Oslo (Antara Bali) - Badai kilat besar di daerah pegunungan terpencil Norwegia menewaskan 323 rusa kutub di sana.
Hewan yang mati ditemukan tergeletak di tanah, banyak di antaranya dengan tanduk terjerat, setelah badai menerjang dataran tinggi Hardanger di selatan Norwegia pada Jumat lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Hewan yang mati ditemukan tergeletak di tanah, banyak di antaranya dengan tanduk terjerat, setelah badai menerjang dataran tinggi Hardanger di selatan Norwegia pada Jumat lalu.
“Kami belum pernah mengalami yang seperti ini karena badai,†kata petugas pemantau alam Kjartan Knutsen, dikutip dari Reuters.
Selama ini, kasus yang biasa mereka temui adalah domba atau rusa yang tertimpa sesuatu karena badai.
Rusa biasanya berada dalam kelompok bila berada dalam keadaan bahaya.
Belum diketahui apakah mereka tewas tersambar satu atau beberapa kali petir.
Hardanger pada Jumat itu sangat basah, mendukung terjadi petir.
“Kelembaban
tinggi di tanah dan udara mungkin penjelasan mengapa banyak sekali
hewan yang mati,†kata Olav Strand, peneliti senior di Norwegian
Institute for Nature Research, dalam keterangan tertulis.
Para ahli terbang dengan helikopter untuk mengambil sampel rusa yang mati untuk memonitor penyakit.
Lima dari 323 hewan sebetulnya ditemukan hidup namun terluka sangat parah sehingga ditembak oleh petugas satwa.
Belum jelas apa yang akan dilakukan dengan bangkai hewan tersebut, salah satunya adalah dengan membiarkannya membusuk.
“Ini bagian ekologi alami dan jauh dari permukiman penduduk,†kata Knutsen.
Hardanger
memiliki sekitar 12.000 rusa kutub dan para pemburu diizinkan menembak
2.000 per tahun untuk mengambil daging mereka, demikian Reuters
melaporkan. (WDY)
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016