Denpasar (Antara Bali) - Bali mengekspor daging dan ikan olahan dalam kaleng senilai 9,075 juta dolar AS selama semester I-2016, meningkat 26,13 persen dibanding semester yang sama tahun sebelumnya tercatat 7,19 juta dolar AS.

"Dari segi volume pengapalan matadagangan tersebut merotos 62,13 persen dari 2.920,07 ton pada semester I-2015 menjadi hanya 1.098,9 ton pada semester I-2016," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Made Suastika di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan, menurunnya volume namun devisa yang diraih meningkat itu menunjukkan harga persatuan unit ekspor ikan olahan dari Bali dihargai semakin mahal.

Peran ikan dalam kaleng hasil industri di Bali sebesar 3,12 persen dari total nilai ekspor Bali sebesar 290,585 juta dolar AS, meningkat 21,16 persen dibanding semester yang sama tahun sebelumnya tercatat 239,832 juta dolar AS.

Made Suastika menjelaskan, ikan dalam kaleng merupakan salah satu dari enam jenis komoditas hasil industri skala kecil di Bali. Lima jenis lainnya meliputi komponen rumah jadi, plastik, sepatu, tas serta tekstil dan produk tekstil.

Makanan siap saji tersebut paling banyak menembus pasaran Amerika Serikat yang menyerap 65,96 persen dan sisanya 34,04 persen menembus berbagai negara lainnya di belahan dunia, ujar Made Suastika.

Kabupaten Jembrana, Bali barat sebagai lokasi pengolahan dan penghasil ikan dalam kaleng mengalami pertumbuhan cukup menggembirakan, sekaligus berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan nelayan dan masyarakat setempat.

Matadagangan hasil tangkapan ikan di wilayah perairan Pengambengan, Kabupaten Jembrana Bali bagian barat selama ini mengalami pertumbuhan yang signifikan. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016