Denpasar (Antara Bali) - Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Bali Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengatakan, Indonesia Scouts Challenge (ISC) 2015-2016 merupakan kegiatan salah satu bentuk inovasi dalam proses tranformasi dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Ketika upacara pembukaan Senin (29/8) di Bumi Perkemahan (Buper) Margarana.
ISC menjadi terobosan berkemah sekaligus berkompetisi penggalang ramu. Yang diadakan secara berjenjang dari tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi maupun nasional, kata Wagub Ketut Sudikerta saat mewakili Gubernur Bali Made Mangku Pastika menjadi Pembina Upacara sekaligus membuka secara resmi pelaksanaan ISC 2015-2016 Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Bali di Lapangan Candi Margarana, Tabanan.
Gerakan Pramuka merupakan suatu gerakan pendidikan non formal. Bersifat sukarela, non politik, terbuka untuk semua tanpa membedakan ras, suku, bangsa dan agama. "Pendidikan gerakan pramuka ini dapat membentuk karakter kepribadian pemuda sebagai penerus bangsa,"harap Sudikerta dihadapan ratusan peserta ISC.
Disamping itu, berperan aktif dan strategis mewarnai kemajuan bangsa dengan potensi tinggi, dan melahirkan pramuka-pramuka sejati yang berlandaskan kode kehormatan pramuka.Gerakan Pramuka sajalan dengan program pemerintah pusat menjadikan tonggak pendidikan mental dan karakter bangsa.
Wagub Sudikerta, mengaku yakin akan terjadi kemajuan bangsa, jika pembinaan gerakan Pramuka tepat sasaran mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak baik pembina, orang tua, anak-anak dan pihak terkait. Kelak dari anak Pramuka mampu melanjutkan estapet kepeminpinan bangsa.
Kegiatan ISC menurutnya tidak hanya untuk mengasah diri dalam teknik-teknik Scout Challenge, tetapi juga pembinaan mental dan spiritual generasi muda dalam wadah Pramuka, yang diharapkan bisa diketoktularkan kepada remaja seusianya.
Sebab hal ini bisa ikut menyadarkan untuk tidak berprilaku negatif seperti mengkonsumsi natkoba yang bisa sangat merusak kehidupan, membuat para generasi muda kehilangan arah tujuan hidup, maupun perilaku negatif lainnya.
Sementara itu, Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bali, Ketut Wija dalam laporannya menyebutkan kegiatan ISC dilaksanakan selama 3 hari mulai tanggal 28 s.d 30 Agustus 2016 yang merupakan kerjasama Antara Kwartir Nasional Gerakan Pramuka bersama PT. DBL (Jawa Post grup).
Dijelaskan, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kegiatan ISC ini digelar di sela-sela Rakernas Gerakan Pramuka tahun 2015 di Taman Rekreasi Wiladatika (TRW), Cibubur, Jakarta, antara Ketua Kwarnas Adhyaksa Dault, dan CEO Jawa Pos Group, Azrul Ananda. Penandatanganan MoU itu juga dihadiri oleh seluruh Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka dari seluruh provinsi di Indonesia.
Kegiatan akan berlangsung di bumi perkemahan Pramuka Margarana, Tabanan, dan diperkirakan diikuti oleh sekitar 48 regu peserta (putra dan putri) yang masing-masing regu terdiri atas 10 orang pramuka Penggalang Ramu yang duduk di bangku kelas IV hingga V SD. Peserta secara keseluruhan berasal dari para pemenang lomba tingkat cabang dari 9 Kabupaten/Kota se-Bali.
Wija menambahkan, kegiatan lomba terdiri atas beberapa jenis diantaranya Badge Challenge, Tim Building, navigation challenge, dan sebagainya. Sedangkan untuk Tim Juri, lomba berada dibawah koordinasi Tim juri Jawa pos grup dan Tim juri kwarda Bali,
Para juri sudah mendapatkan pelatihan sebelumnya untuk menghindari perbedaan pemahaman terhadap penilaian. "Pemenang kegiatan ini tingkat nasional akan diberi hadiah berangkat ke Amerika Serikat," tutupnya.
Mengikuti Jamnas Jadi Kebanggaan Tersendiri
Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bali, Drs. I Ketut Wija, MM mengatakan, Jambore Nasional (Jamnas) X 2016 jadi ajang pertemuan akbar terbesar Pramuka tingkat penggalang. Moment itu betul-betul pesta bagi anak Pramuka Penggalang. "Pernah mengikuti Jamnas akan menjadi kenangan atau kebanggaan tersendiri sepanjang hidupnya," ungkapnya.
Ketut Wija menjelaskan, Jamnas X 2016 yang diikuti Pramuka Penggalang usia 11-15 tahun yang diikuti oleh 25 ribu dari 34 Provinsi. Sementara, Kwarda Bali mengirimkan 427 orang yang terdiri atas pendamping dan peserta dari 9 kabupaten/kota se-Bali. "Peserta sebanyak itu tentu dapat menggelorakan semangat gerakan Pramuka secara keseluruhan," tambah Wija
Jambore Nasional X 2016 dibuka Presiden Jokowi yang juga Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka pada 14 Agustus 2016 di Lapangan Utama Bumi Perkemahan Pramuka, Cibubur, Jakarta dan kegiatan akbar ini dianggap spesial karena berbarengan dengan Hari Pramuka ke-55 dan HUT Kemerdekaan RI ke-71.
"Jamnas X tahun 2016 sebuah perhelatan akbar yang dilaksanakan selama 7 hari mulai tanggal 14 - 21 Agustus 2016," ujarnya sambil berharap Jamnas dapat memberi pengaruh signifikan untuk meningkatkan minat generasi muda terhadap gerakan Pramuka, khususnya di Bali.
Wija menambahkan, Jamnas dengan tagline "Keren, Gembira, Asyik". Itu menandakan gerakan pramuka semakin inovatif dan kreatif untuk melakukan pendekatan agar diterima oleh masyarakat khususnya generasi muda.
Selain dukungan dengan hadirnya Undang-Undang (UU) No. 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka adalah payung hukum pramuka yang baru, kekuatan hukum yang kuat dan mengikat bagi setiap komponen yang bernaung di dalam Wadah Organisasi Gerakan yang selumnya bernaung pada Keputusan Presiden (Kepres) RI Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka.
Gerakan pramuka yang mempertemukan seluruh orang dengan berbagai latar Agama, Budaya, Adat, dan Bahasa yang mana perbedaan tersebut menjadi satu dalam bingkai persaudaraan. "Pramuka yang merupakan pendidikan non formal, siap membentuk karakter dan disiplin yang penuh dengan tanggungjawab," paparnya.
Dengan itu, gerakan Pramuka menjadi solusi bangsa Indonesia untuk menghindari tergerusnya generasi muda akibat pengaruh globalisasi. "Potensi luar biasa gerakan Pramuka membawa harapan besar, saya sangat yakin bangsa Indonesia akan menjadi Generasi emas 2045," tegasnya.
Ketut Wija mengatakan, Kwarda Bali mempersembahkan Cak Kolaborasi yang diwakili 60 orang dalam penutupan Jamnas X Tahun 2016 pada Sabtu malam, 20 Agustus 2016. Kebanggan tersendiri bagi kontingen Kwarda Bali yang mendapatkan kesempatan mengisi acara tersebut.
Diceritakan juga, pada acara penutupan tersebut diawali sambutan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault dan diikuti penyematan lencana Tunas Kencana untuk Megawati Soekarnoputri. Oleh karena, pada zaman Ibu Megawati rintisan awal program Revitalisasi Gerakan Pramuka dibentuk sebelum akhirnya diteruskan oleh Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.
Selain itu, Megawati juga selalu menghadiri setiap upacara Hari Pramuka pada masa kepemimpinannya, tahun 2001-2004. Megawati juga yang mengalokasikan dana yang bersumber dari APBN dan APBD untuk mendukung dan membantu Pramuka.
"Termasuk dukungan atas terciptanya kesepakatan bersama lima menteri mengenai wawasan Nusantara dengan memberikan kepercayaan agar pendidikan Bela Negara dilaksanakan melalui Gerakan Pramuka," terangnya.
Kemudian presiden Republik Indonesia kelima ini memberikan pidato mengenai manfaat pohon kelapa dan makna lambang tunas kelapa bagi Gerakan Pramuka. Megawati mendapatkan penghargaan tersebut karena dia dianggap punya kontribusi besar terhadap Gerakan Pramuka.
Dibekali Paket
Peserta Jamnas kali ini dibekali berbagai kegiatan yang meliputi paket global development village, paket teknologi, seni dan budaya, paket kegiatan air, serta paket keterampilan kepramukaan dan keminatan.
Wija mengatakan, prestasi yang patut disyukuri Kwarda Bali masuk dalam tiga besar dalam acara pameran kontingen daerah. Nominasi itu, ditentukan oleh pengunjung terbanyak.
Kunjungan yang ramai berkat kontingen Bali yang menata stand khas Bali. Disamping itu, menyediakan souvenir yang bisa di beli seperti gantungan kuci, udeng dan lainnya. "Menariknya lagi, menyediakan layanan rias Bali dengan foto," ungkapnya.
Suksesnya kontingen Kwarda Bali dalam mengikuti perhelatan ini, tidak terlepas dari dukungan semua pihak. Perolehan anggaran atas kerjasama baik dari pihak peserta, gugus depan, kwartir cabang dan kwatir daerah.
Setiap cabang diberikan satu buah sepeda gayung untuk mempercepat akses di lungkungan bumi perkemahan. Wija menjelaskan, pihaknya tidak mengandalkan team kesehatan pusat saja, dokter diikutsertakan dari Kwarda Bali.
Seluruh kontingen Kwarda Bali sebelum kembali ke Bali, diajak terlebih dahulu metirta yatra ke Pura Gunung Salak Bogor, Jawa Barat. "Semoga berbagai rangkaian yang telah diikuti selama kegiatan ini dapat menjadi bekal untuk melanjutkan estapet kepeminpinan bangsa Indonesia," kata dia sambil menutup penjelasannya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Ketika upacara pembukaan Senin (29/8) di Bumi Perkemahan (Buper) Margarana.
ISC menjadi terobosan berkemah sekaligus berkompetisi penggalang ramu. Yang diadakan secara berjenjang dari tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi maupun nasional, kata Wagub Ketut Sudikerta saat mewakili Gubernur Bali Made Mangku Pastika menjadi Pembina Upacara sekaligus membuka secara resmi pelaksanaan ISC 2015-2016 Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Bali di Lapangan Candi Margarana, Tabanan.
Gerakan Pramuka merupakan suatu gerakan pendidikan non formal. Bersifat sukarela, non politik, terbuka untuk semua tanpa membedakan ras, suku, bangsa dan agama. "Pendidikan gerakan pramuka ini dapat membentuk karakter kepribadian pemuda sebagai penerus bangsa,"harap Sudikerta dihadapan ratusan peserta ISC.
Disamping itu, berperan aktif dan strategis mewarnai kemajuan bangsa dengan potensi tinggi, dan melahirkan pramuka-pramuka sejati yang berlandaskan kode kehormatan pramuka.Gerakan Pramuka sajalan dengan program pemerintah pusat menjadikan tonggak pendidikan mental dan karakter bangsa.
Wagub Sudikerta, mengaku yakin akan terjadi kemajuan bangsa, jika pembinaan gerakan Pramuka tepat sasaran mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak baik pembina, orang tua, anak-anak dan pihak terkait. Kelak dari anak Pramuka mampu melanjutkan estapet kepeminpinan bangsa.
Kegiatan ISC menurutnya tidak hanya untuk mengasah diri dalam teknik-teknik Scout Challenge, tetapi juga pembinaan mental dan spiritual generasi muda dalam wadah Pramuka, yang diharapkan bisa diketoktularkan kepada remaja seusianya.
Sebab hal ini bisa ikut menyadarkan untuk tidak berprilaku negatif seperti mengkonsumsi natkoba yang bisa sangat merusak kehidupan, membuat para generasi muda kehilangan arah tujuan hidup, maupun perilaku negatif lainnya.
Sementara itu, Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bali, Ketut Wija dalam laporannya menyebutkan kegiatan ISC dilaksanakan selama 3 hari mulai tanggal 28 s.d 30 Agustus 2016 yang merupakan kerjasama Antara Kwartir Nasional Gerakan Pramuka bersama PT. DBL (Jawa Post grup).
Dijelaskan, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kegiatan ISC ini digelar di sela-sela Rakernas Gerakan Pramuka tahun 2015 di Taman Rekreasi Wiladatika (TRW), Cibubur, Jakarta, antara Ketua Kwarnas Adhyaksa Dault, dan CEO Jawa Pos Group, Azrul Ananda. Penandatanganan MoU itu juga dihadiri oleh seluruh Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka dari seluruh provinsi di Indonesia.
Kegiatan akan berlangsung di bumi perkemahan Pramuka Margarana, Tabanan, dan diperkirakan diikuti oleh sekitar 48 regu peserta (putra dan putri) yang masing-masing regu terdiri atas 10 orang pramuka Penggalang Ramu yang duduk di bangku kelas IV hingga V SD. Peserta secara keseluruhan berasal dari para pemenang lomba tingkat cabang dari 9 Kabupaten/Kota se-Bali.
Wija menambahkan, kegiatan lomba terdiri atas beberapa jenis diantaranya Badge Challenge, Tim Building, navigation challenge, dan sebagainya. Sedangkan untuk Tim Juri, lomba berada dibawah koordinasi Tim juri Jawa pos grup dan Tim juri kwarda Bali,
Para juri sudah mendapatkan pelatihan sebelumnya untuk menghindari perbedaan pemahaman terhadap penilaian. "Pemenang kegiatan ini tingkat nasional akan diberi hadiah berangkat ke Amerika Serikat," tutupnya.
Mengikuti Jamnas Jadi Kebanggaan Tersendiri
Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bali, Drs. I Ketut Wija, MM mengatakan, Jambore Nasional (Jamnas) X 2016 jadi ajang pertemuan akbar terbesar Pramuka tingkat penggalang. Moment itu betul-betul pesta bagi anak Pramuka Penggalang. "Pernah mengikuti Jamnas akan menjadi kenangan atau kebanggaan tersendiri sepanjang hidupnya," ungkapnya.
Ketut Wija menjelaskan, Jamnas X 2016 yang diikuti Pramuka Penggalang usia 11-15 tahun yang diikuti oleh 25 ribu dari 34 Provinsi. Sementara, Kwarda Bali mengirimkan 427 orang yang terdiri atas pendamping dan peserta dari 9 kabupaten/kota se-Bali. "Peserta sebanyak itu tentu dapat menggelorakan semangat gerakan Pramuka secara keseluruhan," tambah Wija
Jambore Nasional X 2016 dibuka Presiden Jokowi yang juga Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka pada 14 Agustus 2016 di Lapangan Utama Bumi Perkemahan Pramuka, Cibubur, Jakarta dan kegiatan akbar ini dianggap spesial karena berbarengan dengan Hari Pramuka ke-55 dan HUT Kemerdekaan RI ke-71.
"Jamnas X tahun 2016 sebuah perhelatan akbar yang dilaksanakan selama 7 hari mulai tanggal 14 - 21 Agustus 2016," ujarnya sambil berharap Jamnas dapat memberi pengaruh signifikan untuk meningkatkan minat generasi muda terhadap gerakan Pramuka, khususnya di Bali.
Wija menambahkan, Jamnas dengan tagline "Keren, Gembira, Asyik". Itu menandakan gerakan pramuka semakin inovatif dan kreatif untuk melakukan pendekatan agar diterima oleh masyarakat khususnya generasi muda.
Selain dukungan dengan hadirnya Undang-Undang (UU) No. 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka adalah payung hukum pramuka yang baru, kekuatan hukum yang kuat dan mengikat bagi setiap komponen yang bernaung di dalam Wadah Organisasi Gerakan yang selumnya bernaung pada Keputusan Presiden (Kepres) RI Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka.
Gerakan pramuka yang mempertemukan seluruh orang dengan berbagai latar Agama, Budaya, Adat, dan Bahasa yang mana perbedaan tersebut menjadi satu dalam bingkai persaudaraan. "Pramuka yang merupakan pendidikan non formal, siap membentuk karakter dan disiplin yang penuh dengan tanggungjawab," paparnya.
Dengan itu, gerakan Pramuka menjadi solusi bangsa Indonesia untuk menghindari tergerusnya generasi muda akibat pengaruh globalisasi. "Potensi luar biasa gerakan Pramuka membawa harapan besar, saya sangat yakin bangsa Indonesia akan menjadi Generasi emas 2045," tegasnya.
Ketut Wija mengatakan, Kwarda Bali mempersembahkan Cak Kolaborasi yang diwakili 60 orang dalam penutupan Jamnas X Tahun 2016 pada Sabtu malam, 20 Agustus 2016. Kebanggan tersendiri bagi kontingen Kwarda Bali yang mendapatkan kesempatan mengisi acara tersebut.
Diceritakan juga, pada acara penutupan tersebut diawali sambutan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault dan diikuti penyematan lencana Tunas Kencana untuk Megawati Soekarnoputri. Oleh karena, pada zaman Ibu Megawati rintisan awal program Revitalisasi Gerakan Pramuka dibentuk sebelum akhirnya diteruskan oleh Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.
Selain itu, Megawati juga selalu menghadiri setiap upacara Hari Pramuka pada masa kepemimpinannya, tahun 2001-2004. Megawati juga yang mengalokasikan dana yang bersumber dari APBN dan APBD untuk mendukung dan membantu Pramuka.
"Termasuk dukungan atas terciptanya kesepakatan bersama lima menteri mengenai wawasan Nusantara dengan memberikan kepercayaan agar pendidikan Bela Negara dilaksanakan melalui Gerakan Pramuka," terangnya.
Kemudian presiden Republik Indonesia kelima ini memberikan pidato mengenai manfaat pohon kelapa dan makna lambang tunas kelapa bagi Gerakan Pramuka. Megawati mendapatkan penghargaan tersebut karena dia dianggap punya kontribusi besar terhadap Gerakan Pramuka.
Dibekali Paket
Peserta Jamnas kali ini dibekali berbagai kegiatan yang meliputi paket global development village, paket teknologi, seni dan budaya, paket kegiatan air, serta paket keterampilan kepramukaan dan keminatan.
Wija mengatakan, prestasi yang patut disyukuri Kwarda Bali masuk dalam tiga besar dalam acara pameran kontingen daerah. Nominasi itu, ditentukan oleh pengunjung terbanyak.
Kunjungan yang ramai berkat kontingen Bali yang menata stand khas Bali. Disamping itu, menyediakan souvenir yang bisa di beli seperti gantungan kuci, udeng dan lainnya. "Menariknya lagi, menyediakan layanan rias Bali dengan foto," ungkapnya.
Suksesnya kontingen Kwarda Bali dalam mengikuti perhelatan ini, tidak terlepas dari dukungan semua pihak. Perolehan anggaran atas kerjasama baik dari pihak peserta, gugus depan, kwartir cabang dan kwatir daerah.
Setiap cabang diberikan satu buah sepeda gayung untuk mempercepat akses di lungkungan bumi perkemahan. Wija menjelaskan, pihaknya tidak mengandalkan team kesehatan pusat saja, dokter diikutsertakan dari Kwarda Bali.
Seluruh kontingen Kwarda Bali sebelum kembali ke Bali, diajak terlebih dahulu metirta yatra ke Pura Gunung Salak Bogor, Jawa Barat. "Semoga berbagai rangkaian yang telah diikuti selama kegiatan ini dapat menjadi bekal untuk melanjutkan estapet kepeminpinan bangsa Indonesia," kata dia sambil menutup penjelasannya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016