Denpasar (Antara Bali) - Ketua Dewan Pimpinan Kabupaten Perhimpunan Pemuda Indonesia (DPK Peradah) Tabanan Made Argawa mendorong Parisada Hindu Dharma Indonesia dan pemerintah kabupaten setempat membangun Pura Jagatnatha.
"Kami mendorong pengurus PHDI dan Pemerintah Kabupaten Tabanan untuk merencanakan membangun keberadaan pura tersebut karena penduduk dari berbagai daerah sudah banyak menetap di Tabanan. Namun, keberadaan Pura Jagatnatha sampai saat ini belum ada," kata Argawa di Tabanan, Bali, Sabtu.
Dengan berdirinya Pura Jagatnatha tersebut, menurut Argawa, umat sedharma akan lebih mudah melakukan persembahyangan.
Di daerah lain dan kota-kota di luar Bali, kata dia, sudah berdiri tempat persembahyangan (pura).
"Kami menyampaikan hal tersebut berdasarkan saran dan pendapat yang disampaikan dalam pertemuan dengan generasi muda. Kabupaten Tabanan cukup banyak penduduk sedharma dari kabupaten lain di Bali. Dengan demikian, saran mendirikan Pura Jagatnatha sangatlah beralasan," ucap alumnus IHDN Denpasar.
Menurut dia, saran tersebut agar selanjutnya direspons positif oleh majelis umat tertinggi (PHDI). Oleh karena itu, sebaiknya mulai sekarang berkoordinasi dengan Pemerintah Tabanan maupun instansi terkait.
"Karena untuk mendirikan sebuah pura perlu banyak pemikiran dan pertimbangan, misalnya dalam menetapkan lokasi atau tempat yang dianggap paling suci di wilayah tersebut. Oleh sebab itu, perlu melakukan koordinasi dengan para rohaniwan Hindu setempat," ucapnya.
Argawa mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendorong dan mengusulkan ke PHDI dan Pemerintah Kabupaten Tabanan.
"Kami dari generasi muda Hindu yang tergabung dalam Peradah pasti mendukung gagasan, baik PHDI, pemerintah kabupaten, maupun komponen masyarakat untuk berdirinya sebuah Pura Jagatnatha di bumi lumbung beras ini," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami mendorong pengurus PHDI dan Pemerintah Kabupaten Tabanan untuk merencanakan membangun keberadaan pura tersebut karena penduduk dari berbagai daerah sudah banyak menetap di Tabanan. Namun, keberadaan Pura Jagatnatha sampai saat ini belum ada," kata Argawa di Tabanan, Bali, Sabtu.
Dengan berdirinya Pura Jagatnatha tersebut, menurut Argawa, umat sedharma akan lebih mudah melakukan persembahyangan.
Di daerah lain dan kota-kota di luar Bali, kata dia, sudah berdiri tempat persembahyangan (pura).
"Kami menyampaikan hal tersebut berdasarkan saran dan pendapat yang disampaikan dalam pertemuan dengan generasi muda. Kabupaten Tabanan cukup banyak penduduk sedharma dari kabupaten lain di Bali. Dengan demikian, saran mendirikan Pura Jagatnatha sangatlah beralasan," ucap alumnus IHDN Denpasar.
Menurut dia, saran tersebut agar selanjutnya direspons positif oleh majelis umat tertinggi (PHDI). Oleh karena itu, sebaiknya mulai sekarang berkoordinasi dengan Pemerintah Tabanan maupun instansi terkait.
"Karena untuk mendirikan sebuah pura perlu banyak pemikiran dan pertimbangan, misalnya dalam menetapkan lokasi atau tempat yang dianggap paling suci di wilayah tersebut. Oleh sebab itu, perlu melakukan koordinasi dengan para rohaniwan Hindu setempat," ucapnya.
Argawa mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendorong dan mengusulkan ke PHDI dan Pemerintah Kabupaten Tabanan.
"Kami dari generasi muda Hindu yang tergabung dalam Peradah pasti mendukung gagasan, baik PHDI, pemerintah kabupaten, maupun komponen masyarakat untuk berdirinya sebuah Pura Jagatnatha di bumi lumbung beras ini," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016