Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan pembangunan bandar udara baru di Kabupaten Buleleng dapat segera terwujud, sebagai upaya untuk memeratakan pembangunan dan kesejahteraan di Pulau Dewata.


Pastika, di Denpasar, Minggu saat menemui Menteri Perhubungan mengatakan dari sejumlah alternatif yang berkembang dan telah dikaji, pembangunan di kawasan Buleleng Timur (Kecamatan Kubutambahan) dinilai paling memenuhi syarat dari aspek teknis penerbangan.


Menurut dia, hingga saat ini, investor dari Kanada Airport Kinesis Consultant (AKC) paling serius untuk menjajaki penawaran investasi.


Terkait konsep yang mereka tawarkan, ujar dia, juga paling minim dampak sosial karena landasan pacu sepenuhnya akan dibangun di atas laut, setengah reklamasi dan sisanya menggunakan tiang pancang.


"Kalau menggunakan daratan, akan banyak sekali lahan produktif yang harus kita korbankan. Belum lagi wilayah perkampungan dan tempat suci yang tak mudah dalam proses pembebasan," ucapnya.


Pastika minta pihak Kemenhub melakukan kajian terhadap penawaran pihak AKC untuk selanjutnya dapat dikeluarkan izin lokasi. Agar lebih yakin, dia minta Kemenhub menjadwalkan untuk menerima paparan dari pihak AKC.


Dalam kesempatan itu, Pastika juga berharap pihak Kemenhub mempertimbangkan pembangunan jalur kereta api di atas sawah yang menghubungkan Kuta-Ubud. Menurutnya, hal ini penting untuk mengatasi kepadatan lalu lintas pada jalur wisata tersebut.


Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan terkait harapan Pastika untuk mewujudkan pembangunan bandara baru di wilayah utara, pihaknya akan melakukan kajian intensif terhadap alternatif yang mulai mengerucut ke kawasan Buleleng Timur.


"Kami akan kaji dan cari alternatif yang paling kecil dampak negatifnya," ucapnya.


Selain bertemu dan menerima masukan dari Gubernur Bali, Menhub yang didampingi jajarannya juga meninjau sejumlah objek yang berkaitan dengan bidang perhubungan seperti bandar udara, pelabuhan dan terminal. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016