Denpasar (Antara Bali) - Polresta Denpasar bekerja sama dengan petugas pengadilan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bali melakukan simulasi penangulangan aksi huru-hara atau bentrokan di Pengadilan Negeri Denpasar, Jumat.

"Kegiatan simulasi tersebut bertujuan untuk melatih kemampuan personel dalam mencegah aksi dan peristiwa bentrokan saat berlangsungnya persidangan," kata Wakapolresta Denpasar AKBP Nyoman Artana.

Dalam kegiatan simulasi itu, Polresta Denpasar mengerahkan satu kompi anggota kepolisian dari Poltesta Denpasar, dua pleton petugas dari Polsek Denpasar Barat dan satu unit truk "water canon".

Ia menegaskan kembali bahwa upaya simulasi itu untuk melatih personil kepolisian Polresta Denpasar agar lebih terampil dalam melakukan pengamanan adanya huru-hara

"Mereka dilatih itu agar siap jika terjadi sesuatu hal atau bentrokan saat persidangan di Pegadilan Negeri Denpasar, seperti contohnya beberapa waktu lalu sempat terjadi bentrok ormas," ujarnya.

Untuk itu, ia melakukan simulasi ini untuk mencegah adanya aksi serupa terulang kembali di Pengadilan Negeri Denpasar.

Selain itu, upaya ini juga mengantisipasi apabila ada bentrokan terkait masalah adat yang juga mengerahkan personel dari desa yang lebih banyak, sehingga mampu diantisipasi lebih awal sebelum terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.

"Dengan latihan ini, personel kepolisian lebih siap menjalankan tugas-tugas dalam pengamanan persidangan," kata Nyoman Artana.

Ia menilai, potensi peristiwa bentrokan atau unjuk rasa yang terjadi di Pulau Dewata memang tidak begitu banyak, namun pihakya menegaskan kembali melalui simulasi ini akan melatih kesiapan personel petugas kepolisian.

"Polisi harus siap menghadapi tantangan ke depannya dan bekerja sama dengan pihak pengadilan, BPBD Bali," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016