Jakarta (Antara Bali) - Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) berencana meluncurkan program pelatihan percontohan di Malang, Jawa Timur pada Selasa (4/10) untuk meningkatkan dan menstandarisasi keterampilan kerja para Pekerja Rumah Tangga (PRT) yang bekerja di Indonesia.
"Inisiatif ini merupakan langkah awal pengakuan keterampilan PRT sebagai profesi yang terfokus pada peningkatan dan sertifikasi keterampilan pekerja rumah tangga dalam tata laksana rumah tangga, termasuk mencuci dan memasak untuk keluarga," kata Deputi Direktur ILO di Indonesia, Michiko Miyamoto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu.
Lebih lanjut ia mengatakan kurikulum untuk kedua program pelatihan ini telah disusun ILO melalui Proyek Mempromosikan Pekerjaan Layak untuk Pekerja Rumah Tangga (PROMOTE).
"Kurikulum ini akan diujicoba saat pelatihan untuk diperbaiki dan difinalisasi berdasarkan pengalaman dan masukan para peserta selama sesi pelatihan," tuturnya.
Program pelatihan tersebut memberikan pelatihan berkualitas tinggi dengan mempergunakan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk PRT yang dikembangkan berdasarkan SKKNI pemerintah Indonesia untuk Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga pada 2015.
"Sejumlah elemen dalam Model Standar Kompetensi Regional ILO pun telah dipergunakan di dalam SKKNI tahun 2015," kata dia.
Di sanggar belajar, kata Michiko, sekitar 25 PRT mengikuti pelatihan di Sanggar Kegiatan Belajar Malang selama satu bulan pada Oktober.
"Sementara di tingkat komunitas, pelatihan telah dilakukan sejak Agustus lalu di 5 komunitas setempat di Malang untuk 50 peserta, bekerja sama dengan Lembaga Pengkajian Pembangunan Masyarakat (LPKP), sebuah LSM yang menangani masalah PRT dan Pekerja Rumah Tangga Anak (PRTA)," ujarnya.
Sedangkan pelatihan berbasis komunitas akan berjalan hingga Desember 2016.
"Didanai Departemen Perburuhan Amerika Serikat (USDOL), proyek PROMOTE tersebut bertujuan mengurangi PRTA secara signifikan melalui pembangunan kapasitas para mitra untuk mempromosikan pekerjaan layak bagi PRT secara efektif," ucap Michiko. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Inisiatif ini merupakan langkah awal pengakuan keterampilan PRT sebagai profesi yang terfokus pada peningkatan dan sertifikasi keterampilan pekerja rumah tangga dalam tata laksana rumah tangga, termasuk mencuci dan memasak untuk keluarga," kata Deputi Direktur ILO di Indonesia, Michiko Miyamoto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu.
Lebih lanjut ia mengatakan kurikulum untuk kedua program pelatihan ini telah disusun ILO melalui Proyek Mempromosikan Pekerjaan Layak untuk Pekerja Rumah Tangga (PROMOTE).
"Kurikulum ini akan diujicoba saat pelatihan untuk diperbaiki dan difinalisasi berdasarkan pengalaman dan masukan para peserta selama sesi pelatihan," tuturnya.
Program pelatihan tersebut memberikan pelatihan berkualitas tinggi dengan mempergunakan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk PRT yang dikembangkan berdasarkan SKKNI pemerintah Indonesia untuk Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga pada 2015.
"Sejumlah elemen dalam Model Standar Kompetensi Regional ILO pun telah dipergunakan di dalam SKKNI tahun 2015," kata dia.
Di sanggar belajar, kata Michiko, sekitar 25 PRT mengikuti pelatihan di Sanggar Kegiatan Belajar Malang selama satu bulan pada Oktober.
"Sementara di tingkat komunitas, pelatihan telah dilakukan sejak Agustus lalu di 5 komunitas setempat di Malang untuk 50 peserta, bekerja sama dengan Lembaga Pengkajian Pembangunan Masyarakat (LPKP), sebuah LSM yang menangani masalah PRT dan Pekerja Rumah Tangga Anak (PRTA)," ujarnya.
Sedangkan pelatihan berbasis komunitas akan berjalan hingga Desember 2016.
"Didanai Departemen Perburuhan Amerika Serikat (USDOL), proyek PROMOTE tersebut bertujuan mengurangi PRTA secara signifikan melalui pembangunan kapasitas para mitra untuk mempromosikan pekerjaan layak bagi PRT secara efektif," ucap Michiko. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016