Denpasar (Antara Bali) - Korps Menwa Ugracena Provinsi Bali dalam melaksanakan program dan berbagai kegiatan selama ini dinilai lebih menonjol dibanding organisasi serupa di daerah lainnya di Indonesia.

"Program dan kegiatan yang melibatkan siswa dan mahasiswa itu sepenuhnya atas prakarsa dan swadaya sendiri," kata Ketua Korps Menwa Ugracena Provinsi Bali Bagus Ngurah Rai, BA, SH, MBA, MM didampingi Ketua Panitia HUT ke-52 organisasi tersebut Didik Budi Wibowo, SH di Denpasar, Minggu.

Ia mengatakan, atas dasar itu Menwa dari sejumlah daerah di Indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung banyak yang melakukan studi banding ke daerah ini tentang kegiatan yang dilaksanakan tersebut.

Menwa Bali melakukan berbagai program sepenuhnya didasari atas kerja keras, semangat, jiwa karsa (persaudaraan), kebersamaan dan kejujuran.

Atas dasar kebersamaan semua pengurus Korps Menwa Ugracena Provinsi Bali dalam menyambut hari jadi ke-52, 29 September 2016 berhasil melaksanakan berbagai kegiatan, antara lain pendidikan bela negara bagi siswa sekolah lanjutan tingkat pertama dan atas (SLTP dan SLTA) di delapan kabupaten dan satu kota di daerah ini.

Selain itu juga melakukan gerakan kebersihan di monumen tempat-tempat perjuangan para pahlawan, sejumlah pantai, tempat masyarakat melakukan kegiatan ritual sekaligus objek wisata dan kegiatan sosial lainnya seperti donor darah.

Didik Budi Wibowo menambahkan, pihaknya juga berhasil membangunan sebuah monumen setinggi lima meter dilengkapi dengan patung Genesa dan lambang organisasi setinggi 1,5 meter.

Pembangunan fisik di kompleks Momumen Perjuangan Bangsal (MPB) Pertigaan Gaji, Dalung Kabupaten Badung, rampung tahun 2015 itu dilengkapi 21 prasasti berbagai kegiatan penting selama 50 tahun perjalanan Menwa.

Pembangunan fisik dengan sumber dana berasal dari swadaya organisasi itu berukuran 80 kali 80 sentimeter dengan total tinggi 6,5 meter, berisi 21 prasasti selama setengah abad perjalanan Menwa sebagai tempat untuk mengenang cita-cita, gerakan dan program Menwa dalam mempertahankan dan meneruskan nilai-nilai Tri Pusaka Bangsa.

Monumen yang diresmikan Rektor Unud Prof. Dr. dr. Ketut Suastika didampingi Ketua umum Manajemen MPB Dr Bagus Ngurah Putu Arthana Sp A (K) juga sebagai tempat perenungan sejarah tentang adanya eksistensi sebuah elemen bangsa yakni Menwa Ugracena yang tetap konsisten mengawal tegaknya NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Hal yang tidak kalah penting monumen tersebut sebagai tempat generasi baru Indonesia untuk menemukan identitas dirinya sebagai bangsa, yang dulunya bangsa ini dipertaruhkan oleh leluhur dengan tetesan darah, Didik Budi Wibowo. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016