London (Antara Bali) - Presiden Serbia Tomislav Nikolic meresmikan
pabrik mie instan dari Indonesia, Indomie milik PT Indofood Sukses
Makmur, di kota Indjija, sekitar 80 kilometer dari ibukota negara
Serbia, Beograd.
Peresmian pabrik mie instan itu merupakan salah satu bentuk penetrasi pasar non-tradisional yang dilakukan Indofood dengan dukungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beograd yang dihadiri berbagai kalangan pejabat Serbia, korps diplomatik, pengusaha Indonesia dan Serbia, media massa serta masyarakat Serbia, demikian keterangan pihak Penerangan Sosial dan Kebudayaan (KBRI) Serbia, Habadi Soewedo, kepada ANTARA News London, Sabtu.
Presiden Serbia mengapresiasi dan mendukung keberadaan investasi milik pengusaha Indonesia di Serbia sebagai langkah konkret peningkatan hubungan kerja sama ekonomi kedua negara.
Pabrik yang dibangun di lahan seluas lima hektar tersebut memiliki total nilai investasi sebesar 11 juta euro. Kapasitas produksi yang ada saat ini senilai 500.000 kardus mie instan per bulan dengan distribusi ke seluruh wilayah Eropa.
Sejak berproduksi pada Agustus, pabrik tersebut menyerap ratusan tenaga kerja di Serbia yang mayoritas merupakan generasi muda Serbia.
Masyarakat setempat sangat menyambut baik kehadiran investasi Indonesia di Serbia. Selain itu, dukungan penuh baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah di Serbia terhadap pihak swasta Indonesia merupakan faktor yang berperan besar terhadap investasi.
Acara peresmian diawali dengan penampilan seni tradisional Serbia dan Indonesia. Tim tari KBRI Beograd menampilkan tarian tradisional dari Bali "Kembang Girang" dan tari Betawi "Nandak Ganjen".
Duta Besar RI Harry R.J. Kandou mengatakan kehadiran Indofood di Serbia merupakan bukti nyata dari inisiatif Indonesia untuk memperkuat hubungan kerjasama kedua negara di bidang ekonomi.
Ia menggarisbawahi bahwa KBRI Beograd senantiasa memberikan dukungan penuh bagi kalangan bisnis Indonesia dalam meng-explore berbagai peluang bisnis di Serbia dan sebaliknya.
"Investasi Indonesia hadir untuk menangkap peluang ekonomi dan bisnis yang terpampang luas di Serbia," ujarnya menambahkan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Peresmian pabrik mie instan itu merupakan salah satu bentuk penetrasi pasar non-tradisional yang dilakukan Indofood dengan dukungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beograd yang dihadiri berbagai kalangan pejabat Serbia, korps diplomatik, pengusaha Indonesia dan Serbia, media massa serta masyarakat Serbia, demikian keterangan pihak Penerangan Sosial dan Kebudayaan (KBRI) Serbia, Habadi Soewedo, kepada ANTARA News London, Sabtu.
Presiden Serbia mengapresiasi dan mendukung keberadaan investasi milik pengusaha Indonesia di Serbia sebagai langkah konkret peningkatan hubungan kerja sama ekonomi kedua negara.
Pabrik yang dibangun di lahan seluas lima hektar tersebut memiliki total nilai investasi sebesar 11 juta euro. Kapasitas produksi yang ada saat ini senilai 500.000 kardus mie instan per bulan dengan distribusi ke seluruh wilayah Eropa.
Sejak berproduksi pada Agustus, pabrik tersebut menyerap ratusan tenaga kerja di Serbia yang mayoritas merupakan generasi muda Serbia.
Masyarakat setempat sangat menyambut baik kehadiran investasi Indonesia di Serbia. Selain itu, dukungan penuh baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah di Serbia terhadap pihak swasta Indonesia merupakan faktor yang berperan besar terhadap investasi.
Acara peresmian diawali dengan penampilan seni tradisional Serbia dan Indonesia. Tim tari KBRI Beograd menampilkan tarian tradisional dari Bali "Kembang Girang" dan tari Betawi "Nandak Ganjen".
Duta Besar RI Harry R.J. Kandou mengatakan kehadiran Indofood di Serbia merupakan bukti nyata dari inisiatif Indonesia untuk memperkuat hubungan kerjasama kedua negara di bidang ekonomi.
Ia menggarisbawahi bahwa KBRI Beograd senantiasa memberikan dukungan penuh bagi kalangan bisnis Indonesia dalam meng-explore berbagai peluang bisnis di Serbia dan sebaliknya.
"Investasi Indonesia hadir untuk menangkap peluang ekonomi dan bisnis yang terpampang luas di Serbia," ujarnya menambahkan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016