Denpasar (Antara Bali) - Peserta lomba layang-layang yang diikuti siswa SD, SMP,SMA dan SMK dengan antusias menaikkan layangannya dalam kegiatan "Denpasar Kite Festival II Tahun 2016" di Pantai Padanggalak, Sanur, Bali.

Ketua Panitia Penyelenggara Denpasar Kite Festival II, I Wayan Mariyana Wandhira di Sanur, Sabtu mengatakan perlombaan layang-layang ini telah memasuki tahun ke-2 dengan peserta yang terus meningkat setiap tahunnya.

"Berdasarkan data, peserta lomba layang-layang tersebut setiap tahunnya mengalami peningkatan cukup drastis," katanya.

Pada perlombaan kali ini, kata dia, para peserta berusaha menuntun layangan agar bisa mengudara, sebab yang dinilai oleh tim juri, salah satunya kemampuan untuk mengudara.

Dikatakan dalam lomba tersebut dikategorikan dalam beberapa jenis, yakni layangan janggan, bebean, pecukan, janggan buntut dan layangan kreasi.

"Kegiatan perlombaan layang-layang (Denpasar Kite Festival) diselenggarakan selama dua hari hingga Minggu (7/8)," ucapnya.

Ia menjelaskan peserta yang ikut lomba, tidak saja masyarakat Denpasar, tetapi juga datang dari beberapa kabupaten di Bali.

"Melayangan bukan sekadar bermain layangan, tapi menyatukan perbedaan tempat, warna maupun tradisi, sehingga menjadi sebuah kesimbangan atau harmonisasi," ujar Wandhira.

Selain itu, kata dia, dengan diselenggarakan kegiatan tersebut berupaya memberi ruang gerak kepada para "undagi" (perancang layangan), peserta, pencinta untuk menunjukkan hasil karya yang bisa ditonton, dinikmati serta sebagai ajang rekreasi.

"Para juri berasal dari unsur seniman layangan dan budayawan yang memberikan penilaian layangan dari segi warna, bentuk, guwangan (pita suara), kondisi terbang dan kekompakan peserta," ucapnya.

Sementara, senior "undag" (perancang) layangan Pelangi Bali Ketut Magita mengatakan pada saat ini pemerintah tidak meragukan anak-anak yang main layangan. Kesan arogan saat mengusung layangan tidak ada lagi, sebab layangan yang dilombakan adalah layangan bisa bongkar pasang (knock down), sehingga ketertiban dan keamanan akan tetap terjaga.

"Dengan lomba layang-layang tersebut adalah suatu potensi melestarikan budaya yang tidak dimiliki daerah lain, maupun negara lain. Ini juga perlu dilestarikan dan menjadi salah satu daya tarik para wisatawan yang berlibur di Bali," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016