" yang artinya dimana pun seni budaya merupakan kejayaan utama.
Bupati Badung Nyoman Giri Prasta membuka secara resmi festival tersebut dengan ditandai pelepasan panah yang berkalaborasi dengan sanggar pancer langit.
Dalam pembukaan itu, Giri Prasta didampingi Wakil Bupati Ketut Suiasa, Ketua DPRD Badung I Putu Parwata, anggota DPRD Badung, Pimpinan SKPD, Pimpinan Forum Komunikasi Badung, Camat se-Badung, pelaku pariwisata. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016