Nusa Dua (Antara Bali) - Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia periode 2005-2010 Parni Hadi menggaungkan program Radio Pasar kepada para delegasi sidang umum Asia Pasific Broadcasting Union (ABU) ke-53 di Nusa Dua, Bali.


"Radio pasar itu program radio yang menyatukan, mempertemukan produsen, pedagang dan konsumen supaya produsen (petani, peternak dan nelayan) menikmati harga yang wajar, begitu juga konsumen," katanya ditemui di Nusa Dua, Kamis.


Dengan adanya program tersebut diharapkan membuka informasi yang transparan terkait harga di antara pelaku pasar termasuk memotong rantai distribusi yang juga turut andil menyebabkan harga melambung.


Wartawan senior, pengamat media, dan Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi LKBN ANTARA periode 1998-2000 itu menambahkan bahwa Radio Pasar telah dikenalkan di Yogyakarta pada 2007 dan kembali direvitalisasi tahun 2015 oleh RRI Bogor yang bekerja sama dengan radio komunitas, televisi, koran, sosial media, pemerintah daerah, legislatif dan pihak terkait lainnya.


Parni mengungkapkan program tersebut dapat dibawakan di dalam studio, pasar dan tempat publik lainnya yang direkam maupun dibawakan secara langsung atau "live".


Para pelaku pasar itu nantinya akan berdialog interaktif terkait harga kebutuhan pokok dengan moderator di studio baik melalui sambungan telepon maupun dibawakan secara langsung.


"Tujuannya, untuk menerapkan sistem ekonomi yang berkeadilan, menjamin harga yang adil baik bagi produsen dan konsumen sesuai dengan sistem ekonomi Pancasila," imbuhnya.


Menurut dia, media harus ikut terlibat dalam memberdayakan masyarakat termasuk memberantas kemiskinan melalui program atau siarannya seperti program radio hijau yang mengajak masyarakat mencintai lingkungan dan program penanggulangan bencana.


Selain menjadi pembicara terkait penguatan ekonomi yang dibawakan melalui program yang mempertemukan pelaku pasar termasuk konsumen di udara itu, Parni juga menjadi narasumber dalam program komite dan keterlibatan perempuan dalam gerakan menulis.


"Basis penting adalah membangun cara berpikir sistematis dan logis karena semua dasar jurnalisme itu dari menulis," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016