Denpasar (Antara Bali) - Universitas Warmadewa berencana membuat ajang bertajuk "Showroom Hasil Pertanian Organik" dengan pesertanya merupakan gabungan kelompok tani penerima program Sistem Pertanian Terintegrasi dari Pemprov Bali.

"Jadi tujuan showroom ini untuk memasarkan produk mereka hingga mancanegara. Saya yakin komoditi lokal kita mampu bersaing dengan produk internasional," kata Rektor Universitas Warmadewa Prof Dewa Putu Widjana saat beraudiensi dengan Gubernur Bali, di Denpasar, Selasa.

Menurut dia, sebagai upaya mendukung Bali menjadi Pulau Organik, pihaknya juga telah menyelenggarakan Summer Course dari 25-30 Juli 2016 dan diikuti oleh delegasi dari berbagai negara di Asia.

"Dari kegiatan tersebut akhirnya membuahkan rekomendasi untuk menyelenggarakan showroom hasil pertanian lokal di Universitas Warmadewa, sekaligus mengundang para petani di Bali untuk berpartisipasi," ucap Widjana.

Dia menambahkan, proyek ini merupakan kolaborasi kampusnya dengan Maharishi University, India, yang juga sangat konsen meneliti pertanian dan produk organik di Bali. Ke depan, Widjana berharap proyek ini bisa memberikan dampak yang bagus untuk perkembangan pertanian organik di Bali.

Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan jika langkah ini sangat sejalan dengan dengan salah satu program Bali Mandara yaitu Bali Green Province serta merupakan langkah yang sangat positif dalam mendukung promosi terhadap hasil pertanian lokal Bali.

Dia menambahkan perkembangan Simantri saat ini cukup memuaskan, dan sudah memberikan sumbangsih yang cukup besar dalam upaya menjadikan Bali sebagai Pulau Organik.

Meskipun diakuinya hingga saat ini program pertanian terintegrasi tersebut belumlah cukup memberikan pemasukan materi yang besar bagi para petani, namun dia optimistis ke depan Simantri akan memiliki prospek yang menjanjikan. Apalagi dengan telah dijalinnya kerja sama dengan sejumlah hotel dalam hal penggunaan pupuk organik.

"Apalagi Warmadewa mendukung program ini dengan ikut andil memasarkan produk lokal organik yang juga menggunakan pupuk dari Simantri, jadi saya sangat berterima kasih dan berjanji akan memberikan dukungan penuh akan program ini," katanya.

Orang nomor satu di Bali ini juga mengapresiasi penelitian kolaborasi dari Maharishi University dan Universitas Warmadewa terhadap perkembangan Simantri di Bali. Dia mengharapkan hasil dari penelitian ini bisa membawa dampak positif bagi program Simantri di Bali. "Saya sangat terbuka akan masukan-masukan demi kemajuan kita bersama," ucapnya.

Adapun beberapa komoditi lokal yang sangat ingin dikembangkan oleh Gubernur Pastika saat ini adalah daun kelor dan juga pakan ternak sapi Bali.

Menurutnya saat ini pemprov sedang mengembangkan sapi Bali yang juga digunakan di Simantri, namun seiring perjalanan muncul permasalahan yaitu kurangnya bahan pakan ternak itu, sehingga dia meminta masukan dari tim kedua belah universitas untuk menanggulangi.

"Sebenarnya kemarin sudah ada terobosan baru masuk yaitu budidaya pohon jagung yang ukurannya sangat tinggi. Ukurannya sekitar 4 meter menggunakan batangnya untuk bahan pakan ternak, hasilnya cukup memuaskan, dari 1 hektare lahan jika ditanami rumput gajah hanya menghasilkan 40 ton pakan tapi dengan jagung itu bisa mencapai tiga kali lipatnya," ucapnya.

Sedangkan Prof A Thimmaiah yang merupakan guru besar dari Maharishi University of Management menyatakan apresiasinya terhadap program Simantri tersebut.

Dia pun berkesempatan memberikan masukan kepada Gubernur Bali terkait teknologi yang lebih canggih dan penggunaan air yang bersih dan belum terkontaminasi demi meningkatkan kualitas hasil pertanian lokal Bali. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016