Negara (Antara Bali) - Kampung melayu di Kelurahan Loloan Barat, Kabupaten Jembrana akan ditata, khususnya di sempadan sungai yang memisahkan kelurahan tersebut dengan Kelurahan Loloan Timur.

Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, saat mengecek jogging track yang sebagian sudah dibangun di pinggir sungai, Selasa.

Kepada Lurah Loloan Barat Sadikin, ia memerintahkan, agar di masing-masing ujung jogging track tersebut dibuat portal untuk menghindari mobil melintasinya.

"Kalau sepeda motor jogging track ini masih mampu, tapi kalau mobil akan cepat rusak. Secepatnya saya minta dipasang portal," katanya.

Selain portal, ia memerintahkan lurah melakukan gotong-royong bersama warga untuk membersihkan sampah dari pinggir sungai yang tembus ke laut tersebut.

Menurut Kembang, pembangunan jogging track akan dilanjutkan, apalagi menurut lurah setempat, warga yang pekarangan rumahnya terkena pembangunan tersebut tidak keberatan.

"Warga yang rumahnya terkena pembangunan jogging track sudah menandatangani surat pernyataan, tidak akan keberatan," kata Sadikin.

Kembang mengatakan, penataan sempadan sungai di kampung melayu ini akan menjadi tempat rekreasi alternatif bagi warga, apalagi kampung tersebut sering didatangi peziarah dari luar Jembrana.

Kampung melayu Loloan merupakan komunitas unik di Kabupaten Jembrana, karena sehari-hari masyarakatnya menggunakan bahasa melayu untuk berkomunikasi.

Cerita maupun literatur sejarah mengatakan, leluhur masyarakat yang berdiam di Kelurahan Loloan Barat dan Timur dengan sungai sebagai pembatasnya ini, berasal dari Bugis hingga Trengganu, Malaysia.

Mereka datang ratusan tahun lalu dengan melintasi sungai, dan memiliki hubungan yang baik dengan penguasa kerajaan saat itu, sehingga diberikan bermukim di pinggir sungai dengan mendirikan rumah panggung sebagai ciri khas orang melayu.

Meskipun sudah ratusan tahun dan turun temurun, bahasa melayu tetap dipertahankan masyarakat setempat, meskipun terjadi asimilasi dan serapan dari beberapa bahasa Bali, sehingga lebih akrab disebut bahasa loloan.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016