Kuta (Antara Bali) - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar menginisiasi tanaman pengusir nyamuk, salah satunya di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dan virus zika.
"Ini baru contoh tanaman yang bisa digunakan mengusir nyamuk nanti harapannya agar dikembangkan," kata Kepala KKP Kelas I Denpasar, Lucky Tjahyono ditemui usai pihaknya menerima bantuan "boogie" ambulance dari PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai di Kuta, Jumat.
Menurut dia, ada enam contoh tanaman yang bisa ditanam di sekitar areal bandara yakni tanaman tapak dara, zodia, lavender, rose mary dan akar wangi.
Tanaman tersebut ditempatkan di kawasan luar terminal seperti toilet dan titik-titik tertentu seperti di posko terpadu terminal domestik.
Areal dalam terminal juga akan ditempatkan tanaman tersebut setelah sebelumnya pihak pengelola bandara setempat memajang aneka tanaman bunga.
Tidak hanya itu, KKP juga menempatkan sejumlah "ovitrap" yakni gelas yang diisi air untuk menjebak nyamuk bertelur.
Apabila dalam waktu empat hingga lima hari di dalam gelas tersebut ada telur nyamuk padahal sudah ada tanaman pengusir nyamuk itu, maka perlu ada peningkatan kebersihan dan pemberantasan sarang nyamuk.
General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Yanus Suprayogi mengaku siap menindaklanjuti inisiatif KKP tersebut untuk mewujudkan lingkungan bandara yang bersih terlebih disaat menjamurnya penyakit demam berdarah dan virus zika yang saat ini mewabah di sejumlah negara yang diakibatkan penularan gigitan nyamuk aides aegepty.
"Kami akan tindaklanjuti karena ini sangat penitng memberantas nyamuk dari akarnya. Nanti kami akan gabung dengan tanaman yang ada di luar maupun di dalam terminal," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Ini baru contoh tanaman yang bisa digunakan mengusir nyamuk nanti harapannya agar dikembangkan," kata Kepala KKP Kelas I Denpasar, Lucky Tjahyono ditemui usai pihaknya menerima bantuan "boogie" ambulance dari PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai di Kuta, Jumat.
Menurut dia, ada enam contoh tanaman yang bisa ditanam di sekitar areal bandara yakni tanaman tapak dara, zodia, lavender, rose mary dan akar wangi.
Tanaman tersebut ditempatkan di kawasan luar terminal seperti toilet dan titik-titik tertentu seperti di posko terpadu terminal domestik.
Areal dalam terminal juga akan ditempatkan tanaman tersebut setelah sebelumnya pihak pengelola bandara setempat memajang aneka tanaman bunga.
Tidak hanya itu, KKP juga menempatkan sejumlah "ovitrap" yakni gelas yang diisi air untuk menjebak nyamuk bertelur.
Apabila dalam waktu empat hingga lima hari di dalam gelas tersebut ada telur nyamuk padahal sudah ada tanaman pengusir nyamuk itu, maka perlu ada peningkatan kebersihan dan pemberantasan sarang nyamuk.
General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Yanus Suprayogi mengaku siap menindaklanjuti inisiatif KKP tersebut untuk mewujudkan lingkungan bandara yang bersih terlebih disaat menjamurnya penyakit demam berdarah dan virus zika yang saat ini mewabah di sejumlah negara yang diakibatkan penularan gigitan nyamuk aides aegepty.
"Kami akan tindaklanjuti karena ini sangat penitng memberantas nyamuk dari akarnya. Nanti kami akan gabung dengan tanaman yang ada di luar maupun di dalam terminal," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016