Denpasar (Antara Bali) - Film berjudul "Yeh Beji" menyabet juara pertama dalam kegiatan lomba "Denpasar Film Festival (DFF) Ke-7" yang melibatkan peserta dari siswa sekolah SMP, SMA dan SMK se-Kota Denpasar.

Ketua Panitia DFF 2016 Agung Bawantara melakukan evaluasi dan penilaian dengan memutar film dokumentar dan penyerahan hadiah kepada para pemenang oleh Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra di Kantor Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Denpasar, Selasa.

Film dengan judul "Yeh Beji" karya siswa SMP Negeri 3 Denpasar dengan sutradara Agnes Swari berhasil menjadi film terbaik (juara I) dan diikuti film berjudul "Save The Fresh Water " karya siswa SMKN I Denpasar dengan sutradara Anom Prasetyo.

Wali Kota Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan film dokumenter tidak saja sebagai media hiburan, namun mampu sebagai media pendidikan bagi siswa sekolah. Disamping juga menjadi koleksi baru Badan Arsip dan Dokumentasi Kota Denpasar menjadikan tempat edukasi masyarakat.

Dikatakan, dalam ruang khusus pemutaran film di Badan Arsip dan Dokumentasi Denpasar, dapat menjadi ruang penunjang kreatif di Kota Denpasar untuk mendukung bakat-bakat terpendam masyarakat dan siswa sekolah khususnya terkait dengan film dokumenter.

Dari kegiatan tersebut, kata Rai Mantra, pihaknya segera membentuk Badan Kreatif Kota Denpasar sehingga nantinya dapat melakukan kerja sama menunjang kreatifitas masyarakat.

Di samping itu melakukan revitalisasi ruang perpustakaan badan arsip memberikan kenyamanan kepada masyarakat dan ruang khusus untuk anak-nak. Hal ini juga tak terlepas dari giatnya masyarakat dan siswa sekolah Denpasar yang getol dalam kegiatan fotografi dan film dokumenter.

Ia mengatakan keberadaan ruang di Badan Arsip memberikan manfaat besar kepada warga masyarakat dengan tempat yang representatif.

"Sebarkan terus virus-virus kreatif kepada remaja Denpasar sehingga kita mampu menunjukkan karya kreatif baik tingkat nasional dan internasional," kata Rai Mantra kepada siswa sekolah pemenang film dokumenter pada ajang "Denpasar Film Festival".

Sementara Kepala Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Denpasar Putu Budiasa mengatakan setiap pekan selalu menerima kunjungan dari siswa sekolah hingga lansia untuk menonton film dokumenter koleksi di Badan Arsip Denpasar. Sebanyak dua hingga tiga jenis film diputar seperti "Lagu Indonesia Raya, Revolusi Mental dan film Bali Tempo Dulu 1920".

"Saat ini terus mendapatkan dukungan dari insan kreatif Denpasar, salah satunya dari Denpasar Film Festival yang memberikan dua lagi koleksi film dokumenter yang dapat menjadi media pendidikan bagi masyarakat," ujarnya.

Agung Bawantara mengatakan terdapat lima orang pemenang dari siswa SMP dan SMA/SMK di Kota Denpasar dengan memilih satu film terbaik.

Adapun film dokumenter yang telah diproduksi kategori SMP dan menjadi lima film terpilih yakni dengan judul "Subak Pakel" sutradara I Made Wirayudha, "Endek Sutra" Sutradara Gangga Narendra, "Tirta Dewata" Sutradara Gusti Agung Krishnan, dan "Yeh Beji" sutradara Agnes Swari.

Sementara kategori SMA/SMK yakni "Sungai Siapa?" sutradara Adrian Murti, "Ratu Niang" sutradara Galuh Sriwedari, "Blood Heritage" sutradara Fatima Gita, "Before Now" sutradara I Ketut Swastika, "Safe The Fresh Water" sutradara Anom Prasetyo, dan "Air Sampah" sutradara Indrayudha. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016