Negara ( Antara Bali) - Rohami (49), seorang duda yang tinggal sendirian di Desa Pengambengan, Kabupaten Jembrana hilang saat memancing di laut, Kamis (6/10) malam.
Informasi yang dihimpun, Jumat menyebutkan, saat sedang memancing, diduga sampan fiber yang ia tumpangi ditabrak kapal yang melintas hingga hancur.
Akibatnya, duda tanpa anak asal Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur tapi sudah puluhan tahun tinggal di Dusun Kelapa Balian, Desa Pengambengan ini ikut terpental ke laut.
"Kami masih melakukan pencarian terhadap korban. Nelayan yang kebetulan melaut juga kami minta bantuannya," kata Kepala Satuan Polisi Air Polres Jembrana Ajun Komisaris I Nengah Gelgel.
Misnari, ketua RT tempat Rohami tinggal mengaku mendengar musibah warganya tersebut, namun kesulitan untuk memberikan kabar kepada keluarganya.
"Dia tinggal sendirian disini dengan menumpang di salah satu kamar rumah warga. Saya akan cari informasi dulu pihak keluarganya yang bisa dihubungi," katanya.
Ia mengatakan, dulu Rohami memiliki istri yang pulang ke Jember setelah mereka bercerai.
Menurutnya, dari isterinya tersebut ia tidak memiliki anak, sehingga tinggal sendirian dengan bekerja serabutan di laut seperti memancing ikan atau jadi buruh angkut ikan.
"Beberapa hari sebelum kejadian, tumben dia bilang kangen ingin main ke rumah saya. Saya memang sering mengontrolnya, karena dia tinggal sendirian dan terkadang ada kawan sesama nelayan dari Jawa yang datang kesitu," ujarnya.
Ia mengungkapkan, biasanya saat memancing ke laut, Rohami selalu mengajak kawan, namun saat kejadian dia berangkat sendirian.
Selama tinggal di kamar yang sangat sederhana bahkan cenderung kumuh, menurutnya, beberapa kali duda ini dikunjungi kakaknya dari Jember.
"Nomer telepon kakaknya itulah yang sedang saya cari. Mudah-mudahan ada kawan Rohami yang tahu," katanya.
Kepala Dusun Kelapa Balian Ali Rahman membenarkan Rohami tinggal sendirian, sesuai dengan data di Kartu Keluarga yang tanpa disertai isteri, anak atau keluarga lainnya.
Hingga berita ini dibuat, nelayan tersebut belum ditemukan dan Polisi Air masih melakukan pencarian.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Informasi yang dihimpun, Jumat menyebutkan, saat sedang memancing, diduga sampan fiber yang ia tumpangi ditabrak kapal yang melintas hingga hancur.
Akibatnya, duda tanpa anak asal Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur tapi sudah puluhan tahun tinggal di Dusun Kelapa Balian, Desa Pengambengan ini ikut terpental ke laut.
"Kami masih melakukan pencarian terhadap korban. Nelayan yang kebetulan melaut juga kami minta bantuannya," kata Kepala Satuan Polisi Air Polres Jembrana Ajun Komisaris I Nengah Gelgel.
Misnari, ketua RT tempat Rohami tinggal mengaku mendengar musibah warganya tersebut, namun kesulitan untuk memberikan kabar kepada keluarganya.
"Dia tinggal sendirian disini dengan menumpang di salah satu kamar rumah warga. Saya akan cari informasi dulu pihak keluarganya yang bisa dihubungi," katanya.
Ia mengatakan, dulu Rohami memiliki istri yang pulang ke Jember setelah mereka bercerai.
Menurutnya, dari isterinya tersebut ia tidak memiliki anak, sehingga tinggal sendirian dengan bekerja serabutan di laut seperti memancing ikan atau jadi buruh angkut ikan.
"Beberapa hari sebelum kejadian, tumben dia bilang kangen ingin main ke rumah saya. Saya memang sering mengontrolnya, karena dia tinggal sendirian dan terkadang ada kawan sesama nelayan dari Jawa yang datang kesitu," ujarnya.
Ia mengungkapkan, biasanya saat memancing ke laut, Rohami selalu mengajak kawan, namun saat kejadian dia berangkat sendirian.
Selama tinggal di kamar yang sangat sederhana bahkan cenderung kumuh, menurutnya, beberapa kali duda ini dikunjungi kakaknya dari Jember.
"Nomer telepon kakaknya itulah yang sedang saya cari. Mudah-mudahan ada kawan Rohami yang tahu," katanya.
Kepala Dusun Kelapa Balian Ali Rahman membenarkan Rohami tinggal sendirian, sesuai dengan data di Kartu Keluarga yang tanpa disertai isteri, anak atau keluarga lainnya.
Hingga berita ini dibuat, nelayan tersebut belum ditemukan dan Polisi Air masih melakukan pencarian.(GBI)
Editor : Gembong Ismadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016