Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta PT Jamkrida Bali Mandara untuk melakukan pengawasan intensif kepada UMKM penerima jaminan kredit.

"Pengawasan tersebut bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan usaha dari UMKM yang telah mendapatkan penjaminan kredit," kata Pastika saat menerima audiensi Direktur Utama PT Jamkrida Bali Mandara (JBM) I Ketut Widiana Karya, di Denpasar, Rabu.

Menurut dia, tujuan program Bali Mandara adalah untuk mensejahterakan masyarakat. Oleh karena itu, harus ada pertumbuhan ekonomi.

"Pemprov memberikan jaminan kredit untuk UMKM agar mereka juga bisa menunjang ekonomi kerakyatan, jangan sampai mubazir bantuan kita," ujarnya.

Selain itu, Pastika juga meminta PT JBM memanfaatkan sistem teknologi informasi dalam menjalankan operasionalnya. Harapannya, pemanfaatan sistem teknologi informasi bisa mencegah hal-hal buruk yang tidak diinginkan.

"Bagaimanapun selalu ada kesempatan jika berurusan dengan duit, maka kita harus cegah itu. Sistem teknologi informasi bertujuan untuk mempersulit yang jahat dan mempermudah yang baik," ucapnya.

Pastika sangat mengapresiasi pencapaian PT JBM selama kurun waktu lima tahun terakhir. Sebagai salah satu BUMD di Bali, PT JBM telah banyak meraih prestasi tingkat nasional dan selalu mendapatkan catatan yang baik oleh OJK hingga menjadi rujukan pembelajaran bagi BUMD sejenis dari seluruh Indonesia.

Dia juga mengingatkan jajaran PT JBM untuk selalu meningkatkan kinerja dan bekerja selalu berdasarkan NSPK (norma, standar, prosedur dan kriteria).

"Kami ingin perusahaan ini terus berlanjut, siapa pun pemimpinnya karena ini adalah milik Bali dan rakyat Bali, untuk itu agar bertahan, PT JBM harus selalu meningkatkan kualitas kerjanya," kata Pastika.

Sementara itu, Direktur Utama PT JBM I Ketut Widiana Karya melaporkan perkembangan perusahaan pimpinannya sampai saat ini telah menjamin sekitar 40.142 debitur dengan total nilai penjaminan hingga Rp3 triliun.

"Peluang kita masih besar, karena di Bali tercatat ada sekitar 162 ribu UMKM, jadi masih banyak sisa yang belum mendapatkan penjaminan dari Jamkrida," ucapnya.

Hingga tahun ini PT JBM mempunya modal sekitar Rp128,375 miliar dan Pemprov Bali sebagai pemegang saham terbesar.

Widiana Karya menambahkan dengan animo para pengusaha yang makin besar, dia memperkirakan hingga tahun 2021 akan membutuhkan tambahan modal hingga Rp202 miliar, untuk itu dia berharap akan ada tambahan modal lagi demi menjaga keberlangsungan perusahaan ini.

Selain itu, dia juga menambahkan pertumbuhan jumlah penjaminan dari tahun 2015 ke 2016 mengalami peningkatan sekitar 40 persen di sektor produktif.

Bahkan para kontraktor di Bali yang menggunakan layanan penjaminan ini telah meningkat sekitar 60 persen.

Untuk tahun 2016, pihaknya akan konsen menyasar LPD dan koperasi yang juga merupakan penunjang ekonomi kerakyatan di Bali.

"Kami akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga tersebut dalam hal penjaminan kredit oleh masyarakat, tanpa juga melupakan kewajiban kepada para UMKM,` ujar Widiana Karya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016