Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak sepuluh orang yang mendukung pengajaran bahasa Jepang akan ditempatkan di sekolah menengah atas (SMA) di Bali atau 146 orang yang ditempatkan tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

"Hal itu merupakan kerja sama The Japan Foundation dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah yang telah menempatkan `NIHONGO Partners` sejak tahun 2014," kata Sokhibi, staf Konsulat Jenderal Jepang di Denpasar, Minggu.

"NIHONGO Partners" bertugas sebagai mitra dari guru bahasa Jepang (orang Indonesia) menjadi asisten mengajar dan mitra latihan dialog bahasa Jepang, serta memperkenalkan budaya Jepang dan kegiatan interaktif dengan masyarakat setempat lainnya.

Sokhibi mengatakan ke sepuluh orang yang mendukung pengajaran Bahasa Jepang tersebut setelah mengikuti orientasi selama seminggu di Jakarta, akan tiba untuk mengikuti upacara penyambutan di Provinsi Bali, 3 Oktober mendatang.

Mereka selanjutnya memulai kegiatan di sekolah penempatannya masing-masing akan berlangsung selama enam bulan hingga bulan Maret 2017.

Sokhibi mengharapkan para "NIHONGO Partners" dapat memperdalam pengertian mengenai bahasa dan budaya Indonesia serta Bali pada khususnya, dan menyiarkannya sekembalinya ke Jepang.

Program tersebut telah berlangsung sejak tahun 2014 hingga tahun 2020. Program tersebut menempatkan sekitar 3.000 orang "native speaker" bahasa Jepang ke sekolah-sekolah menengah atas di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Konsulat-Jenderal Jepang di Denpasar akan menggelar kegiatan penyambutan "NIHONGO Partner" yang beranggotakan sepuluh orang yang akan dilaksanakan di sebuah hotel di Seminyak, Kuta, Kabupaten Badung, 3 Oktober mendatang, ujar Sokhibi. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016