Nusa Penida (Antara Bali) - Kegiatan ritual "pecaruan, manca, pakelem dan piodalan" dilaksanakan di Pelabuhan tradisional Sampalan, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, bertepatan dengan Hari Raya Kuningan, Sabtu.

"Kegiatan ritual tersebut melibatkan para nelayan dan masyarakat setempat bermakna untuk harmonisasi serta mohon keselamatan dan aktivitas pelabuhan berjalan aman dan lancar.," kata Panitia kegiatan ritual tersebut I Dewa Made Sudiatmika.

Ia mengatakan, kegiatan ritual kali ini sepenuhnya dilaksanakan warga masyarakat Banjar Sampalan, Desa Pakraman Dalem Setra Batununggul, Nusa Penida.

Namun sedemikian semua pemilik armada ikut ambil bagian dalam menyukseskan kegiatan ritual sekaligus melakukan persembahyang bersama untuk memohon keselamatan dan kelancaran seluruh aktivitas pelabuhan.

Hal senada juga diungkapkan salah seorang tokoh masyarakat setempat I Dewa Made Ardana Darmawan bahwa, kegiatan ritual "piodalan, pencaruan dan pekelem" dilaksanakan secara berkesinambungan untuk memohon agar skala dan niskala harmonis.

"Secara skala bagaimana mampu memberikan kenyamanan, aman bagi pengguna jasa pelabuhan sebagai pintu masuk menuju Nusa Penida dan memberikan kesan yang baik sesuai dengan sapta pesona yang diluncurkan pemerintah dalam menyambut kedatangan wisatawan," katanya.

Pihaknya bersama seluruh masyarakat setempat bertekad menjaga dan memberikan kesan yang baik kepada pengguna jasa pelabuhan, salah satu di antaranya ramah terhadap pengguna jasa dan ramah lingkungan.

Aktivitas pelabuhan tradisional Sampalan di Nusa Penida yang menggunakan angkutan sampan belakangan ini cukup ramai, terkait dengan hari Raya Kuningan, rangkaian Hari Raya Galungan.

Aktivitas pelabuhan kesehariannya membantu kelancaran arus barang dari Pelabuhan Kusamba, Kabupaten Klungkung menuju Nusa Penida dan sebaliknya.

Sampan merupakan armada tradisional khusus angkutan barang dengan kekuatan maksimal 12 ton sekali berlayar. Dua armada transportasi baik sampan dan perahu karet (speed boat) melayani penyeberangan pelabuhan rakyat yang dikelola Banjar Sampalan.

Pihak pengelola melakukan pembenahan secara maksimal dengan harapan mampu memberikan kesan kepada semua pengguna jasa pelabuhan, termasuk wisatawan dalam dan luar negeri yang mulai mengunjungi Nusa Penida.

Pelabuhan Sampalan memiliki peran yang sangat strategis, karena lokasinya dekat dengan pusat pemerintahan kecamatan dan dekat dengan Pasar Mentigi.

Kepulauan Nusa Penida terdiri atas satu kecamatan memiliki luas 363 km2 atau dua pertiga dari wilayah Kabupaten Klungkung. Hanya satu sepertiga wilayah Kabupaten Klungkung yang menjadi satu dengan daratan Bali.

Pulau Nusa Penida dan dua nusa lainnya dikeliling oleh lautan yang memiliki panorama alam bawah laut dengan terumbu karang yang lestari tempat bersarangnya ratusan jenis ikan hias yang berwarna-warni.

Pemandangan alam bawah laut sangat dinikmati wisatawan mancanegara yang selama ini untuk menjangkau lokasi itu menggunakan kapal wisata dari pelabuhan Benoa, berangkat pagi hari dan kembali sore harinya. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016