Mangupura (Antara Bali) - Direktur Jenderal The Japan Foundation Tsukamoto Norihisa mengatakan, sepuluh orang akan mendukung pengajaran bahasa Jepang di sekolah menengah atas (SMA) di Bali melalui 'NIHONGO Partners' gelombang 6.

"Sementara 146 orang ditempatkan tersebar di berbagai daerah di Indonesia," ujar Tsukamoto Norihisa ketika upacara  penyambutan 'NIHONGO Partner' di Hotel Ramada Sunset Road, Kabupaten Badung Bali, Senin.

Hal itu merupakan kerja sama The Japan Foundation dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah yang telah menempatkan 'NIHONGO Partners' sejak tahun 2014.

Ketika pelaksanaan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo, akan menempatkan sekitar 3.000 orang native speaker bahasa Jepang ke sekolah-sekolah menengah atas di Asia Tenggara.

"Program tersebut, diperkirakan akan berlangsung selama tujuh tahun hingga tahun 2020," ujar Direktur Jenderal The Japan Foundation Tsukamoto Norihisa.

 Ia juga mengatakan, "NIHONGO Partners" bertugas sebagai mitra dari guru bahasa Jepang (orang Indonesia) menjadi asisten mengajar dan mitra latihan dialog bahasa Jepang, serta memperkenalkan budaya Jepang dan kegiatan interaktif dengan masyarakat setempat lainnya.

Konsul Jenderal Jepang di Denpasar Hirohisa Chiba menambahkan, kesepuluh orang tersebut telah mengikuti orientasi selama seminggu di Jakarta. Mereka selanjutnya memulai kegiatan di sekolah selama enam bulan hingga bulan Maret 2017.

Kegiatan tersebut, Hirohisa Chiba mengharapkan, para "NIHONGO Partners" dapat memperdalam pengertian mengenai bahasa dan budaya Indonesia serta Bali pada khususnya, dan menyiarkannya sekembalinya ke Jepang.

"Kegiatan ini sangat positif untuk meningkatkan hubungan kerja sama dan persahabatan antara Jepang-Indonesia," ungkap  Hirohisa Chiba.

Para "NIHONGO Partners" diharapkan juga, dapat semaksimal mungkin membantu pengajaran bahasa Jepang di Bali dan pengenalan budaya Jepang, sehingga makin dekat dengan masyarakat Bali. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016