Singaraja (Antara Bali) - Kandidat bakal calon Bupati Kabupaten Buleleng Bali jalur independen Dewa Nyoman Sukrawan mengatakan masyarakat di daerah itu menginginkan perubahan terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan dan lapangan kerja.
"Masyarakat butuh pemimpin yang berjiwa tangguh dan berani mengambil keputusan. Keputusan saya nanti adalah memfokuskan tiga sektor utama tersebut," katanya di Singaraja, Bali, Minggu.
Ia mengatakan, ketika terjun ke lapangan, dirinya sering mendapatkan keluhan mengenai pelayanan kesehatan yang tidak maksimal, pendidikan yang masih mahal dan juga minimnya lapangan kerja.
"Sebenarnya itulah yang harus dibenahi nanti karena merupakan sektor penggerak utama kehidupan mereka. Kalau masyarakat tidak mendapatkan lapangan kerja yang baik, bagaimana mereka bisa sejahtera. Itu yang harus dibenahi," paparnya.
Ia juga menilai, pembangunan berbasis kerakyatan merupakan ciri dasar pembangunan Indonesia. Pemerintah harus mampu memberdayakan rakyat kecil yang lemah dan membutuhkan bantuan.
"Saya ambil contoh satu lagi dalam bidang kesehatan. Kalau ada orang yang sakit dan tidak punya uang mestinya diberikan saja akses untuk berobat dan jangan disuruh pulang. Negara menjamin warga kurang mampu dan fakir miskin. Itu sudah ada dalam Undang-Undang, jadi tidak akan salah," ujarnya.
Di sisi lain, sejak jauh-jauh hari pihaknya bersama tim sudah mempersiapkan tiga program strategis unggulan membawa Buleleng menuju kemakmuran dan kesejahteraan. "Program saya disebut Tridatu. Program fokus pada tiga hal pokok yakni pendidikan, kesehatan dan lapangan pekerjaan," ujar dia.
"Saya akan tetap maju berapapun calon yang akan tampil pada perhelatan pesta demokrasi Pilkada Buleleng mendatang. Namanya kompetisi berapapun calonnya saya siap dan tidak pernah gentar menghadapi siapapun nanti," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Masyarakat butuh pemimpin yang berjiwa tangguh dan berani mengambil keputusan. Keputusan saya nanti adalah memfokuskan tiga sektor utama tersebut," katanya di Singaraja, Bali, Minggu.
Ia mengatakan, ketika terjun ke lapangan, dirinya sering mendapatkan keluhan mengenai pelayanan kesehatan yang tidak maksimal, pendidikan yang masih mahal dan juga minimnya lapangan kerja.
"Sebenarnya itulah yang harus dibenahi nanti karena merupakan sektor penggerak utama kehidupan mereka. Kalau masyarakat tidak mendapatkan lapangan kerja yang baik, bagaimana mereka bisa sejahtera. Itu yang harus dibenahi," paparnya.
Ia juga menilai, pembangunan berbasis kerakyatan merupakan ciri dasar pembangunan Indonesia. Pemerintah harus mampu memberdayakan rakyat kecil yang lemah dan membutuhkan bantuan.
"Saya ambil contoh satu lagi dalam bidang kesehatan. Kalau ada orang yang sakit dan tidak punya uang mestinya diberikan saja akses untuk berobat dan jangan disuruh pulang. Negara menjamin warga kurang mampu dan fakir miskin. Itu sudah ada dalam Undang-Undang, jadi tidak akan salah," ujarnya.
Di sisi lain, sejak jauh-jauh hari pihaknya bersama tim sudah mempersiapkan tiga program strategis unggulan membawa Buleleng menuju kemakmuran dan kesejahteraan. "Program saya disebut Tridatu. Program fokus pada tiga hal pokok yakni pendidikan, kesehatan dan lapangan pekerjaan," ujar dia.
"Saya akan tetap maju berapapun calon yang akan tampil pada perhelatan pesta demokrasi Pilkada Buleleng mendatang. Namanya kompetisi berapapun calonnya saya siap dan tidak pernah gentar menghadapi siapapun nanti," katanya. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016