Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan kebanggaannya atas berlabuhnya Kapal Perang Esmeralda milik Angkatan Laut Chili di Pulau Dewata, 6-10 Oktober 2016.
"Bali telah banyak disinggahi kapal perang dari berbagai negara di dunia, ini kebanggaan tersendiri untuk kami sebagai salah satu tujuan wisata favorit di dunia," kata Pastika saat menerima rombongan dipimpin Duta Besar Chili untuk Indonesia Gonzalo Mendoza di Denpasar, Kamis.
Secara umum, dia menjelaskan tentang Bali kepada rombongan, mulai dari luas Bali yang sangat kecil yaitu hanya 0,29 persen dari total luas Indonesia, namun jumlah wisatawan yang datang merupakan yang tertinggi dari seluruh provinsi di Indonesia.
"Tiap tahun wisatawan yang datang ke Indonesia berjumlah 10 juta, dan 4 juta di antaranya datang ke Bali," ucapnya.
Hal itu diyakininya karena keunikan tradisi, budaya dan masyarakat Bali sendiri. Masyarakat Bali sudah sangat familiar dengan para wisatawan, mereka sudah terbiasa menyambut hangat, sehingga wisatawan merasa betah tinggal di Pulau Dewata.
Selain beberapa faktor di atas, yang terpenting dari Bali adalah segi keamanan yang selalu menjadi pertimbangan para wisatawan ketika berlibur.
Kepada rombongan, Pastika meyakini keamanan yang telah terjaga di Bali. Hal itu terbukti saat Bali menjadi tuan rumah verbagai acara bertaraf internasional, seperti APEC, WTO Summit, hingga ajang Miss World.
"Kami telah berhasil menyelenggarakan acara internasional tersebut dengan tingkat pengamanan yang tinggi. Meskipun kami sempat kecolongan akibat peristiwa Bom Bali 1 dan 2, namun kami terus berbenah dalam menciptakan rasa aman bagi masyarakat dan wisatawan di Bali," ucapnya.
Sementara itu, Kapten Kapal Carlos Schnaldt, menyampaikan jika kali ini merupakan kunjungan yang keempat kalinya untuk Kapal Esmeralda ke Bali, namun ini pertama kali baginya sebagai kapten kapal.
Terakhir kapal perang legendaris ini telah mengunjungi Bali pada 2012, tepat dua minggu sebelum peristiwa Bali Bom 1 terjadi.
Dia menambahkan, Esmeralda telah berumur 61 tahun dan telah beberapa kali mengarungi laut mengelilingi dunia untuk mengantar para taruna maupun siswa angkatan laut belajar tentang laut dan pertahanan laut.
Dengan bobot kapal 3.600 grosston dan panjang 114 meter, Kapal Esmeralda kali ini menampung sekitar 330 taruna dan telah berlayar sekitar 3,5 bulan.
Kapal yang baru saja berlabuh Kamis (6/10) pukul 9.30 Wita di Pelabuhan Benoa, Denpasar, yang sebelumnya berangkat dari Singapura rencananya akan melanjutkan perjalanan ke Sydney, Australia pada Senin (10/10), dan rencananya akan kembali ke negaranya pada Januari 2017.
Sementara untuk agenda kegiatan selama Bali, rombongan akan mengunjungi berbagai tempat wisata sekaligus tempat historis di Bali seperti Ubud dan berbagai daerah wisata lain sekaligus mempelajari budaya Bali dan juga menjalin komunikasi dengan TNI AL untuk mempererat kerja sama.
"Semoga singgahnya para kru di pulau ini bisa sekaligus memberikan pengalaman tersendiri bagi para taruna sekaligus bisa transfer ilmu dengan personil TNI AL di Bali," kata Carlos. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Bali telah banyak disinggahi kapal perang dari berbagai negara di dunia, ini kebanggaan tersendiri untuk kami sebagai salah satu tujuan wisata favorit di dunia," kata Pastika saat menerima rombongan dipimpin Duta Besar Chili untuk Indonesia Gonzalo Mendoza di Denpasar, Kamis.
Secara umum, dia menjelaskan tentang Bali kepada rombongan, mulai dari luas Bali yang sangat kecil yaitu hanya 0,29 persen dari total luas Indonesia, namun jumlah wisatawan yang datang merupakan yang tertinggi dari seluruh provinsi di Indonesia.
"Tiap tahun wisatawan yang datang ke Indonesia berjumlah 10 juta, dan 4 juta di antaranya datang ke Bali," ucapnya.
Hal itu diyakininya karena keunikan tradisi, budaya dan masyarakat Bali sendiri. Masyarakat Bali sudah sangat familiar dengan para wisatawan, mereka sudah terbiasa menyambut hangat, sehingga wisatawan merasa betah tinggal di Pulau Dewata.
Selain beberapa faktor di atas, yang terpenting dari Bali adalah segi keamanan yang selalu menjadi pertimbangan para wisatawan ketika berlibur.
Kepada rombongan, Pastika meyakini keamanan yang telah terjaga di Bali. Hal itu terbukti saat Bali menjadi tuan rumah verbagai acara bertaraf internasional, seperti APEC, WTO Summit, hingga ajang Miss World.
"Kami telah berhasil menyelenggarakan acara internasional tersebut dengan tingkat pengamanan yang tinggi. Meskipun kami sempat kecolongan akibat peristiwa Bom Bali 1 dan 2, namun kami terus berbenah dalam menciptakan rasa aman bagi masyarakat dan wisatawan di Bali," ucapnya.
Sementara itu, Kapten Kapal Carlos Schnaldt, menyampaikan jika kali ini merupakan kunjungan yang keempat kalinya untuk Kapal Esmeralda ke Bali, namun ini pertama kali baginya sebagai kapten kapal.
Terakhir kapal perang legendaris ini telah mengunjungi Bali pada 2012, tepat dua minggu sebelum peristiwa Bali Bom 1 terjadi.
Dia menambahkan, Esmeralda telah berumur 61 tahun dan telah beberapa kali mengarungi laut mengelilingi dunia untuk mengantar para taruna maupun siswa angkatan laut belajar tentang laut dan pertahanan laut.
Dengan bobot kapal 3.600 grosston dan panjang 114 meter, Kapal Esmeralda kali ini menampung sekitar 330 taruna dan telah berlayar sekitar 3,5 bulan.
Kapal yang baru saja berlabuh Kamis (6/10) pukul 9.30 Wita di Pelabuhan Benoa, Denpasar, yang sebelumnya berangkat dari Singapura rencananya akan melanjutkan perjalanan ke Sydney, Australia pada Senin (10/10), dan rencananya akan kembali ke negaranya pada Januari 2017.
Sementara untuk agenda kegiatan selama Bali, rombongan akan mengunjungi berbagai tempat wisata sekaligus tempat historis di Bali seperti Ubud dan berbagai daerah wisata lain sekaligus mempelajari budaya Bali dan juga menjalin komunikasi dengan TNI AL untuk mempererat kerja sama.
"Semoga singgahnya para kru di pulau ini bisa sekaligus memberikan pengalaman tersendiri bagi para taruna sekaligus bisa transfer ilmu dengan personil TNI AL di Bali," kata Carlos. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016