Surabaya (Antara Bali) - Industri alat dan mesin pertanian dinilai siap
mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Joko
Widodo.
"Produk alat pertanian kita sudah bisa dimaksimalkan pemanfaatannya untuk mendukung program swasembada pangan," kata Sekjen Kementerian Perindustrian Syarif Hidayat di Surabaya, Kamis.
Selain itu, Syarif mengatakan produk alat dan mesin pertanian dalam negeri juga mampu mendukung mekanisasi yang dibutuhkan untuk sektor pertanian.
Menurut Syarif, mekanisasi atau peralihan dari tenaga manusia menjadi tenaga mesin bidang pertanian dibutuhkan untuk meningkatkan efektivitas produksi lahan pertanian.
"Apalagi anak muda sekarang jarang mau ke sawah. Jadi larinya ke mekanisasi. Dengan mekanisasi, sekian hektare sawah bisa dikerjakan oleh satu orang," ungkap Syarif.
Syarif menyampaikan, mekanisasi perlu dikejar jika suatu negara ingin mempercepat swasembada pangan.
"Waktu yang dibutuhkan untuk mekanisasi tidak lama. Karena akan ada training alat dari produsen, sehingga bisa langsung digunakan," pungkas Syarif. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Produk alat pertanian kita sudah bisa dimaksimalkan pemanfaatannya untuk mendukung program swasembada pangan," kata Sekjen Kementerian Perindustrian Syarif Hidayat di Surabaya, Kamis.
Selain itu, Syarif mengatakan produk alat dan mesin pertanian dalam negeri juga mampu mendukung mekanisasi yang dibutuhkan untuk sektor pertanian.
Menurut Syarif, mekanisasi atau peralihan dari tenaga manusia menjadi tenaga mesin bidang pertanian dibutuhkan untuk meningkatkan efektivitas produksi lahan pertanian.
"Apalagi anak muda sekarang jarang mau ke sawah. Jadi larinya ke mekanisasi. Dengan mekanisasi, sekian hektare sawah bisa dikerjakan oleh satu orang," ungkap Syarif.
Syarif menyampaikan, mekanisasi perlu dikejar jika suatu negara ingin mempercepat swasembada pangan.
"Waktu yang dibutuhkan untuk mekanisasi tidak lama. Karena akan ada training alat dari produsen, sehingga bisa langsung digunakan," pungkas Syarif. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016