Singaraja, (Antara Bali) - Ketua Aliansi Peduli Bahasa Bali I Nyoman Suka Ardiyasa mengatakan, para penyuluh bahasa Bali di seluruh Pulau Dewata membutuhkan dukungan, bukan cibiran yang hanya akan meruntuhkan semangat mereka.

"Jangan hanya melihat 65 orang yang mengundurkan diri, tetapi lihat juga 651 orang penyuluh lainnya. Mereka sedang bekerja menyukseskan program penyuluhan yang telah dirancang," katanya di Kota Singaraja, Bali, Sabtu.

Pihaknya menilai berita tentang 65 orang dari 716 orang penyuluh Bahasa Bali yang menyatakan diri mengundurkan diri itu terlalu dibesar-besarkan oleh media massa.

"Lalu ke mana berita 651 penyuluh bahasa Bali yang tetap melaksanakan tugasnya dengan baik, meski jauh dari kampung halaman mereka. Setidaknya berusahalah untuk berimbang saat membuat berita," katanya.

Suka menambahkan, paradigma berpikir dan melihat masalah dari satu sisi inilah yang menimbulkan wacana yang keliru atau pandangan pesimistis terhadap penyuluh bahasa Bali secara keseluruhan.

Di sisi lain, pihaknya mengajak berbagai kalangan menyimak kisah seorang penyuluh bernama Ayu Putri Suryaningrat yang tinggal di Denpasar dan memiliki bayi berusia tiga bulan, namun tetap menjalankan kewajibannya di Desa Buruan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan.

"Silakan cek sendiri ke lapangan, perempuan berusia 28 tahun ini rela bolak balik Penebel-Denpasar dengan kondisi jalan di Tabanan yang rusak demi menjalankan tugasnya. Silakan juga cek ke Gilimanuk, seorang penyuluh bernama I Wayan Sumarka asal Ubud Gianyar bertugas di Bumi Makepung bagian paling barat dari Bali dan masih banyak lagi yang lainnya," tambahnya.

Selain itu, ia mengingatkan, penyuluh Bahasa Bali adalah program Gubernur Bali, sehingga Dinas Kebudayaan Provinsi Bali menjadi tim penyelenggara perekrutan penyuluh Bahasa Bali.

"Program penyuluh Bahasa Bali bukan untuk kami di aliansi, melainkan untuk masyarakat Bali secara keseluruhan. Kami mohon dukungan, bukan komentar yang melemahkan semangat," katanya. (IMB)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016