Denpasar (Antara Bali) - Pakar Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung Prof. Dr Asep Saeful Muhatma mengatakan para elit politik saat ini dalam berkomunikasi kurang beretika, sehingga sering terjadi gesekan di tingkat bawah.

"Saya amati para elit politik lebih mementingkan ke arah tujuan golongan atau partainya, dari pada mementingkan kepentingan bangsa, sehingga terjadilah gesekan di masyarakat bawah," kata Asep Saeful pada acara "Stadium General Ilmu Komunikasi" Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan dalam lingkungan masyarakat, peran komunikasi sangat penting untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan kepada warga (audien). Karena jika pesan itu tidak benar atau salah, maka penerima pesan (audien) akan salah juga mempersepsikan pesan tersebut.

"Langkah seperti itu harus mampu diantisipasi sehingga dengan komunikasi tersebut pesan yang disampaikan akan sampai pada tujuan atau audien," ujarnya.

Asep Saeful lebih lanjut mengatakan untuk menghindari terjadi konflik dalam menyampaikan pesan. seperti menjelang kampanye politik, maka yang dibangun adalah bagaimana kebersamaan dalam meciptakan politik tersebut agar santun.

"Bila sopan-santun dan etika dalam komunikasi tidak terbangun dalam hajatan politik tentu akan terjadi saling serang atau kampanye hitam. Karena itu bagaimana seorang politikus mampu memberi teladan mengenai politik yang santun," ucapnya.

Asep mengatakan dalam komunikasi politik Indonesia harus mampu terlebih dahulu memetakan, pesan yang sampaikan kepada masyarakat. Namun itu perlu suatu proses dan strategi.

"Politik dengan cara-cara yang santun semakin jarang kami temui. Namun melalui sajian media massa dan televisi, beragam strategi dilakukan untuk mampu menarik simpati rakyat," ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, peran media sangat penting dalam menyampaikan komunikasi, sehingga tujuan dari bangsa adalah pemerintaan pendidikan, kesejahteraan dan kemakmuran.

"Untuk mewujudkan hal tersebut perlu kerja keras. Tidak bisa dikerjakan hanya sendiri-sendiri, tetapi memerlukan gerakan besar yang mampu menyatukan kekuatan tersebut dalam mewujudkan masyarakat yang damai," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016