Nusa Dua (Antara Bali) - Pertemuan Indian Ocean Rim Association (IORA) yang digelar di Nusa Dua, Bali, 22-27 Oktober 2016 diharapkan memperkuat sinergi dan konsultasi regional guna meningkatkan stabilitas negara-negara di kawasan Samudera Hindia.
Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi dijadwalkan memimpin pertemuan puncak tingkat menteri pada 27 Oktober 2016 yang dihadiri 21 negara.
Sebelum pertemuan puncak IORA, sejumlah agenda mewarnai forum internasional tersebut yakni pertemuan the 3rd Ad-hoc Committee Meeting on the IORA Concord pada 22-23 Oktober, the 16th Meeting of the Working Group on Trade and Investment pada 24 Oktober, the 18th Meeting of the Committee of Senior Officials pada 25-26 Oktober.
Di sela-sela pertemuan IORA, Menteri Luar Negeri RI juga dijadwalkan melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan negara sahabat dan Sekretaris Jenderal IORA.
Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) IORA ke-16 diharapkan akan menghasilkan Bali Communique yang intinya menegaskan komitmen negara-negara lingkar Samudra Hindia untuk memperkuat sinergi dan konsultasi regional guna meningkatkan stabilitas kawasan.
Dokumen ini akan memuat visi dan langkah konkret bagi penguatan kerja sama ekonomi dan kerja sama maritim untuk kepentingan bersama.
Pertemuan akan melanjutkan pembahasan IORA Concord yang diharapkan dapat disahkan pada Pertemuan Tingkat Tinggi Khusus IORA yang akan diselenggarakan pada Maret 2017.
IORA Concord diharapkan dapat menjadi tonggak untuk mendorong regionalisme di Samudra Hindia.
Indonesia saat ini menjadi ketua IORA untuk periode 2015-2017 dengan mengusung tema "Strengthening Maritime Cooperation for a Peaceful, Stable and Prosperous Indian Ocean".
Sebagai negara yang berada di persilangan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, Indonesia memaksimalkan keketuaannya untuk mendorong peningkatan kerja sama maritim dan penguatan diplomasi ekonomi di kawasan Samudra Hindia.
Hal ini, sejalan dengan visi Indonesia sebagai poros maritim dunia. Selain itu, kepemimpinan Indonesia juga akan dimanfaatkan untuk memajukan pengembangan kawasan Samudra Hindia sebagai "new growth center" melalui kerja sama IORA.
Pertemuan IORA tahun ini akan dihadiri lebih dari 250 delegasi dari 21 negara termasuk 11 menteri yang telah mengkonfirmasi kehadirannya hingga 21 Oktober 2016.
Pertemuan ini juga akan diikuti oleh tujuh negara mitra wicara yaitu Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Jerman, Mesir, Prancis dan RRT.
Indian Ocean Rim Association (IORA) merupakan forum kerja sama lingkar Samudra Hindia yang fokus pada peningkatan kerja sama ekonomi dan maritim.
Negara anggota IORA yakni Afrika Selatan, Australia, Bangladesh, India, Indonesia, Iran, Kenya, Madagaskar, Malaysia, Mauritius, Mozambik, Oman, Uni Emirat Arab, Seychelles, Singapura, Somalia, Sri Lanka, Tanzania, Thailand, Uni Comoros, dan Yaman.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi dijadwalkan memimpin pertemuan puncak tingkat menteri pada 27 Oktober 2016 yang dihadiri 21 negara.
Sebelum pertemuan puncak IORA, sejumlah agenda mewarnai forum internasional tersebut yakni pertemuan the 3rd Ad-hoc Committee Meeting on the IORA Concord pada 22-23 Oktober, the 16th Meeting of the Working Group on Trade and Investment pada 24 Oktober, the 18th Meeting of the Committee of Senior Officials pada 25-26 Oktober.
Di sela-sela pertemuan IORA, Menteri Luar Negeri RI juga dijadwalkan melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan negara sahabat dan Sekretaris Jenderal IORA.
Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) IORA ke-16 diharapkan akan menghasilkan Bali Communique yang intinya menegaskan komitmen negara-negara lingkar Samudra Hindia untuk memperkuat sinergi dan konsultasi regional guna meningkatkan stabilitas kawasan.
Dokumen ini akan memuat visi dan langkah konkret bagi penguatan kerja sama ekonomi dan kerja sama maritim untuk kepentingan bersama.
Pertemuan akan melanjutkan pembahasan IORA Concord yang diharapkan dapat disahkan pada Pertemuan Tingkat Tinggi Khusus IORA yang akan diselenggarakan pada Maret 2017.
IORA Concord diharapkan dapat menjadi tonggak untuk mendorong regionalisme di Samudra Hindia.
Indonesia saat ini menjadi ketua IORA untuk periode 2015-2017 dengan mengusung tema "Strengthening Maritime Cooperation for a Peaceful, Stable and Prosperous Indian Ocean".
Sebagai negara yang berada di persilangan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, Indonesia memaksimalkan keketuaannya untuk mendorong peningkatan kerja sama maritim dan penguatan diplomasi ekonomi di kawasan Samudra Hindia.
Hal ini, sejalan dengan visi Indonesia sebagai poros maritim dunia. Selain itu, kepemimpinan Indonesia juga akan dimanfaatkan untuk memajukan pengembangan kawasan Samudra Hindia sebagai "new growth center" melalui kerja sama IORA.
Pertemuan IORA tahun ini akan dihadiri lebih dari 250 delegasi dari 21 negara termasuk 11 menteri yang telah mengkonfirmasi kehadirannya hingga 21 Oktober 2016.
Pertemuan ini juga akan diikuti oleh tujuh negara mitra wicara yaitu Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Jerman, Mesir, Prancis dan RRT.
Indian Ocean Rim Association (IORA) merupakan forum kerja sama lingkar Samudra Hindia yang fokus pada peningkatan kerja sama ekonomi dan maritim.
Negara anggota IORA yakni Afrika Selatan, Australia, Bangladesh, India, Indonesia, Iran, Kenya, Madagaskar, Malaysia, Mauritius, Mozambik, Oman, Uni Emirat Arab, Seychelles, Singapura, Somalia, Sri Lanka, Tanzania, Thailand, Uni Comoros, dan Yaman.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016