Tabanan (Antara Bali) - Sebanyak 60 orang dari 200 peserta "Asia Pasific Broadcasting Union (ABU)" ke-85 yang tengah berlangsung di kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali sempat melakukan penanaman pohon di objek wisata Tanah Lot Kabupaten Tabanan.

Penanaman aneka jenis pohon serangkaian dengan program yang dicanangkan "Green Radio" yakni para peserta nantinya akan menggaungkan program penghijauan lingkungan yang akan diterapkan di negara masing-masing.

Ketua panitia Aryadi Putra, Senin menjelaskan peserta Asia Pasific Broadcasting Union General Assembly Bertandang ke Tabanan untuk ikut serta menanam 500 pohon di area Tanah Lot.

"Sebelumnya kami juga telah melepas Tukik di area Hotel Westin, Kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung," ucapnya.

Dalam program green radio akan dibahas isu-isu tentang lingkungan sekaligus memberikan pemahaman kepada masyarakat dunia, khususnya masyarakat Indonesia untuk melakukan bukti nyata peduli lingkungan untuk menghindari terjadnya pemanasan global yang saati ni sudah dirasakan dampaknya oleh masyarakat, khususnya di negara berkembang.

Perubahan iklim yang kita alami saat ini memicu terjadinya pemanasan global. Kami ingin menyerukan kepada masyarakat dunia, khusunya Indonesia untuk tetap menjaga lingkungan, salah satunya dengan melakukan penanaman pohon, ujar Aryadi Putra.

Direktur Utama LPP RRI Muhammad Rohanudin peserta konferensi merasa sangat takjub melihat keindahan alam yang dimiliki KabupatenTabanan khususnya DTW Tanah Lot.

Hal itu mampu menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung ke Tabanan. "Kami sangat takjub melihat keindahan alam di Tabanan. Jaga asset yang dimiliki agar tetap lestari untuk warisan anak cucu dikemudian hari," ujarnya.

Ia mengharapkan Radio Republik Indonesia ( RRI ) selalu ada di hati masyarakat dengan segala bentuk programnya. "Kami ingin menggaungkan isu tentang lingkungan melalui media radio. Mudah-mudahan RRI selalu ada di hati masyarakat, agar pesan yang kami sampaikan bisa langsung diterima oleh masyarakat," imbuhnya.

Sementara Nyoman Sumartana mengatakan, program yang dibahas dalam konferensi yakni salah satunya tentang radio pasar sangat tepat diterapkan di DTW Tanah Lot. Karena dalam program itu akan dibahas tentang pasar dan produk yang dijual.

Program radio pasar sangat tepat diterapkan di TanahLot. Karena di sini terdapat banyak art shop yang menjual kerajinan lokal yang dijual kepada wisatawan yang berkunjung ke Tabanan, ujarnya.

Pihaknya juga mengucapkan terimakasih kepada para peserta konferensi karena sudah menyempatkan diri berkunjungke Tabanan. Menurutnya, DTW Tanah Lot merupakan ikon pariwisata bagi KabupatenTabanan, meskipun Tabanan juga memiliki objek wisata yang tidak kalah menarik seperti Ulundanu Beratan dan Jatiluwih, ujarnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016