Denpasar (Antara Bali) - Pengurus Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Bali, meminta atletnya yang gagal lolos tes fisik beberapa waktu lalu, agar lebih disiplin mengikuti kegiatan seleksi, di Denpasar, Agustus 2016, untuk dikirim ke Pekan Olahraga Nasional Jawa Barat.

"Apabila atlet yang mengikuti tes fisik masih tidak disiplin dan masuk kategori garis merah (kondisi fisik di bawah rata-rata), maka saya tidak masalah kalau gagal dikirim ke PON Jawa Barat," ujar Sekertaris Umum Pengprov Percasi Bali, Agustinus Dei Segu, di KONI Bali, Kamis.

Ia menegaskan, dalam mempersiapkan atlet Bali khususnya cabang olahraga catur yang dikirim Ke PON nanti, pihaknya tidak akan membela atletnya jika masih tidak mengalami perubahan.

Ade mengakui, sebelumnya atletnya yang gagal lolos tes fisik (berada di garis merah) itu, sempat mendapat peringatan dari KONI Bali karena kurang disiplin saat mengikuti tes fisik.

"Coba saja lihat di tes fisik terakhir. Kami wajibkan semuanya hadir. Baik yang berada di luar daerah Bali. Itu wajib datang. Dan, semua telah komitmen," ujarnya.

Ia mengakui, ada enam atlet catur Bali yang sedanga mengikuti latihan di Jakarta dan Surabaya, namun tetap diharapkan hadir dalam tes fisik nanti.

Terkait, ancaman atletnya didegradasi dari KONI Bali, pihaknya mengaku optimis tidak akan dicoret, namun berharap atletnya mendapatkan hasil tes fisik di garis hijau.

"Contoh, yang kena garis merah paling tidak bisa menjadi kuning, yang kena garis kuning bisa naik menjadi garis hijau dan minimal bisa menuju fisik level enam," ujarDei Segu. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016